Selasa, 01 Agustus 2017

Sabda Bina Diri - Rabu, 2 Agustus 2017 (Titus 2:15)


TAK KAN LARI WIBAWA DIKEJAR
Oleh: Reinhard Samah Kansil

Wibawa bukanlah pembungkus jiwa sampah yang busuk.
Wibawa adalah pembungkus jiwa berharga yang harum.

Beritakanlah dengan wibawa Ilahi.

Rasul Paulus menutup pasal 2 dengan ayat 15 ini, dengan sebuah petunjuk singkat untuk Titus. Kita mendapati pokok dan cara pengajaran hamba-hamba Tuhan, dan sebuah petunjuk khusus untuk Titus berkenaan dengan dirinya sendiri. Paulus mengingatkan Titus untuk: pertama, memberitakan kabar kesukaan tentang kasih karunia Allah yang menyelamatkan semua orang, bahwa Kristus telah menyerahkan diri-Nya untuk memebebaskan kita dari segala kejahatan. Tugas gereja untuk memberitakan Injil barangkali hanya membuat seseorang menjadi Kristen. Dan jika tidak diikuti dengan berbagai pembinaan, maka pada akhirnya orang-orang Kristen tersebut tidak mempunyai perbedaan yang berarti dengan orang-orang lainnya.
Bagaimana metode pengajarannya? Dengan ajaran, dan nasihat, dan teguran dengan segala KEWIBAWAAN. Segala tulisan yang diilhamkan Allah memang bermanfaat untuk mengajar, untuk menyatakan kesalahan, untuk memperbaiki kelakuan dan untuk mendidik orang dalam kebenaran. Artinya, mengajarkan ajaran yang sehat, meyakinkan tentang dosa dan membuktikan kesalahan, memperbaiki hidup, dan terus melakukan hal yang adil dan baik. Dengan demikian tiap-tiap manusia kepunyaan Allah diperlengkapi untuk setiap perbuatan baik yang harus dikerjakannya sendiri atau diajarkan kepada orang lain. Inilah yang akan memperlengkapi seluruh bagian kewajibannya, dan pelaksanaannya yang benar. “Beritakanlah semuanya itu dengan wibawa Ilahi”.

Pembinaan Jemaat.

Dua hal penting yang harus dilakukan agar pemimpin Gereja beroleh hidup kekal yaitu: menerima kasih karunia dari Allah serta bertobat dari kehidupan duniawi. Oleh karena itu gereja tidak boleh lalai melaksanakan tugasnya untuk pemberitaan Kabar Baik dan pembinaan jemaat. Kedua tugas ini menjadi tanggung jawab setiap Kristen. Dan dilaksanakan dengan penuh kewibawaan.

Wibawa adalah cara membawa diri seseorang sehingga mempengaruhi orang lain menjadi hormat pada Tuhan. Pemimpin jemaat yang berwibawa akan dihormati melalui sikap dan perilaku yang sesuai dengan apa yang diajarkannya. Cara terbaik untuk berwibawa adalah mengenal dirimu sendiri dengan sebaik mungkin. Kemudian menampilkan sosok terbaik dari dirimu. Orang yang tak berwibawa selalu menjaga wibawanya. Orang yang berwibawa tidak perlu repot-repot menjaga wibawanya, karena wibawanya tak akan lari.

KITA BISA SAJA MEMOLES DIRI AGAR TERLIHAT BERWIBAWA. TAPI PADA AKHIRNYA TINDAKAN-TINDAKAN KITALAH YANG MENENTUKAN WIBAWA KITA.
 
#Salam_WOW