Senin, 16 April 2018

Sabda Bina Diri (Hari ke 239) Selasa, 17 April 2018, Yosua 5:7-12

JANGAN REMEHKAN LITURGI
Oleh: Reinhard Samah Kansil, M.Th


Kuduslah kamu sebab Aku Kudus.

Bacaan kita hari ini menggambarkan Bangsa Israel yang ditandai dengan disunat dan berhenti makan manna dan menjadi memakan hasil bumi tanah Kanaan. Lalu, bagaimana dengan kita? Kita adalah umat tebusan Allah oleh darah Kristus. Apa tanda yang seharusnya menjadi pengakuan anak Tuhan bahwa dirinya sudah menjadi milik Kristus? Tandanya adalah dengan memberi diri dibaptis dan secara rutin mengikuti sakramen Perjamuan Kudus, sesuai dengan perintah Tuhan sendiri.


Tanda kekristenan
Bagi umat Israel, memberi diri disunat dan merayakan Paskah adalah tanda kesejatian umat Allah. Secara ritual, tanda-tanda ini diberlakukan sebagai perintah Allah. Sunat adalah perintah yang diberikan sejak Abraham menerima janji Allah. Dengan sunat, cemoohan Mesir bahwa Israel dibawa di padang gurun untuk dibinasakan telah terhapus, karena ternyata tidak terbukti.

Dalam pada itu, perayaan Paskah merupakan peringatan pembebasan umat dari perbudakan Mesir. Secara teologis, memberi diri disunat adalah pernyataan ketidakberdayaan diri di hadapan Allah diiringi dengan penyerahan total ke dalam belas kasih-Nya. Merayakan Paskah berarti mengakui diri sebagai umat tebusan milik Allah bukan milik sendiri.

Secara rohani, memberi diri disunat adalah pernyataan akan hidup yang diserahkan total kepada Tuhan agar tidak lagi digunakan untuk berbuat dosa. Merayakan Paskah berarti bersukacita untuk karya penebusan Allah dan tekad untuk melayani Dia sepenuh hati sebagai pernyataan kasih.

Jujur

Tentu dibaptis dan secara rutin merayakan Perjamuan Kudus tidak bermakna apa pun kalau kita belum secara pribadi menjadi milik Tuhan. Bersama dengan melantunkan Doa Bapa Kami dan mengikrarkan Pengakuan Iman Rasuli, kedua sakramen itu adalah tanda-tanda kesejatian umat kepunyaan Allah.

Oleh karena itu, peliharalah tanda-tanda itu bersama segenap umat Tuhan karena melalui hal-hal itu kita dipersatukan dan diteguhkan untuk tetap setia. Karenanya, renungkanlah hal ini, jangan remehkan ibadah di gereja dengan segenap liturginya, karena itulah alat anugerah Allah bagi kita.

HENDAKLAH ENGKAU LATIH DIRIMU UNTUK KEHIDUPAN YANG BERIBADAT.

#Salam_WOW




Renungan ini bersumber dari buku tafsiran yang saya tulis diatas,
Pesan buku hubungi 0818 0888 2611

Harga 60 ribu (+ Ongkir)