Rabu, 20 Mei 2020

Mari Bersaat Teduh, Kamis 21 Mei 2020 - Pagi





Sabda Bina Diri (Hari 696)
Kamis Pagi, 21 Mei 2020, Lukas 24:50-53

BERSUKACITALAH
Oleh: Reinhard Samah Kansil, M.Th

Mereka sujud menyembah kepada-Nya, lalu mereka pulang ke Yerusalem dengan sangat bersukacita. (ay. 52)

Bacaan kita menjelaskan tentang tempat Kristus naik ke surga, yaitu di Betania, dekat Yerusalem, di sekitar Bukit Zaitun. Di sanalah Ia telah menunaikan tugas agung bagi kemuliaan Bapa-Nya, dan kini, di sana pulalah Ia memasuki kemuliaan Bapa-Nya.

Nas kita mencatat, dengan gembira para murid terus mengikuti Yesus, dan juga mengikuti Allah melalui Yesus, meskipun kini Ia telah berpisah dari mereka.

Para murid tetap menyembah-Nya sekalipun Ia telah pergi, untuk menunjukkan bahwa meski kini Ia telah pergi ke negeri yang jauh, mereka tetap akan terus setia berbakti pada-Nya, dan mereka ingin supaya Ia tetap bertakhta dalam hidup mereka.

Yesus menginginkan penyembahan dari orang yang telah menerima berkat dari-Nya. Dia telah memberkati mereka, dan mereka menyembah-Nya untuk memperlihatkan rasa syukur mereka.

Persis seperti lagu sekolah minggu ini:
Bersyukur kepada Tuhan
Bersyukur kepada Tuhan
Sebab ia baik
Bersyukur kepada Tuhan

Penampakan kenaikan Kristus yang agung ini menimbulkan rasa kagum dan rasa syukur yang luar biasa dalam diri murid-murid-Nya. Mereka tahu bahwa sekalipun Yesus sudah berpisah dengan mereka, Yesus tetap dapat dan akan selalu mengindahkan penyembahan syukur mereka terhadap-Nya.

Penghibur

Alkisah, seorang penderita kanker sedang mendekati ajalnya. Di dalam kamar rumahnya, ia sedang dikelilingi keluarga. Ia berbicara satu persatu kepada anak-anaknya, menantu dan cucu-cucu nya.

Dengan lembut ia menasihati anak dan cucunya mengingakan mereka agar tetap menjadikan Tuhan sebagai pusat kehidupan mereka. Lalu mengakhiri pesannya dengan memberkati semua mereka yang hadir di kamarnya.

Semua keluarga yang hadir mencucurkan air mata kesedihan karena mereka merasa takkan lama lagi bersamanya. Beberapa hari kemudian ia meninggal.

Juruselamat kita melakukan hal yang sama sebelum Dia naik ke surga. Tetapi berbeda dengan keluarga yang berduka tadi, bukannya mencucurkan air mata saat melihat Yesus pergi, para murid-Nya justru sangat bersukacita.

Mereka tahu bahwa Yesus akan segera mengirim Roh Kudus untuk tinggal dalam diri mereka menghibur mereka.

Saat kita teringat akan Juruselamat kita yang naik ke surga, marilah kita bersukacita atas berkat yang Dia tinggalkan bagi kita. Selagi masih ada kesempatan, marilah kita menyemangati orang yang kita kasihi untuk tetap menjadikan Kristus pusat kehidupan mereka.

Kelak saat kita meninggalkan dunia ini, teladan serta perkataan kita dapat menjadi berkat paling berharga yang bisa kita tinggalkan bagi orang-orang yang kita kasihi.

IA NAIK KE SURGA AGAR
ROH KUDUS TURUN MENGHIBURMU
BERSUKACITALAH

#Salam_Sehat