Selasa, 22 Agustus 2017

Sabda Bina Diri - Rabu, 23 Agustus 2017 (Amos 3:9-15)

JANGAN ADA KEJAHATAN DALAM PELAYANANMU
Oleh: Reinhard Samah Kansil

Buah keheningan adalah doa. Buah doa adalah iman. Buah iman adalah cinta. Buah cinta adalah pelayanan. Buah pelayanan adalah damai (Bunda Teresa).

Bacaan kita memaparkan, Amos memanggil para tetangga Israel untuk menyaksikan kesalahan, dosa, dan hukuman Israel. Mereka akan mengakui bahwa hukuman itu memang pantas bagi mereka (ay. 9). Samaria Tidak tahu berbuat jujur (ay. 10). Telah kehilangan semua rasa mengetahui aturan moral. Musuh itu adalah Asyur (ay. 12-13), bangsa yang dipakai Allah untuk membinasakan Israel. Hanya sebagian kecil Israel akan selamat untuk mengisahkan hukuman Allah. Keturunan Yakub (ay. 13). Acuan kepada kesepuluh suku, sebagaimana ditunjukkan dengan penyebutan Betel di ayat berikut. Tuhan Allah, Allah semesta alam. Ini adalah bentuk nama Allah yang terpanjang dalam Alkitab, yang hanya terdapat dalam Perjanjian Lama. Ini menandaskan dengan cara khusus kemahakuasaan Allah untuk maksud memperbesar akibat penghakiman yang dinubuatkan. Tanduk-tanduk mezbah (ay. 14). Tanduk-tanduk mezbah melambangkan kekuasaan dan suci bagi orang-orang Israel. Tanduk-tanduk ini penting, karena ke situlah darah kurban dipercikkan. Memotongnya adalah tindakan penajisan.

Auman singa nubuat penghakiman itu memang dahsyat. Tidak saja Tuhan tidak akan membuat perkecualian terhadap umat yang dikasihi-Nya, Tuhan pun tidak akan membuat hukuman-Nya sebagai urusan privat. Sebaliknya hukuman itu akan bersifat terbuka sehingga bangsa- bangsa kafir musuh Allah tahu bahwa umat-Nya sedang dihukum oleh Tuhan. Apabila dulu Allah menghancurkan Mesir demi menciptakan Israel, kini hukuman Tuhan akan membuat Israel mengalami kehancuran. Penjarahan, kehancuran, kehinaan akan harus ditanggung oleh umat yang keras hati itu. Singa telah mengaum, seharusnyalah mereka takut dan bertobat!

Begitu Israel begitupun kita.

Jangan berlindung dibalik mezbah pelayananmu. Jangan engkau mengira dosa yang ada dibalik pelayananmu tidak dilihat Tuhan. DIA murka atas dosa-dosamu itu. Betul Tuhan itu kasih. Tetapi kasih Tuhan tidak membuat Dia mengorbankan kesucian dan keadilan- Nya. Karena itu, selaku umat pilihan yang menerima kasih-Nya kita harus hidup serasi dengan sifat-sifat-Nya. Karenanya bertobatlah. Cara terbaik bertobat adalah dengan meleburkan diri dalam pelayanan yang tulus, jangan dengan dengki dan berlumuran dosa, seperti Israel.

Sungai Brule, yang terletak di perbatasan antara Michigan dan Wisconsin, mengalirkan airnya yang jernih dan berkilau sampai berkilo-kilometer jauhnya. Sungai itu dihuni oleh suatu populasi besar ikan air tawar yang berbintik, berwarna pelangi, dan coklat. Di suatu tempat terdapat Sungai Iron, yang keruh dan penuh dengan endapan bijih dan tanah liat, yang bergabung dengan Sungai Brule.

Dengan bergabungnya kedua sungai ini, aliran air jernih dari Sungai Brule mengalir berdampingan dengan air keruh dari Sungai Iron dengan jarak yang sangat dekat. Kedua sungai itu kemudian menjadi satu. Sekarang perhatikan apa yang terjadi--air yang jernih dari Brule tidak membersihkan air dari Iron. Sebaliknya, air yang keruh dari Iron mengotori seluruh sungai kecil itu.

Seperti halnya hubungan kedua sungai di atas, pelayanan yang dekat dengan kejahatan juga dapat merusak persekutuan. Berkompromi dengan kejahatan yang terjadi dalam pelayanan, bertentangan dengan kehendak Allah. Namun menjaga diri agar tetap murni dan mengubahkan orang yang jahat dalam pelayanan sama sulitnya seperti menjaga agar air Sungai Brule dan Iron tetap terpisah dalam satu aliran yang sama. Karenanya bertobatlah. Pisahkan pelayanan dari kejahatan. Jangan lakukan kejahatan dalam pelayananmu!

PELAYAN SEJATI TIDAK BERUSAHA MEMANFAATKAN TUHAN DEMI TUJUAN DAN KEPENTINGAN PRIBADI SESAJA.
 
#Salam_WOW

Ini renungan saya ke 66. Saya mendasarkan penulisan renungan ini pada buku-buku karya saya sendiri dibawah ini. Saudara dapat memilikinya dengan cara pesan antar melalui Pos dan Giro.

Sila pesan ke 0819 3255 1765 (WA/SMS)