Kamis, 03 Maret 2016

KHOTBAH WOW (10)

CATATAN (10)

Apa itu Gelombang Otak?
Otak Pengkhotbah terdiri dari milyaran sel otak yang disebut neuron. Setiap neuron saling berkomunikasi (menjalin hubungan) dengan memancarkan gelombang listrik. Gelombang listrik yang dikeluarkan oleh neuron dalam otak inilah yang disebut “gelombang otak” atau brainwave. Jadi yang disebut gelombang otak adalah “arus listrik” yang dikeluarkan oleh otak. Apabila otak tidak lagi mengeluarkan gelombang otak, maka kita tahu bahwa otak tersebut sudah mati.

Gelombang Otak Beta: Waspada, Konsentrasi.
Kondisi gelombang otak Beta (13-30 Hz) menjaga pikiran kita tetap tajam dan terfokus. Dalam kondisi Beta, otak Pengkhotbah akan mudah melakukan analisis dan penyusunan informasi, membuat koneksi, dan menghasilkan solusi-solusi serta ide-ide baru. Beta sangat bermanfaat untuk produktivitas kerja, belajar untuk ujian, persiapan presentasi, atau aktivitas lain yang membutuhkan konsentrasi dan kewaspadaan tinggi.

Gelombang Otak Alpha: Kreativitas, Relaksasi, Visualisasi
Gelombang otak Alpha (8-13 Hz) sangat kontras dibandingkan dengan kondisi Beta. Kondisi relaks mendorong aliran energi kreativitas dan perasaan segar, sehat. Kondisi gelombang otak Alpha ideal untuk perenungan, memecahkan masalah, dan visualisasi, bertindak sebagai gerbang kreativitas kita.
Manusia diciptakan oleh tuhan dengan segala kelebihan untuk mempermudah manusia itu sendiri dalam menjalani kehidupannya . Salah satu potensi manusia yang selama ini belum dimanfaatkan secara maksimal adalah pikiran bawah sadar . Manusia cenderung mengunakan pikiran sadarnya yang hanya mempunyai kekuatan 12 persen sedangkan pikiran bawah sadarnya mempunyai kekuatan 88 persen . dalam bahasan kali ini saya akan fouskan untuk membahas cara memasuki pikiran bawah sadar dan memaksimalkan potensinya dengan memanfaatkan kondisi gelombang otak kita yaitu gerbang pembuka menuju pikiran bawah sadar adalah di kondisi gelombang alpha.

Gelombang Otak Theta: Relaksasi mendalam, Meditasi, Peningkatan Memori
Lebih lambat dari ALPHA, kondisi gelombang otak Theta (3,5-7 Hz) muncul saat kita bermimpi pada tidur ringan. Atau juga sering dinamakan sebagai mengalami mimpi secara sadar. Frekuensi Theta ini dihubungkan dengan pelepasan stress dan pengingatan kembali memori yang telah lama
Kondisi theta adalah saat gelombang otak manusia mencapai 3,5 sampai 7 putaran perdetik. Pada saat otak dalam kondisi theta, pikiran pun menjadi kreatif dan inspiratif. Keadaan theta adalah di mana kita bisa bermimpi, berkhayal, dan kalau kita sadari sejumlah filsuf ataupun ilmuwan seperti Thomas Alfa Edison menciptakan sebuah karya spetakuler dalam keadaan Theta. Keadaan theta yang sangat sugestif adalah saat tubuh menyembuhkan dirinya sendiri, seorang penderita kanker bisa sembuh karena menempatkan dirinya dalam kondisi theta. Keadaan theta bisa dibentuk pada saat meditasi. Dalam keadaan theta, pikiran akan menjadi sangat jernih, bahkan tubuh kita pun tak terasa, begitu juga dengan kakidan tangan.

Gelombang Otak Delta: Penyembuhan, Tidur Sangat Nyenyak.
Kondisi Delta (0.5-4 Hz), saat gelombang otak semakin melambat, sering dihubungkan dengan kondisi tidur yang sangat dalam. Beberapa frekuensi dalam jangkauan Delta ini diiringi dengan pelepasan hormon pertumbuhan manusia (Human Growth Hormone), yang bermanfaat dalam penyembuhan. Kondisi Delta, jika dihasilkan dalam kondisi terjaga, akan menyediakan peluang untuk mengakses aktivitas bawah sadar, mendorong alirannya ke pikiran sadar. Kondisi Delta juga sering dihubungkan dengan manusia-manusia yang memiliki perasaan kuat terhadap empati dan intuisi.

Kondisi Ideal Alpha Theta
Sebagai pengkhotbah usahakan kondisi otak kita atau pikiran kita berada pada posisi gelombang Alpha Theta. Kondisi dimana Tenang rileks dan menuju ‘God Spot’ atau ‘Titik Tuhan’.
Alpha Theta adalah kondisi bersaat teduh-kondisi berserah dan berjarak terhadap masalah, persoalan-persoalan hidup, kemarahan kegelisahan, ketakutan, kekhawatiran-berjarak terhadap hal-hal fisik.
Alpha-Theta adalah kondisi dimana kita mengarahkan hati dan pikiran kita tertuju kepada Yesus.
Kondisi gelombang otak Alpha Theta kita gunakan, sebaiknya, pada saat kita mempersiapkan Khotbah. Lakukan persiapan penyusunan khotbah dalam keadaan hening. Lakukan pada saat anggota keluarga lain sudah tidur atau tidak ada dirumah. Masuk kedalam kamar dan kuncilah pintu. Putar lagu atau musik instrumental rohani. Jangan sambil makan makanan kecil atau makanan besar. Kita harus ‘jauh’ atau menjaga jarak dari material yang sifatnya fisik. Setelah siap semua, mulailah dengan doa. Landaskan seluruh aktifitas kita mempersiapkan khotbah dengan doa.
Sekarang, anda sudah siap menyusun khotbah. Lakukanlah.

‪#‎Salam_WOW‬

... Bersambung

Drs. Reinhard Samah, M.Th
Founder & Master Trainer Next Level Training
0818 0888 2611

pt. Amarilis Kriya Cipta
Jl. Madrasah Raya No 5d, Cilandak Timur, Pasar Minggu,
JakSel Tel/Fax: (021) 7883 8721
email: reinhardsamahkansil@gmail.com
WA: 0819 3255 1765

KHOTBAH WOW (9)

CATATAN (9)

Cara Meningkatkan Kecerdasan Spiritual:
“Cerdas secara spiritual atau dekat dengan Tuhan itu harus dibuktikan dengan berada di zona ‘berserah’ yang mensyaratkan tiga hal, yaitu gelombang otaknya harus lebih banyak dalam posisi Alfa dan Tetha, kemudian sistem perkabelan otaknya (neuropeptide) serasi dan memunculkan perasaan tertentu kepada Tuhan, lalu tubuhnya harus cukup mengandung hormon serotonin, endorfin, dan melantonin dalam komposisi yang pas. Dalam kondisi itu, maka dengan sendirinya ciri-ciri kecerdasan spiritual akan muncul.”

“Tanpa ketiga syarat itu, agak sulit dipercaya. Misalnya seseorang mengaku dekat dengan Tuhan tapi hormon di tubuhnya dominan kortisol, yaitu hormon yang muncul pada saat orang stres, bagaimana mungkin? Seseorang yang dekat dengan Tuhan mestinya lebih banyak berada dalam kondisi ‘bersaat teduh’, kondisi rileks, dan hormon di tubuhnya pasti hormon yang bagus seperti hormon DHEA, serotonin, endorfin, dan melantonin”.

Mempelajari kecerdasan spiritual tidak bisa begitu saja lewat buku, karena hasilnya hanyalah pemahaman kecerdasan spiritual lewat logika, apalagi kalau membacanya sambil stres. Akan lebih efektif jika menggunakar brainwave technology, yaitu dengan mendengarkan CD musik yang berfungsi menarik gelornbang otak ke Alfa-Theta selama 20 menit pada pagi dan 20 menit petang hari.

Kita juga bisa melatih kecerdasan spiritual lewat puasa. Karena puasa bisa menurunkan gelombang otak dari Beta ke Alfa-Theta sehingga rnembuat orang lebih sabar dan memunculkan keinginan untuk berbuat baik. Kalau itu berlanjut hingga 10 hari maka otaknya akan stabil beroperasi di Alfa-Theta. “Kalau hal itu bisa berlanjut hingga 20 hari, maka hormon-hormon yang baik dan menenangkan akan diproduksi oleh tubuh. Saat itu dia akan melihat hidup ini dengan cara lain, menjadi mudah bersyukur, mudah merasa terharu.”

“Memunculkan perasaan mudah bersyukur itu penting sekali karena rasa syukur bisa diartikan sebagai kemampuan menikmati hidup ini apapun kondisinya, sehingga susah atau senang rasanya tetap nikmat. Rasa syukur yang benar, dalam arti betul-betul menghayati nikmatnya hidup, juga sangat membantu memunculkan kecerdasan spiritual.

... Bersambung

‪#‎Salam_WOW‬

Drs. Reinhard Samah, M.Th
Founder & Master Trainer Next Level Training
0818 0888 2611

pt. Amarilis Kriya Cipta
Jl. Madrasah Raya No 5d, Cilandak Timur, Pasar Minggu,
JakSel Tel/Fax: (021) 7883 8721
email: reinhardsamahkansil@gmail.com
WA: 0819 3255 1765

KHOTBAH WOW (8)

CATATAN (8)

SPIRITUAL QUOTIENT = SQ = KECERDASAN SPIRITUAL:

Kecerdasan spiritual (SQ) sering dianggap sebagai kecerdasan tertinggi dari kecerdasan lain seperti kecerdasan intelektual (IQ) dan kecerdasan emosional (EQ). Memiliki kecerdasan spiritual (SQ) berarti Pengkhotbah berusaha menjadi Pengkhotbah dengan tingkat yang lebih baik. Hal ini dikarenakan orang yang memiliki kecerdasan spiritual (SQ) adalah orang yang telah mampu mengerti makna kehidupan.
Kecerdasan spiritual (SQ) sendiri adalah kecerdasan jiwa atau batin untuk tumbuh menjadi Pengkhotbah seutuhnya dengan selalu berpikir positif dalam meyikapi setiap peristiwa yang dialaminya. Kecerdasan spiritual (SQ) akan membawa Pengkhotbah menjadi Pengkhotbah yang bijaksana sehingga mengerti makna kehidupan. Kecerdasan spiritual (SQ) memiliki ciri-ciri umum yang membedakannya dengan kecerdasan lain. Ciri-ciri itu akan dijelaskan di bawah ini.

TUJUH CIRI KECERDASAN SPIRITUAL
1) Kemampuan untuk berpikir diluar materi fisik dan diluar panca indra. Orang yang memiliki kecerdasan spiritual (SQ) memiliki kemampuan untuk berpikir tentang segala sesuatu diluar materi fisik dan panca indra manusia. Kecerdasan spiritual (SQ) mampu berfikir dan percaya bahwa ada kekuatan lain yang melebihi kekuatan apapun didunia ini. Kecerdasan spiritual (SQ) meyakini bahwa segala sesuatu yang nampak atau materi bukanlah segala-galanya. Namun ada sebuah kekuatan yang menggerakkan manusia untuk menjadi orang yang lebih baik lagi. Ada kekuatan yang menjaga dan memberikan keseimbangan pada alam.

2) Mampu mengungkapkan & menemukan makna dari dari suatu hal. Kecerdasan spiritual (SQ) mengajarkan pada Pengkhotbah bagaimana harus bersikap dan melihat semua peristiwa dalam kehidupan Pengkhotbah dari perspektif yang luas dan dari sudut ppengkhotbahng yang positif sehingga Pengkhotbah mampu menemukan makna dibalik setiap peristiwa yang terjadi dalam kehidupan Pengkhotbah. Makna hidup yang bisa Pengkhotbah temukan adalah terbebasnya rohani Pengkhotbah dari unsur duniawi seperti godaan nafsu, keserakahan, kesombongan, rasa benci, dendam dll.

3) Mampu mengabdi pada sesama dan membuat dunia mejadi lebih baik. Kecerdasan spiritual (SQ) membuat Pengkhotbah tumbuh menjadi manusia seutuhnya dan mampu meihat makna dari hubungan manusia dengan sesama dan alam semesta. Hal ini menjadikan Pengkhotbah mampu menjadi orang yang memiliki rasa kepedulian, simpati, empati, saling berbagi, dan menyatu dengan sesama maupun alam semesta. Dengan memiliki sifat yang seperti ini secara tidak langsung akan berpengaruh terhadap perkembangan diri Pengkhotbah sendiri, lingkungan Pengkhotbah maupun alam semesta sehingga membuat diri Pengkhotbah, lingkungan Pengkhotbah dan alam semesta menjadi lebih baik.

4) Memiliki Prinsip pijakan pada Nilai-nilai kebenaran universal. Memiliki prinsip dan pegangan hidup yang jelas dan kuat yang berpijak pada kebenaran universal, baik berupa kasih sayang, keadilan, kejujuran, toleransi, integritas dan lain-lain. Dengan prinsip hidup yang kuat, seseorang menjadi betul-betul merdeka dan tidak diperbudak oleh siapapun.

5) Mampu menghadapi sekaligus memanfaatkan penderitaan. Memiliki kemampuan untuk menghadapi dan memanfaatkan penderitaan, dan memiliki kemampuan untuk menghadapi dan melampaui rasa sakit. Semua itu dihadapi dengan senyuman dan keteguhan hati, karena itu semua adalah bagian dari proses menuju kematangan kepribadian secara umum, baik moral dan spiritual.

6) Memiliki motivasi yang luhur. Mampu memaknai pekerjaan dan aktivitasnya dalam kerangka dan bingkai yang lebih luas dan bermakna. Apapun profesinya, apakah presiden, menteri, dokter, dosen, bahkan nelayan, petani, buruh, atau tukang reparasi mobil, sepeda motor hingga tukang tambal ban, tukang sapu dan lain-lain, ia akan memaknai semua aktifitas yang dijalani dengan makna yang luas dan dalam. Dengan motivasi yang luhur dan suci.

7) Memiliki kesadaran diri (self-awareness) yang tinggi. Apapun yang dilakukan, dilakukan dengan penuh kesadaran melalui proses kontemplasi-perenungan. Ditambah sikap dan cara hidup fleksibel, memiliki kemampuan refleksi yang tinggi, memiliki kesadaran diri & lingkungan yang tinggi, memiliki kemampuan berpikir holistik (menyeluruh), berani melawan arus dan tradisi, mempunyai prinsip sesedikit mungkin menimbulkan kerusakan.

‪#‎Salam_WOW‬

... Bersambung

Drs. Reinhard Samah, M.Th
Founder & Master Trainer Next Level Training
0818 0888 2611

pt. Amarilis Kriya Cipta
Jl. Madrasah Raya No 5d, Cilandak Timur, Pasar Minggu,
JakSel Tel/Fax: (021) 7883 8721
email: reinhardsamahkansil@gmail.com
WA: 0819 3255 1765

KHOTBAH WOW (7)

CATATAN (7)

Tujuh Cara Meningkatkan Kecerdasan Emosional (EQ)

Bagaimana dengan Pengkhotbah yang memiliki kecerdasan emosional yang tidak tinggi. Kecerdasan emosional tidak ‘given’ atau tidak dapat diubah. Kecerdasan emosional dapat diubah. Kecerdasan emosional dapat ditingkatkan. Ada tujuh cara meningkatkan kecerdasan emosional seorang pengkhotbah:

1) Mengenali emosi diri
Ketrampilan ini meliputi kemampuan pengkhotbah untuk mengidentifikasi apa yang sesungguhnya Pengkhotbah rasakan. Setiap kali suatu emosi tertentu muncul dalam pikiran Pengkhotbah harus dapat menangkap pesan apa yang ingin disampaikan. Berikut adalah beberapa contoh pesan dari emosi: takut, sakit hati, marah, frustasi, kecewa, rasa bersalah, kesepian.

2) Melepaskan emosi negatif
Ketrampilan ini berkaitan dengan kemampuan Pengkhotbah untuk memahami dampak dari emosi negatif terhadap diri Pengkhotbah. Sebagai contoh keinginan untuk memperbaiki situasi ataupun memenuhi target pekerjaan yang membuat Pengkhotbah mudah marah ataupun frustasi seringkali justru merusak hubungan Pengkhotbah dengan bawahan maupun atasan serta dapat menyebabkan stres. Jadi, selama Pengkhotbah dikendalikan oleh emosi negatif Pengkhotbah justru Pengkhotbah tidak bisa mencapai potensi terbaik dari diri Pengkhotbah. Solusinya, lepaskan emosi negatif melalui teknik pendayagunaan pikiran bawah sadar sehingga Pengkhotbah maupun orang-orang di sekitar Pengkhotbah tidak menerima dampak negatif dari emosi negatif yang muncul.

3) Mengelola emosi diri sendiri
Pengkhotbah jangan pernah menganggap emosi negatif atau positif itu baik atau buruk. Emosi adalah sekedar sinyal bagi kita untuk melakukan tindakan untuk mengatasi penyebab munculnya perasaan itu. Jadi emosi adalah awal bukan hasil akhir dari kejadian atau peristiwa. Kemampuan kita untuk mengendalikan dan mengelola emosi dapat membantu Pengkhotbah mencapai kesuksesan. Ada beberapa langkah dalam mengelola emosi diri sendiri, yaitu : Pertama adalah menghargai emosi dan menyadari dukungannya kepada Pengkhotbah. Kedua berusaha mengetahui pesan yang disampaikan emosi, dan meyakini bahwa kita pernah berhasil menangani emosi ini sebelumnya. Ketiga adalah dengan bergembira kita mengambil tindakan untuk menanganinya.
Kemampuan kita mengelola emosi adalah bentuk pengendalian diri yang paling penting dalam manajemen diri, karena kitalah sesungguhnya yang mengendalikan emosi atau perasaan kita, bukan sebaliknya.

4) Memotivasi diri sendiri
Menata emosi sebagai alat untuk mencapai tujuan merupakan hal yang sangat penting dalam kaitan untuk memberi perhatian, untuk memotivasi diri sendiri dan menguasai diri sendiri, dan untuk berkreasi. Kendali diri emosional–menahan diri terhadap kepuasan dan mengendalikan dorongan hati–adalah lpengkhotbahsan keberhasilan dalam berbagai bidang. Ketrampilan memotivasi diri memungkinkan terwujudnya kinerja yang tinggi dalam segala bidang. Orang-orang yang memiliki ketrampilan ini cenderung jauh lebih produktif dan efektif dalam hal apapun yang mereka kerjakan.
5) Mengenali emosi orang lain
Mengenali emosi orang lain berarti kita memiliki empati terhadap apa yang dirasakan orang lain. Penguasaan ketrampilan ini membuat kita lebih efektif dalam berkomunikasi dengan orang lain. Inilah yang disebut sebagai komunikasi empatik. Berusaha mengerti terlebih dahulu sebelum dimengerti. Ketrampilan ini merupakan dasar dalam berhubungan dengan manusia secara efektif.

6) Mengelola emosi orang lain
Jika ketrampilan mengenali emosi orang lain merupakan dasar dalam berhubungan antar pribadi, maka ketrampilan mengelola emosi orang lain merupakan pilar dalam membina hubungan dengan orang lain. Manusia adalah makhluk emosional. Semua hubungan sebagian besar dibangun atas dasar emosi yang muncul dari interaksi antar manusia. Ketrampilan mengelola emosi orang lain merupakan kemampuan yang dahsyat jika kita dapat mengoptimalkannya. Sehingga kita mampu membangun hubungan antar pribadi yang kokoh dan berkelanjutan. Dalam dunia industri hubungan antar korporasi atau organisasi sebenarnya dibangun atas hubungan antar individu. Semakin tinggi kemampuan individu dalam organisasi untuk mengelola emosi orang lain.

7) Memotivasi orang lain
Ketrampilan memotivasi orang lain adalah kelanjutan dari ketrampilan mengenali dan mengelola emosi orang lain. Ketrampilan ini adalah bentuk lain dari kemampuan kepemimpinan, yaitu kemampuan menginspirasi, mempengaruhi dan memotivasi orang lain untuk mencapai tujuan bersama. Hal ini erat kaitannya dengan kemampuan membangun kerja sama tim yang tangguh dan kita sebagai pengkhotbah.

‪#‎Salam_WOW‬

... Bersambung

Drs. Reinhard Samah, M.Th
Founder & Master Trainer Next Level Training
0818 0888 2611

pt. Amarilis Kriya Cipta
Jl. Madrasah Raya No 5d, Cilandak Timur, Pasar Minggu,
JakSel Tel/Fax: (021) 7883 8721
email: reinhardsamahkansil@gmail.com
WA: 0819 3255 1765

KHOTBAH WOW (6)

Catatan (6)

Emotional Quotient = EQ = Kecerdasan Emosional

adalah kemampuan PENGKHOTBAH untuk menerima, menilai, mengelola, serta mengontrol emosi dirinya dan orang lain di sekitarnya.
Lima Ciri PENGKHOTBAH yang Mempunyai Kecerdasan Emosional yang Tinggi:

1) Fokus pada Hal-hal yang Positif
Mereka yang memiliki kecerdasan emosional tinggi sadar bahwa percuma saja berlarut-larut dengan masalah. Fokus pada masalah tidak akan pernah membawa solusi, sebaliknya bersikap positif dalam menyikapi masalah akan membawa pengkhotbah pada solusi yang tepat untuk menyelesaikan permasalahan pengkhotbah.

2) PENGKHOTBAH yang Berpikiran Positif akan Berkumpul dengan ORANG yang Berpikir Positif Pula
Orang-orang dengan kecerdasan emosional tinggi tidak akan menghabiskan banyak waktu dengan berkumpul bersama mereka yang suka mengeluh dan mengumpat. Mendengarkan keluh kesah dari mereka yang suka berpikir negatif hanya akan membawa menghabiskan energi kita pada hal yang percuma. Sebaliknya, berkumpul dengan orang yang memiliki pikiran positif dan penuh semangat akan membuat kita tertular. Dan inilah yang pada akhirnya akan meningkatkan kecerdasan emosional pengkhotbah juga.

3) PENGKHOTBAH dengan Kecerdasan Emosional Tinggi selalu Assertif.
Assertif adalah sebuah sikap tegas dalam mengemukakan suatu pendapat, tanpa harus melukai perasaan lawan bicaranya. Orang yang Assertif sangat tahu betul kapan mereka harus bicara, kapan mereka harus mengemukakan suatu pendapat dan bagaimana cara yang tepat untuk memberikan sebuah solusi tanpa harus menggurui. Dan yang pasti mereka yang memiliki sikap Assertif selalu berpikir terlebih dahulu sebelum bicara.

4) PENGKHOTBAH adalah Visioner yang siap Melupakan Kegagalan di Masa Lalu.
Orang-orang dengan kecerdasan emosional yang tinggi akan sibuk memikirkan apa yang akan dilakukannya di masa depan dan segera melupakan kegagalan di masa lalu. Baginya kegagalan di masa lalu adalah sebuah pelajaran yang penting diambil untuk mengambil langkah yang lebih mantab di masa yang akan datang.

5) Mereka Tahu Cara Membuat Hidup Lebih Bahagia dan Bermakna.
Dimanapun mereka berada, apakah itu di tempat kerja, di rumah ataupun berkumpul dengan teman-teman, orang dengan kecerdasan emosional yang tinggi akan membawa kebahagiaan bagi sesamanya. Terkadang arti bahagia bagi mereka tidak harus sebuah kekayaan. Bersyukur akan nikmat yang didapat hari ini dan membantu orang lain yang membutuhkan pertolongannya akan membuat mereka merasa bahagia dan bermakna.

‪#‎Salam_WOW‬

... Bersambung

Drs. Reinhard Samah, M.Th
Founder & Master Trainer Next Level Training
0818 0888 2611

pt. Amarilis Kriya Cipta
Jl. Madrasah Raya No 5d, Cilandak Timur, Pasar Minggu,
JakSel Tel/Fax: (021) 7883 8721
email: reinhardsamahkansil@gmail.com
WA: 0819 3255 1765

KHOTBAH WOW (5)

CATATAN (5)

IQ atau kecerdasan Intelektual Adalah kemampuan PENGKHOTBAH menalar, merencanakan, memecahkan masalah, berpikir abstrak, memahami gagasan, menggunakan bahasa, dan belajar. Kecerdasan Intelektual erat kaitannya dengan kemampuan kognitif yang dimiliki oleh PENGKHOTBAH. Tapi ingat, IQ tidak berhubungan dengan tingkat pendidikan.

Ciri-Ciri Kecerdasan Intelektual:
1) Suka belajar dan mau melihat kekurangan dirinya. Pengkhotbah jenis ini akan selalu merasa lapar akan pengetahuan dan haus pembinaan/pelatihan. Selalu merasa diri kurang dan akan melakukan pembelajaran pada kesempatan pertama.
2) Memilki sikap yang luwes. Pengkhotbah yang luwes artinya tidak kaku. Mau menyesuaikan dirinya sesuai dengan kondisi pelayanan dan tidak banyak menuntut.
3) Berani melakukan perubahan secara total untuk perbaikan. Sikap seperti ini menunjukkan diri si pengkhotbah yang tidak takut akan perubahan dan mau menyesuaikan diri dengan perubahan itu.
4) Tidak mau menyalahkan orang lain maupun keadaan. Ciri ini akan selalu melihat lingkungan dari kacamata lingkungan bukan dari kacamatanya sendiri. Ciri pengkhotbah seperti ini tidak akan membenarkan diri dan menyalahkan orang lain.
5) Memilki sikap yang tulus bukan kelicikan. Pengkhotbah jenis ini tidak mengambil keuntungan dari situasi yang tidak baik. Ia akan tulus menyelesaikan permasalahan dan tidak pelit berbagi pengetahuan dengan orang lain.
6) Memiliki rasa tanggung jawab. Ciri pengkhtbah ini yang sangat sedikit ditemui di tengah jemaat. Pengkhotbah jenis ini akan berani mengakui kekurangan khotbahnya dan memperbaikinya. Tidak lari dari masalah tapi menyelesaikan masalah tersebut.
7) Menerima kritik saran dari luar. Pengkhotbah jenis ini akan terbuka dari kritik. Menerima saran dan tidak keras kepala merasa benar sendiri.
8) Berjiwa optimis dan tidak mudah putus asa. Jenis pengkhotbah ini tidak pernah merasa pesimis. Ia akan mampu melakukan khotbah dengan baik karena ia percaya akan dirinya sendiri. Tidak mengenal istilah putus asa.


... Bersambung

‪#‎Salam_WOW

Drs. Reinhard Samah, M.Th
Founder & Master Trainer Next Level Training
0818 0888 2611

pt. Amarilis Kriya Cipta
Jl. Madrasah Raya No 5d, Cilandak Timur, Pasar Minggu,
JakSel Tel/Fax: (021) 7883 8721
email: reinhardsamahkansil@gmail.com
WA: 0819 3255 1765

KHOTBAH WOW (4)

CATATAN (4)

Ada tertulis: “Pengkhotbah berusaha mendapat
kata-kata yang menyenangkan dan menulis
kata-kata kebenaran secara jujur” (Pkh. 12:10).

Mendapat kata-kata menyenangkan adalah berarti mendapatkan kata-kata yang manis. Kata-kata manis tidak akan lahir dari khotbah yang marah-marah, emosional dan bernada tinggi.
Pengkhotbah yang mampu mengendalikan emosi dan mengendalikan diri adalah pengkhotbah yang memiliki kecerdasan intelektual, kecerdasan emosional dan kecerdasan spiritual yang tinggi. Pengkhotbah yang memiliki ketiganya akan melahirkan khotbah yang WOW (Words Of Wonderful), khotbah dengan kata-kata manis, indah dan patut didengar.

‪#‎Salam_WOW‬

... Bersambung


Drs. Reinhard Samah, M.Th
Founder & Master Trainer Next Level Training
0818 0888 2611

pt. Amarilis Kriya Cipta
Jl. Madrasah Raya No 5d, Cilandak Timur, Pasar Minggu,
JakSel Tel/Fax: (021) 7883 8721
email: reinhardsamahkansil@gmail.com
WA: 0819 3255 1765

KHOTBAH WOW (3)

CATATAN (3)
 
Enam Macam Khotbah Lainnya (LIHAT CATATAN 2):

Ada baiknya seorang pengkhotbah mengetahui macam-macam khotbah lainnya ini agar ada variasi dalam menyampaikan khotbah setiap minggunya dan disetiap pelayanannya.

1) Tekstual/Berdasarkan Teks
Gaya ini biasanya didasarkan pada suatu ayat Alkitab yang relatif pendek. Khotbah jenis ini tidak terpaku kepada perikop. Acap kali hanya satu ayat saja, justru. Tetapi sesuai judul, memang pada kenyataannya, khotbah ini didasarkan pada satu “teks” Kitab Suci. Dari satu ayat ini kita menyelidikinya, menganalisanya dan menemukan semua kebenaran yang terkandung di dalamnya.

2) Topikal/Berdasarkan Topik
Pada khotbah jenis ini, tujuan pengkhotbah adalah untuk menyajikan sebuah topik yang khusus pada jemaat. Sebagai contoh, mungkin ia mengambil sebuah pokok bahasan mengenai “Persepuluhan”. Pertama, kita akan mencari segala sesuatu yang dikatakan Alkitab atas pokok persoalan yang Persepuluhan’ ini. Kemudian kita akan menyusun semua referensi dari Alkitab dan buah-buah pikiran yang didapatkannya ke dalam sebuah format yang tersusun rapi. Kemudian kita mengembangkan topiknya dengan setepat mungkin. Tujuannya adalah menceritakan kepada jemaat segala sesuatu yang harus mereka ketahui mengenai pokok bahasan Persepuluhan ini.

3) Tipikal/Berdasarkan Tipe
Khotbah macam ini adalah seni mengupas, menggali dan mengkomunikasikan kebenaran yang tersembunyi dibalik “tipe-tipe” yang ada di dalam Teks Alkitab. “Tipe” dapat berarti satu pribadi, objek atau peristiwa yang merupakan simbol dari seseorang dan atau sesuatu yang dinubuatkan akan terjadi. Ada kesamaan karakter dengan orang atau kejadian yang dinubuatkan.
Dalam penerapannya, hal ini mengarah pada tokoh dalam Alkitab atau peristiwa yang mewakili hal-hal yang akan terjadi pada masa yang akan datang.

4) Model Biografis
Kisah Biografi adalah kisah hidup seseorang. Macam khotbah ini mempelajari hidup dari beberapa tokoh yang kita temukan dalam teks Alkitab. Setiap biografi yang dicatat dalam Alkitab memiliki arti yang penting bagi kita, dan itu penting untuk diajarkan pada dan oleh kita.
Pelajaran mengenai tokoh-tokoh Alkitab sangat memikat dan menarik. Rangkumlah kisah hidup seseorang dalam Alkitab dengan memperhatikan hal-hal berikut: Pelajari proses kelahiran orang itu; Bagaimana keadaan ketika mereka dibesarkan; Hubungan pribadi tersebut dengan Tuhan, menjadi pusat perhatian; Apa reaksi dan atau tanggapan hubungan mereka dengan Tuhan?; Hikmah apa yang dapat dipetik?; Apa yang menyebabkan mereka sukses?; Dimana letak kesalahannya, jika akhir hayat mereka gagal?; Inspirasi Apa yang dapat kita pelajari dari kehidupan mereka.

5) Model Analitis
Macam khotbah ini berkaitan dengan analisa yang mendetail dan menarik keluar kebenaran yang sebanyak-banyaknya mengenai sebuah subjek. Dari kebenaran ini, dapat diajarkan pokok khotbah yang mendasar.

6) Model Analogis
Pada dasarnya sebagian besar isi Alkitab ditulis dalam bentuk analogi. Suatu bentuk yang mengajarkan kebenaran lewat sebuah perumpamaan atau sebuah kasus. Para penulis Alkitab sering menggunakan sebuah subjek alamiah untuk mengajarkan kebenaran rohani. Hal ini menunjukkan kesamaan dan membandingkan hal-hal yang berfungsi sama. Khotbah secara analogis berusaha untuk mendapat kebenaran rohani yang ada dalam sebuah analogi, contoh atau perumpamaan.

... Bersambung

‪#‎Salam_WOW‬



Drs. Reinhard Samah, M.Th
Founder & Master Trainer Next Level Training
0818 0888 2611

pt. Amarilis Kriya Cipta
Jl. Madrasah Raya No 5d, Cilandak Timur, Pasar Minggu,
JakSel Tel/Fax: (021) 7883 8721
email: reinhardsamahkansil@gmail.com
WA: 0819 3255 1765

KHOTBAH WOW (2)


CATATAN (2)

Khotbah Ekspositori/Eksposisi adalah “pemasakinian pernyataan pokok teks Alkitab” yang diperoleh dari penafsiran yang menyeluruh serta dikomunikasikan secara efektif untuk menasihati pikiran, menginsafkan hati, dan mempengaruhi perilaku menuju kesalehan.

Berdasarkan Etimologi:
Kata ekspositori mempunyai akar kata ‘expose’ yang berasal dari kata’exposen’(Inggris), ‘exposer’ (Perancis), atau ‘exponere’ (Latin). Dalam bahasa Latin yang lebih modern (180- 600 M.), pengertian dari ‘exponere’ berarti “menafsirkan atau menjelaskan.” Dalam khotbah ekspositori faktor yang dominan adalah penjelasan.


Berdasarkan Morfologi:
Pendekatan ini lebih menekankan definisi khotbah ekspositori berdasarkan bentuk khotbahnya. khotbah ekspositori adalah khotbah yang berpusat pada teks dan setiap poin dan sub-poin dalam kerangkanya diperoleh dari teks yang sedang dikhotbahkan. Khotbah berjalan dari kata ke kata dan ayat ke ayat dalam Nas.

Berdasarkan Substansi:
Substansi dalam khotbah ekpositori adalah bahwa berita khotbah harus bersumber dari amanat teks Alkitab sebagaimana yang dimaksudkan oleh penulisnya. Bila pengkhotbah menafsirkannya sedemikian rupa sehingga ia dapat menemukan makna yang sesungguhnya sebagaimana yang dimaksud oleh penulisnya dan mengaplikasikannya dalam kehidupan jemaat masa kini, maka khotbah tersebut dapat digolongkan sebagai khotbah ekspositori.

... Bersambung


Salam 'WOW'
Drs. Reinhard Samah, M.Th
Founder & Master Trainer Next Level Training
0818 0888 2611

pt. Amarilis Kriya Cipta
Jl. Madrasah Raya No 5d, Cilandak Timur, Pasar Minggu,
JakSel Tel/Fax: (021) 7883 8721
email: reinhardsamahkansil@gmail.com
WA: 0819 3255 1765

KHOTBAH WOW

CATATAN (1)

Benarkah Bisa Berkhotbah Adalah Bakat?
Ada ungkapan mengatakan bahwa Bakat itu hanya 1% dan 99 % lainnya adalah Ketekunan serta Cara/metode. Kita lahir dengan aktifitas pertama adalah Menangis. Tidak ada bayi lahir sudah langsung bisa berbicara. Seiring waktu berjalan, bayi mulai belajar mengeluarkan bunyi-bunyi yang membentuk penggalan kata. Setiap hari bayi mendengar suara (kata demi kata) dari lingkungannya. Saat itulah bayi tersebut sebenarnya sedang belajar untuk berbicara. Dan bayi-bayi itu adalah KITA SEMUA yang pada hari ini BISA BERBICARA SECARA NORMAL.
Ini semua adalah berkat didikan terarah, ketekunan dan pembelajaran secara terus menerus. Anda pun bisa menjadi seorang pengkhotbah yang ‘WOW’ jika MAU, TAHU CARANYA dan TEKUN BERLATIH.

... Bersambung




#Salam_WOW
Drs. Reinhard Samah, M.Th
Founder & Master Trainer Next Level Training
0818 0888 2611

pt. Amarilis Kriya Cipta
Jl. Madrasah Raya No 5d, Cilandak Timur, Pasar Minggu,
JakSel Tel/Fax: (021) 7883 8721
email: reinhardsamahkansil@gmail.com
WA: 0819 3255 1765