Kamis, 10 Agustus 2017

Sabda Bina Diri - Jumat, 11 Agustus 2017 (Hosea 9:10-17)

BELAS KASIHAN-NYA MELAMPAUI SEGALA AKAL
Oleh: Reinhard Samah Kansil


Senyum adalah tanda kasih. Berkat akan mengalir ketempat yang banyak senyumnya. Barang siapa yang hari ini lebih baik dari hari kemarin itulah orang orang yang beruntung. Mereka adalah orang-orang yang banyak tersenyum. Karenanya, mengasihilah, maka engkau akan tersenyum.

Israel, kau bukan yang dulu lagi.

Dalam bacaan ini dengan lugas Hosea mengingatkan kembali sejarah awal Israel. Allah mendapati umat-Nya seperti buah-buah anggur di padang gurun (ay. 10). Meskipun pernah menghasilkan banyak buah, kemuliaan Efraim akan segera terbang seperti burung. Akibat hilangnya “kemuliaan” ini, disebutkan: Tiada yang melahirkan, yang hamil dan yang mengandung (ay. 11). Seandainya ada anak-anak yang dibesarkan, Aku akan membuat mereka bulus (ay. 12). Telah ditentukan, Israel akan menyerahkan anak-anaknya kepada si pembunuh (ay. 13). Tuhan menghukum Israel (ay. 14-16) dengan ditentukannya mereka untuk mengembara (ay. 17).

Israel telah berubah, tidak seperti yang dulu lagi. Ketika itu Israel masih suci dan bersih, menjadi kesayangan dan kesukaan Allah. Mengapa Israel bisa berubah? Karena mereka telah berkhianat dengan menyembah Baal-peor. Mereka telah berkali-kali menajiskan diri dengan ilah lain, dan diulangi kembali di nas ini. Hal ini menyebabkan Allah kembali harus menghukum Israel. Dan ini menyedihkan hati Allah ketika Ia menimpakan hukuman-Nya kepada umat-Nya. Kedudukan Israel tidak lagi mulia dan anak-anak mereka tidak lagi diberkati. Kejahatan mereka sendirilah yang membuat Allah tidak mungkin mengampuni mereka lagi. Israel bukan hanya dihajar dan diserahkan ke tangan musuh, melainkan Allah sendiri akan membuang mereka. Beratnya hukuman Allah ini menyiratkan Allah sudah patah arang dengan mereka. Semua ini menyatakan betapa sakit hati-Nya Allah dikhianati oleh kekasih-kekasih-Nya sendiri.

AKU tak kan mengasihi mereka.

Kasih Allah tidak terbatas, dan tidak pernah berubah walaupun anak-anak-Nya sering mengecewakan-Nya. Kita meyakini hal tersebut sebagai kebenaran karena firman Tuhan menyatakannya. Ini dibuktikan melalui kematian dan kebangkitan Kristus, demi keselamatan kita. Akan tetapi, kalau sampai Allah berkata dalam kepedihan hati, “Aku tidak akan mengasihi mereka lagi!”, itu berarti kedurhakaan umat-Nya sungguh-sungguh keterlaluan.

Tapi…

Kasih dan pengampunan Tuhan lebih besar dari sakit hati-Nya akibat pengkhianatan kita. Nyatakan syukur kita tidak saja melalui bibir tetapi terutama melalui perilaku.

Buah anggur tidak pernah tumbuh di padang gurun. Artinya, menemukan anggur di tempat yang gersang itu sungguh suatu berkat yang luar biasa. Syukur kepada Tuhan, belas kasihan dan kasih-Nya jauh melampaui rasa sakit hati-Nya terhadap umat-Nya. Penghukuman Allah yang begitu dahsyat tidak pernah dimaksudkan untuk memusnahkan umat-Nya. Karenanya, bersyukurlah. Bersyukur saat bersukacita dan tetap bersyukur saat kesedihan menghampiri. Dengan bersyukur apapun yang kita jalani dalam pelayanan kita, akan bermakna.

HIDUP YANG MENCERMINKAN KASIH KRISTUS AKAN MEMBUAT KITA RENDAH HATI DAN MENGASIHI ORANG LAIN SEBAB KASIH TUMBUH DAN BERBUAH DI MANA DIA DITANAM.
 
#Salam_WOW

Pemesanan Buku 
Hub: 0819 3255 1765 (WA/SMS)