Rabu, 27 September 2017

Sabda Bina Diri (hari ke 102) Kamis, 28 September, 2Samuel 6:1-10

MAKIN MULIA MAKIN HATI-HATI
Oleh: Reinhard Samah Kansil

Semakin penting dan mulia sesuatu, maka semakin berhati-hati kita memperlakukannya.

Uza Teledor.

Bacaan kita terang benderang menggambarkan cerita Uza mati setelah menyentuh Tabut Tuhan. Ya, hanya menyentuh. Sangat keras hukuman bagi Uza. Mengapa? Karena terhadap hal yang mulia, seperti Tabut Tuhan, hendaknya berhati-hati memperlakukannya. Jangan sembarangan. Jangan menyepelekan.

Dalam hukum Taurat, Tuhan telah menetapkan bahwa orang yang diuntukkan bagi tugas mengangkat tabut harus menguduskan diri terlebih dahulu. Tugas tersebut adalah kehormatan yang hanya dipercayakan pada anggota suku Lewi. Karena aturan tersebut diabaikan. proses pemindahan tabut itu kemudian terhenti. Bahkan lebih buruk lagi, Uza yang telah berlaku teledor meski dengan tujuan baik, harus mati.

Tuhan beserta kita.

Tuhan hadir dan berkarya di tengah kehidupan ini. Ia dekat dan mengenal umat-Nya. Ia tahu dan memberikan apa yang diperlukan umat-Nya. Tuhan telah menciptakan manusia dengan satu kebutuhan hakiki, yaitu bersekutu dengan-Nya, menyembah Dia, dan mengalami hadirat-Nya. Dalam Perjanjian Lama Tuhan hadir di tengah umat-Nya dalam berbagai lambang berarti. Di antaranya melalui tabut perjanjian. Apa yang hanya berupa lambang itu sudah cukup untuk menjadi alasan bagi Daud dan rakyat mensyukuri Tuhan dengan kesukaan tak terkatakan. Lebih lagi sesudah Tuhan Yesus datang. Dalam Tuhan Yesus, yang melayani, mengajar, melakukan mukjizat, mati dan bangkit, Tuhan hadir untuk menyelamatkan kita. Hati yang terbuka untuk bertumbuh dalam iman kepada Kristus adalah langkah awal untuk menerima kehadiran Tuhan.

Tuhan adalah Tuhan yang kudus.

Menerima kehadiran-Nya tidak dapat dilakukan tanpa sikap kesungguhan atau sembarangan (ay. 7) Jika kita berharap Tuhan hadir memberkati hidup ini, selayaknya kita menyelaraskan segenap hidup seturut kehendak-Nya. Ia tidak berkenan jika kita hanya memberi-Nya tempat dalam hati, sementara dosa merajalela dalam pikiran dan perbuatan kita.

SEMUA KEJADIAN PASTI ADA HIKMAHNYA WALAU HATI MERASA SULIT UNTUK MENERIMANYA, NAMUN DI KESEMPATAN KEDUA SEMUANYA AKAN INDAH PADA WAKTUNYA.

#Salam_WOW
Pkh. 12:10

Tidak ada komentar:

Posting Komentar