Senin, 07 Agustus 2017

Sabda Bina Diri - Rabu, 9 Agustus 2017 (Hosea 8:7-14)

MEZBAH PELAYANAN NAN DEGIL
Oleh: Reinhard Samah Kansil

Panggilan dan pengutusan Tuhan bukan selalu menjadi Pendeta, Penatua, Diaken, Misionaris atau pekerja gereja fulltime.Tapi untuk membantu dan MELAYANI sesama. Setiap kita sedang MELAYANI, berarti kita sedang memenuhi panggilanNYA.

Mezbah pelayanan didirikan justru untuk berbuat dosa.

Nubuat Hosea ini (Ay. 8-10) diucapkan sesudah pembuangan yang menyusul perang Israel-Siria dengan kerajaan Yahuda. Ayat 9, menyinggung upeti yang dibayar kepada raja Asyur, dan barangkali juga hadiah-hadiah yang dikirim ke raja Mesir. Meskipun Israel telah berusaha untuk membeli pertolongan dari bangsa-bangsa kafir, Tuhan akan mengumpulkan mereka -yakni bangsa Israel- dan mengirimkan mereka ke pembuangan (ay. 10). Tuhan akan berhenti mengurapi. Mereka akan menjadi amat miskin karena beban yang dipikulkan kepada mereka.

Israel hanya melaksanakan upacara-upacara agama. Mereka telah memperbanyak mezbah (ay. 11), tetapi pelipatgandaan kurban-kurbannya adalah kekejian bagi Tuhan. Hosea mengatakan bahwa mezbah-mezbah itu menjadikan mereka berdosa. Artinya Mezbah pelayanan justru untuk berbuat dosa. Mezbah-mezbah itu didirikan untuk melawan Tuhan dan menjadi sarana untuk berbuat dosa lebih jauh.

Hosea menegaskan bahwa kurban-kurban itu hanyalah ritual agama semata (ay. 13). Mezbah pelayanan mereka tidak ada kebaikan rohaninya. Karena kemunduran rohani bangsa Israel itulah, Hosea menubuatkan, `Mereka harus kembali ke Mesir,' yaitu ke tempat pembuangan. Hosea mengatakan bahwa Israel akan menderita perbudakan pada masa mendatang sama seperti yang pernah mereka alami di Mesir (ay. 14). Hosea menuduh Israel melupakan Tuhan, justru karena mezbah pelayanannya. Israel telah mengalami pembusukan rohani. Mezbah pelayanan mereka Kotor. Degil.

Bagaimana kekinian pelayanan kita?

Dalam pelayanan, ‘menghasikan’ adalah kata kunci dari kerja keras. ‘Melipatgandakan’ adalah kata kunci dari kerja cerdas. ‘Memenangkan’ adalah kata kunci dari kerja tulus. Seperti ada tertulis: Ia menggembalakan mereka dengan ketulusan hatinya, dan menuntun mereka dengan kecakapan tangannya. Lihatlah, apabila pelayanan kita tidak dengan kerja keras, cerdas dan tulus maka patut dipertanyakan, apakah pelayanan kita hanya ritual saja atau sedang mengalami pembusukan rohani? Atau justru menambah dosa?

Perhatikanlah, apakah pelayanan kita dirikan justru untuk melawan Tuhan. Bagaimana tidak berdosa, apabila pelayanan kita penuh dengan konflik, kemarahan dan iri dengki? Periksa juga, apakah mezbah pelayanan yang kita bangun mendatangkan damai sejahtera bagi orang lain, atau bahkan bagi diri kita sendiri? Apabila tidak, maka mezbah pelayanan kita adalah sarana untuk kita berbuat dosa, justru.

Ini cerita tentang seorang wartawan perang: Pada tahun 2003, Michael Weiskopf, wartawan majalah TIME, berangkat ke Irak. Bersama tentara Amerika Serikat, ia meliput suasana perang dari dalam tank baja. Tak dinyana, sebuah granat dilemparkan ke dalam tank itu dan meledak! Weiskopf pun kehilangan tangan kanannya. Ketika kembali pada keluarganya, ia merenung: "Mengapa aku mau diutus ke medan perang hingga cacat begini?" Akhirnya, ia menemukan jawabnya: ambisi. Weiskopf ingin menaikkan pamornya supaya dikenal sebagai jurnalis terhebat. Kini ia menyesal.

Ambisi adalah keinginan membara untuk sukses atau mencapai sesuatu yang lebih. Tak salah bila manusia berambisi. Bahkan, untuk memajukan pelayanan di gereja dibutuhkan pemimpin yang berambisi. Masalahnya, ke mana ambisi itu diarahkan?

Dalam pelayanan, tidak salah kita memiliki ambisi, tetapi mesti hati-hati, sebab ambisi itu bagaikan api. Bisa menghangatkan, tetapi bisa juga menghanguskan. Ambisi egois menghasilkan pertengkaran, sebaliknya ambisi yang kudus mempersatukan. Sudah benarkah arah ambisi Kita? Adakah Kita mencari hal-hal yang besar bagi Tuhan, atau bagi diri sendiri?

Arahkan ambisi pelayananmu.

MARI MELAYANI, MEMBERI, MEMBANTU DAN BERBUAT BAIK PADA SEMUA ORANG, TANPA SYARAT DAN TANPA KENAL WAKTU. ITULAH MEZBAH PELAYANANMU YANG SEJATI.

#Salam_WOW

NOTE:
Tak terasa, sudah hampir dua bulan saya menulis renungan tanpa henti. Saya menulis semua renungan ini, bersumber dari buku-buku penjelasan 66 Kitab PL/PB karangan saya, yang saya tulis menjadi #25 seri/buku. Baru saja terbit seri #17 s/d seri #25. Sebaiknya saudara memilikinya.
Hubungi: WA/SMS 0819 3255 1765

BUKU ADALAH GUDANG ILMU, JENDELA DUNIA.MEMBACA ADALAH KUNCINYA.