Kamis, 29 Juni 2017

SABDA BINA DIRI - Jumat, 30 Juni 2017

(Kisah Para Rasul 7:51-53)

DIBERKATI UNTUK MEMBERKATI
Oleh: Reinhard Samah Kansil

Perselisihan terjadi bukan karena adanya perbedaan,
melainkan karena ada pihak yang tak mendengarkan teguran
dan kritikan dengan baik. Teguran dan Kritikan itu ibarat obat.
Terasa pahit diawal, tapi menyembuhkan setelahnya.

Para Imam yang keras kepala ditegur Stefanus.

Bacaan kita menjelang akhir pembelaan Stefanus. Ia menyampaikan teguran kepada para imam bahwa mereka adalah orang yang keras kepala dan senantiasa menentang Roh Kudus (ay. 51). Stefanus memaparkan, orang-orang yang beribadah di Bait Allah sebagai orang yang tegar tengkuk dan tidak bersunat hati dan telinga, yang menolak Roh Kudus, dan yang mengkhianati dan membunuh ORANG BENAR itu, dengan demikian mereka mengikuti teladan dari para leluhur mereka yang pemberontak (ay. 52). Stefanus telah dituduh sebagai menghujat hukum Musa. Jawaban Stefanus ialah bahwa sesungguhnya bukan dirinya yang bersalah atas dosa ini tetapi orang-orang Yahudi, yang sejak zaman Musa telah melanggar Firman Allah.

Para imam tak pernah mempertimbangkan kemungkinan bahwa mereka keliru. Mereka juga tidak penurut (ay. 53) sehingga tidak bersedia menerima kehadiran Kristus.

Begitupun adanya kita.

Adakalanya kita pun menentang suara Roh Kudus. kita melakukannya dengan pelbagai cara dan dalih. Kadang kita mendiamkannya, atau menganggap itu adalah suara hati sendiri yang tidak perlu digubris. Akibat langsung dari semua itu bukanlah terhentinya atau terhambatnya rencana Tuhan. Ia tetap melaksanakan rencana-Nya dengan atau tanpa partisipasi kita. Tapi, dua hal yang terjadi pada diri kita: 1) Kita tidak dipakai Tuhan untuk menjadi saluran berkat-Nya; 2) Kita tidak menerima berkat itu sendiri.

Seperti penonton, kita hanya dapat menyaksikan Tuhan bekerja tanpa bisa berbagi sukacita dengan-Nya karena kita tidak berada dalam poros saluran berkatNya. Kesalahan terbesar yang kita lakukan adalah ketika kita tak pernah merasa bersalah ketika kita melakukan kesalahan.

Perkenankan Roh Kudus berkarya di dalam diri kita sehingga
olehNYA, kita diberkati dan menjadi berkat bagi sesama.

DIBERKATI UNTUK MEMBERKATI.

Salam WOW