Sabtu, 24 Juni 2017

Sabda Bina Diri - Minggu, 25 Juni 2017

(Kisah Para Rasul 4:23-31)

JEMAAT YANG BERDOA
Oleh: Reinhard Samah Kansil

­Persekutuan Dengan Tuhan Adalah Kebutuhan Jiwa yang Melebihi Kebutuhan Lain. Doa Adalah Awal Dari Persekutuan Itu. Doa bukanlah jalan keluar untuk kita menghindari kesulitan, tapi dengan berdoa kita mempunyai kekuatan untuk menghadapi kesulitan.
Jemaat mula-mula mengajarkan demikian.

Takut, panik dan segera mencari perlindungan adalah tindakan wajar yang akan dilakukan seseorang bila berada dalam tekanan dan ancaman. Namun reaksi dan tindakan ini tidak terjadi pada jemaat mula-mula ketika mendengar berita ancaman Sanhedrin -- berita yang dibawa oleh Petrus dan Yohanes. Hal pertama yang mereka lakukan ialah berdoa (ay. 24).

Alkitab menggambarkan bahwa gereja mula-mula tidak hanya berperan sebagai gereja yang berani memberitakan firman Tuhan, tetapi juga tekun berdoa. Bagi jemaat mula-mula, ancaman penguasa dunia tidak ada artinya karena mereka memiliki Allah, Sang Pencipta yang kedaulatan-Nya mengatasi penguasa dunia.

Jemaat mula-mula dalam doa permohonannya tidak satu pun meminta keselamatan fisik atau meminta Allah menghukum mereka yang mengancam. Permohonan mereka adalah agar Allah melihat keadaan mereka (ay. 29a); agar Allah memberikan keberanian kepada mereka (ay. 29b); dan agar kuasa Allah semakin dinyatakan dengan mukjizat dan tanda-tanda (ay. 30). Allah menjawab doa mereka. Allah memenuhi mereka dengan Roh Kudus dan memberikan keberanian memberitakan firman dengan berani. Gereja yang berdoa adalah gereja yang mengarahkan jemaatnya pada misi Kristus.

Bagaimana seharusnya kita Berdoa?

Doa adalah komunikasi. Doa bergantung pada hubungan kita dengan Tuhan.
Kalau kita akrab dengan Tuhan, doa menjadi saat yang menyenangkan. Sebaliknya, jika hubungan kita dengan Tuhan terganggu, maka kita mengalami kesulitan dalam berdoa.


Kalau Sesuatu Layak Dilakukan, Itu Layak Untuk Dilakukan Dengan Baik. Begitupun doa. Begitu pentingnya doa sehingga pemazmur mengawali hari-hari nya dengan doa kepada Tuhan (Maz. 5:3–4 ). Dan mengakhirinya pada malam hari juga dengan doa (Maz.4:8–9).

Tuhan Pastilah Pendengar Yang Baik. Bayangkan, Berapa Banyak Doa
Yang Didengar-Nya Setiap Detik Dan DIA Tetap Menjawabnya Secara Diam-diam...

Karenanya, berdoalah. Selagi engkau masih diberi kesempatan untuk itu.