Minggu, 28 Januari 2018

BUKU KE 29

Akhirnya terbit juga walau lambat 45 hari dari waktu yang dijanjikan. Renungan-renungan yang saya tulis di Facebook sejak Juli 2017, saya pilih 116 buah diantaranya untuk menjadi buku ini.

Buku ini menggunakan hardcover sebagai teknik finishingnya. Ukurannya cukup besar (21 x 28 cm). Jumlah halamannya 304.

Tidak dijual bebas. Sila pesan disini atau inbox atau WA/SMS: 0818 0888 2611.
Harga 90.000,- (+Ongkir)




Happy Sunday All.

Seperti Senja, Perpisahan Itu Indah

Menjelang akhir tahun 2017, saya mengakhiri, tepat 25 tahun pelayanan saya sebagai Penatua. Saya telah nyelesaikan studi S2 Teologia. Apabila Tuhan berkenan saya rindu untuk melayani sebagai hamba-Nya di jabatan gerejawi lainnya. Banyak rekan sepelayanan yang bersedih karena saya mencukupkan tugas itu.

Perpisahan adalah awal dari sesuatu yang baru. Seperti Rajawali saat meninggalkan anak-anaknya. Seperti letupan pada buih, yang hentakannya melahirkan pencerahan yang terbekal bagi hari esok.
Tak perlu sedih, tak perlu kecewa. Seperti air yang selalu mengalir kebawah, perpisahan itu keniscayaan.

Meninggalkan dan ditinggalkan adalah bagian hidup seorang pelayan. Kelak, setiap orang akan meninggalkanmu. Atau justru, engkau yang akan meninggalkan mereka.
Selama masih didunia, tak ada kebersamaan abadi. Bumi selalu berputar. Seperti anak panah yang melesat, Anak panah itu akan berlari menuju sasaran. Dan busur bersiap lagi untuk melontarkan anak panah yang lain. Itulah hidup dan kehidupan. Itulah pelayanan.

Perpisahan pasti berbekas. Setap keratan dan sayatannya adalah hasil dari pisau tajam pelayanan yang mengukir lembut setiap jengkal tubuhmu. Terima dan renungkan hal itu. Kelak, karena perpisahan, engkau akan menjumpai bahwa setiap helai hatimu dan setiap lembar kisah pelayanannmu menjadi karya indah nan berwarna.

Bukankah benang sari harus meninggalkan tangkainya, lalu memeluk erat putik sari, untuk menjadi buah? Sama seperti senja yang indah, selalu hadir sebagai titik pisah antara siang dan malam. Begitupun perpisahan, ia sangat indah.

Mengapa?
Karena senja hanya berlaku singkat saja. Senja akan berangkat malam. Kemudian kita akan beristirahat memulihkan tubuh. Dan bangun esok pagi, dihari yang baru dengan semangat baru dan nafas kehidupan baru untuk memulai pelayanan yang baru diladang pelayanan yang lain. Ladang tuaian banyak, tapi pekerja sedikit. Selamat melayani. Tuhan memberkati pelayanan saudara.
Ini sehelai kisah layanku. Mana sehelai kisah layanmu?

JANGAN PERNAH MERASA SUDAH TIBA DIPUNCAK PELAYANANMU.
JANGAN. KARENA SETELAHNYA HANYA ADA JALAN TURUN. 
TAK ADA KATA “TURUN” DALAM PELAYANAN.

#Salam_WOW (Pkh. 12:10)