Minggu, 13 Agustus 2017

Sabda Bina Diri - Senin, 14 Agustus 2017 (I Korintus 11:17-24)

IBADAH YANG BENAR TAK MEMALUKAN
Oleh: Reinhard Samah Kansil

Mereka yang rajin beribadah akan selalu mendapatkan hatinya hidup dalam kedamaian. Ibadah adalah segala hal yang membawa pada kebaikan.

Korintus tak mendapat pujian.

Dalam bacaan kita, Rasul Paulus menegur jemaat Korintus dengan keras. Ia memulai kecamannya: “Dalam peraturan-peraturan yang berikut aku tidak dapat memuji kamu (ay. 17). Pertemuan-pertemuan mereka tidak mendatangkan kebaikan, tetapi mendatangkan keburukan. Paulus berkata kepada mereka bahwa, apabila sedang berkumpul bersama-sama, mereka jatuh ke dalam perpecahan. Bukannya sehati sepikiran merayakan upacara ibadah itu, mereka justru bertengkar satu dengan yang lain.

Paulus mengecam mereka bukan hanya atas perselisihan dan perpecahan, melainkan juga atas kekacauan yang memalukan: Sebab pada perjamuan itu tiap-tiap orang memakan dahulu makanannya sendiri, sehingga yang seorang lapar dan yang lain mabuk (ay. 21). Yang mereka perbuat itu sama saja dengan menghina rumah Allah, atau Jemaat (ay. 22). Kalau mereka berniat ingin berpesta, mereka bisa saja melakukannya di rumah sendiri. Tetapi datang ke meja Tuhan, kemudian membentuk kelompok sendiri dan bertengkar, dan menjauhkan orang miskin sehingga tidak kebagian makanan.

Memalukan…

Dua hal dapat dipetik disini: Pertama, kita tidak bersekutu ketika berkumpul, sebab ada perpecahan di antara kita. Kedua, kita memperlakukan Perjamuan Tuhan dengan tidak hormat. Seperti orang rakus dan galojo, kita makan seperti orang kelaparan dan minum sampai mabuk. Memalukan! Tentu saja Paulus tidak memuji hal tersebut. Orang yang berbuat demikian menghina Allah dan tidak peka akan orang yang berkekurangan.

Aturan dalam perjamuan, makan dan minum adalah kebutuhan manusia yang wajar. Manusia harus makan dan minum supaya bisa hidup dengan baik. Tetapi dalam pertemuan ibadah di mana juga dirayakan perjamuan Tuhan, adalah salah besar apabila orang makan dan minum dengan sepuas-puasnya. Perjamuan harus diterima dengan sikap hormat, memeriksa diri, sambil mengingat pokok-pokok iman yang dilambangkannya. Dan diatas semuanya itu, janganlah bertengkar.

Bila kita tidak menghormati Tuhan dalam hidup ibadah kita, Tuhan akan bertindak atas kita supaya kemuliaan-Nya tetap dijunjung tinggi.

TUHAN, TOLONG KAMI UNTUK DAPAT BERIBADAH DENGAN BENAR.
 
#Salam_WOW

Pemesanan Buku, Hubungi 0819 3255 1765 (WA/SMS)