Selasa, 11 Agustus 2020

Sabda Bina Diri #760 | JANGAN BERSUNGUT UCAPLAH SYUKUR Kej. 2:1-7 | By: ...



Sabda Bina Diri #760
Rabu, 12 Agustus 2020,
Kejadian 2:1-7

JANGAN BERSUNGUT UCAPLAH SYUKUR
Oleh: Reinhard Samah Kansil, M.Th


Ketika itulah TUHAN Allah membentuk  manusia itu dari debu tanah dan menghembuskan nafas  hidup ke dalam hidungnya; demikianlah manusia itu menjadi makhluk yang hidup.   (ay. 7)

Bacaan kita ini merupakan tambahan kepada sejarah penciptaan, yang secara lebih khusus menjelaskan lebih lengkap perihal bagian sejarah yang langsung berhubungan dengan manusia.

Makhluk-makhluk yang diciptakan, baik di langit maupun di bumi beserta segala isinya, menunjukkan bahwa jumlahnya sangat besar, tetapi teratur, tertib, dan terkendali. Walaupun demikian, masing-masing tahu tempatnya dan tetap berada di situ.

Setelah sang Khalik mengungkapkan perkenan-Nya atas  segala sesuatu yang telah Ia
ciptakan, termasuk manusia, puncak dari ciptaan, Dia menyatakan bahwa karya-Nya sudah selesai. Untuk saat ini Allah tidak akan melakukan penciptaan lagi.

Manusia adalah puncak ciptaan Allah. Sungguh ajaib. Terpujilah Allah
Simak Kidung Jemaat No. 64 ini:

Ya Tuhanku, pabila kurenungkan pemberianMu dalam Penebus,
'ku tertegun: bagiku dicurahkan oleh PutraMu darahNya kudus.
Maka jiwaku pun memujiMu: "Sungguh besar Kau, Allahku!"
Maka jiwaku pun memujiMu: "Sungguh besar Kau, Allahku!"

Jika Kita Mau Merenung Sejenak  Kita Akan Menemukan Dasar Untuk Bersyukur.

Kamp Konsentrasi

Alkisah, Corrie ten Boom, seorang wanita yang telah memberikan inspirasi dan tantangan bagi ribuan orang setelah Perang Dunia II berakhir. Banyak hati tergugah dan hidup terubahkan, ketika dengan bersahaja namun menggetarkan, Corrie bercerita bagaimana Tuhan telah mencukupi kebutuhannya, bahkan sebagai seorang tawanan di kamp konsentrasi Nazi.

Kamp Konsentrasi itu sangat jorok. Karenanya banyak sekali kutu. Saudara perempuan Corrie, Betsie, yang juga ditawan bersamanya, menekankan bahwa mengucap syukur merupakan kehendak Allah bagi mereka: "Mengucap syukurlah dalam segala hal."

Namun, bersyukur atas tempat yang penuh dengan kutu rasanya tidak masuk akal bagi Corrie, sampai kemudian ia sadar mengapa para penjaga tidak datang ke barak mereka untuk melarang mereka berdoa dan dan bernyanyi. Ternyata para penjaga itu menghindari kutu!

Itu sebabnya para tawanan bebas beribadah dan mempelajari Alkitab di situ. Kutu-kutu itu, menjadi alat untuk menyatakan kasih karunia Allah, dan merupakan sesuatu yang harus disyukuri.

Adakah "kutu-kutu"  dalam hidup kita? Bukan masalah-masalah yang besar, melainkan gangguan-gangguan kecil. "Kutu-kutu" adalah pencobaan-pencobaan kecil yang tidak dapat kita hindari.

Mungkin "kutu-kutu" itu justru merupakan salah satu cara Tuhan untuk mengajarkan pelajaran rohani kepada kita dan untuk membantu kita meningkatkan daya tahan terhadap ujian?

Ketika kita tergoda untuk bersungut-sungut, marilah kita ingat kutu-kutu tadi dan ucaplah syukur!

BANYAK MENGELUH MENGHAMBAT BERKAT, BANYAK BERSYUKUR MENDATANGKAN BERKAT

#Salam_WOW

Jangan Lupa SUBSCRIBE & PENCET LONCENGNYA  LIKE, SHARE,


Terima kasih.