Rabu, 06 September 2017

Sabda Bina Diri – Jumat, 8 September (Hakim-Hakim 15:14-20)

INISIATOR
Oleh: Reinhard Samah Kansil

Pelayan yang baik adalah Inisiator yang baik penyelesai masalah, bukan pembuat masalah.

Inisiatif Simson.

Bacaan kita menjelaskan, setelah Simson sampai ke Lehi dan orang-orang Filistin mendatangi dia dengan bersorak-sorak (ay. 14), para utusan Yehuda tersebut membawa tawanan mereka ke sana, dan orang-orang Filistin bersukacita melihat penyerang mereka dibawa dalam keadaan terikat. Pada saat musuh-musuh Simson itu bersukaria atas kemenangan mereka, berkuasalah Roh Tuhan atas Simson sehingga dia dapat memutus tali yang mengikat dirinya. Bagi Simson tali-tali tersebut bagaikan tali rami yang sudah hangus sehingga sangat rapuh. Kemudian Simson menemui sebuah tulang rahang keledai, dipungutnya dan dipukulnya mati seribu orang dengan tulang itu (ay. 15). Setelahnya, Simson melemparkan tulang rahang itu dari tangannya dan menamai tempat itu Ramat Lehi. Inilah inisiatif Simson.

Selanjutnya, setelah lelah membunuh seribu orang Filistin, Simson menjadi haus (ay. 18) dan Simson merasa bahwa keadaannya yang melemah akan membuat dirinya mudah menjadi bulan-bulanan orang Filistin yang pasti berusaha untuk membalas dendam kematian rekan-rekan sebangsanya. Di dalam keadaan putus asa Simson berseru kepada Tuhan. Kemudian Allah membelah liang batu dan keluarlah air dari situ (ay. 19). Di tempat tersebut Allah membuat air mengalir keluar sebagai sarana untuk memuaskan dahaga Simson. Lalu Simson menamai mata air itu Mata Air Penyeru. Inilah inisiatf Simson.

Mantap hati tak takut mengambil prakarsa.

Dikekinian pelayanan kita, hendaknyalah kita menjadi inisiator pemecah masalah. Jangan jadi Inisiator pembuat masalah. Bacaan kita menerangkan bahwa Simson disamping kuat, berani dan perkasa,dia juga penuh dengan inisiatif. Simson mengambil inisiatif menamai tempat dimana dia membunuh seribu orang Flistin dengan nama RAMAT LEHI dan mata air tempat ia minum dengan nama MATA AIR PENYERU.

Seperti Simson, seorang pelayan hendaknya berani mengambil inisiatif. Seorang pelayan yang berani mengambil inisiatif mantap hatinya, tidak takut mengambil prakarsa. Dalam mengambil sebuah keputusan memiliki rasa percaya diri dan tidak tanggung-tanggung. pelayan harus tidak gentar dalam mengajukan usulan sekaligus mengambil peran secara aktif. Gagah dan tidak takut dalam mendahului mengambil prakarsa atas sebuah penyelesaian masalah.

MASALAH YANG KITA ALAMI DALAM PELAYANAN ADALAH KESEMPATAN BAGI TUHAN MENEMUKAN INISIATOR PENYELESAI MASALAH, DAN TUHAN MENEMUKAN SAUDARA. JADILAH INISIATOR PENYELESAI MASALAH, JANGAN INISIATOR PEMBUAT MASALAH.

#Salam_WOW
 
NOTE:
Saya mengadakan kelas BAIS I & II (BELAJAR ALKITAB 1 SEMESTER), tanpa biaya.
Ada kelas tatap muka (Cibubur-Jatibening-Tanjung Priok) dan ada kelas online (by: email).
Kelas dimulai pada 25 September 2017.
Sila daftarkan diri saudara ke 081932551765 (WA/SMS)
 
 

Sabda Bina Diri – Kamis, 7 September (Hakim-Hakim 14:1-7)

TEGAR TEGAS
Oleh: Reinhard Samah Kansil

Pemimpin yang baik adalah pelayan yang baik.

Cinta itu kuat.

Bacaan kita dimulai dengan: “Simson pergi ke Timna (ay. 1). Timna terletak sekitar tiga mil di sebelah barat daya Bet-Semes, di perbatasan wilayah Yehuda. Pada saat itu rupanya wilayah tersebut diduduki oleh orang Filistin, sebab Simson berketetapan untuk menikahi seorang gadis Filistin yang dijumpainya di Timna Ay. 2). Manoah, ayag Simson, terusik dengan keinginan putranya untuk menikahi seorang gadis Filistin, namun Simson tegas bersikukuh bahwa dirinya ingin menikahi gadis itu. Ambillah dia bagiku, sebab dia kusukai (ay. 3), Simson berkata tegar tegas.

Kemudian daripada itu, bacaan kita menjelaskan bahwa: Hal itu daripada Tuhan asalnya. Manoah, tidak bisa melihat sebelumnya bahwa keinginan putra mereka untuk menikahi seorang perempuan dari Filistin yang tidak bersunat justru akan menghasilkan hancurnya banyak musuh Israel. Kata-kata, memang Simson harus mencari gara-gara terhadap orang Filistin (ay. 4), bisa mengacu kepada Allah atau Simson. Mengingat sifat teologis dari pernyataan sebelumnya, tampaknya paling tepat kalau ini dipahami sebagai pernyataan bahwa Allah, melalui keinginan Simson untuk menikah, sedang berusaha untuk mengalahkan orang Filistin.

Pemimpin tegas.

Simson jatuh cinta pada pandangan pertama. Wanita yang membuatnya jatuh cinta itu adalah seorang Filistin. Bahwa "hal itu daripada Tuhan asalnya, sebab memang Simson harus mencari gara-gara terhadap orang Filistin". Peristiwa ini menjelaskan ciri khas Simson yang lebih digerakkan oleh KETEGASAN selaku seorang pemimpin.

Seperti Simson yang tegas, kitapun selaku pemimpin di rumah tangga, jemaat, tempat kerja, bahkan di pemerintahan maupun masyarakat haruslah TEGAS. Seorang Pemimpin Harus Jelas Dan Tegas. Memiliki penilaian yang baik atas berbagai persoalan dan menggunakannya untuk membuat keputusan yang terbaik pada waktu yang tepat. Seorang pemimpin harus terang, nyata dan gamblang dalam memimpin. Tidak ragu-ragu dalam mengambil keputusan. Tegar tegas.

Seorang pemimpin yang jelas dan tegas tidak bimbang memilih sebuah keputusan yang harus diambil. Dalam pada itu, seorang pemimpin tidak boleh samar-samar tapi harus terang benderang dan pasti dalam bertindak dan memimpin.

Pemimpin tidak boleh kaku dan ngotot dengan segala sesuatu yang membuatnya tidak berfungsi. Tapi, mampu memimpin dengan tegas untuk memahami realitas yang muncul, lalu dengan segala sifat baik yang penuh empati, mau bersikap terbuka untuk melihat kepentingan yang lebih besar.

PEMIMPIN SEJATI AKAN BERLAKU JUJUR. HATI, TANGAN, DAN MULUTNYA BICARA DENGAN BAHASA YANG SAMA.

#Salam_WOW