Senin, 19 Maret 2018

Sabda Bina Diri (Hari ke 213) Selasa, 20 Maret 2018, Mazmur 74:18-23

PASRAH SEMPURNA NIKMAT PENUH
Oleh: Reinhard Samah Kansil


Pasrahkan secara sempurna pergumulan hidupmu pada DIA.
Niscaya jalan panjang hidupmu terasa nikmat penuh.


Terang-terangan menghujat
Bacaan kita hari ini mau mengatakan kepada kita sekalian, bagaimana sang pemazmur dengan sungguh hati memohon supaya Allah tampil bagi mereka untuk melawan musuh mereka, dan mengakhiri masa kesesakan mereka itu.

Ayat 18 menggambarkan, bahwa para penganiaya itu merupakan musuh bebuyutan Allah. Apa yang para penganiaya perbuat terhadap kami, pada dasarnya sama saja dengan berbuat terhadap Engkau. Tetapi bukan hanya itu saja. Mereka juga telah mencela-Mu dengan terang-terangan, dan menista nama-Mu.

Ayat 23 pun menggambarkan permohonan itu: “Lihatlah kelancangan para penganiaya itu, mereka bahkan tidak menyembunyikan pikiran busuk mereka di dalam hati saja, tetapi mengumandangkannya keras-keras.  Jadi dengan begitu mereka terang-terangan menentang keadilan ilahi. Mereka bangkit melawan Engkau, dan dengan penghujatan mereka itu, mereka mengobarkan perang dan menantang Yang Mahakuasa”.

Angkatlah hatimu
Dalam pergumulan hidup yang berat, tanpa sadar kita bersikap sama seperti pemazmur. Mengeluh dan mengadu. Bila itu saja tentu dapat diterima. Tetapi bila menuduh Tuhan berdiam diri membiarkan kita sendiri dalam pergumulan itu, benarkah? Tatkala gereja dibakar dan kristen dianiaya, tidak sedikit dari orang Kristen yang berteriak dalam doa. Namun janganlah isi doa kita seolah mau menuduh Tuhan atau menjadi pahlawan bagi Tuhan dengan bertindak sebagai pembela nama dan kehormatan Tuhan.

Benarkah sikap demikian? Siapakah kita sehingga kita mau menjadi penasehat Tuhan? Dalam pergumulan hidup bawalah dengan tulus seluruh pergumulan Anda tanpa mendikte Tuhan. Biarlah Allah akan bertindak sendiri sebagai pahlawan kita. Sebaiknya kita  merenungkan ulang mengingat sejarah perbuatan Tuhan atas kita, sejak kecil sampai kita dewasa hari ini.

Bukankah sejarah hidup kita memperlihat jelas kisah perbuatan dahsyat Allah? Angkatlah hati kita pasrah kepada Tuhan, kita yakin bahwa Tuhan sendiri bertindak demi kehendak dan nama-Nya atas hidup kita. Tuhan tahu apa yang harus Ia lakukan untuk kita. Angkatlah hati kepada Tuhan agar perkara yang kita pasrahkan kepada-Nya, diurus dan diselesaikan-Nya. Jangan sekali-kali bertindak menurut batas budi dan daya kita sendiri!

Hendaknya kita berdoa, begini: “Datanglah KerajaanMu, jadilah kehendakMu di bumi seperti di surga. Kuyakin bahwa hal-hal di bumiku ini sedang Kau urus agar merupakan wujud KerajaanMu”. 

KERJAKAN BAGIAN KITA DENGAN SETIA.
MAKA DIA AKAN MENGERJAKAN BAGIAN-NYA DENGAN SEMPURNA.


#Salam_WOW





NOTE:
Renungan ini bersumber dari buku karangan saya di atas.
Buku ini tidak dijual bebas. Sila pesan via WA/SMS 0818 0888 2611

Penerbit 'AMARILIS' yang menerbitkan buku ini.
Tebal buku ini 160 halaman dengan ukuran 20 x 15 cm.
Harga buku Rp. 65.000 (+Ongkir).