Kamis, 09 Juli 2015

Menyusun Khotbah Dengan Metode TUNGGAL TRI

Apa itu metode TUNGGAL TRI...?

Kita belum familiar dengan istilah Tunggal Tri. Kita lebih dekat dengan Tri Tunggal. Tiga di dalam satu. Berbeda dengan filsafat Yunani yang mengenal Dualisme. Bahwa dunia terdiri dari dua substansi: atas bawah, fisik non fisik, materi non materi, tubuh-jiwa. Sementara Tri Tunggal adalah tiga didalam satu, yaitu Bapa-Anak-Roh Kudus. Bisa juga dipahami adanya tiga substansi dalam diri manusia: Tubuh-Roh-Jiwa.

Metode pelatihan berkhotbah TUNGGAL TRI berbeda. Metode TUNGGAL TRI adalah metode dalam pelatihan berkhotbah yang menganggap Khotbah yang tunggal itu diwartakan atau disampaikan dalam tiga bagian. Dalam sebuah ibadah, khotbah hanya tunggal tidak akan diulang. Khotbah hanya satu kali saja diwartakan tidak dua kali. Khotbah itu Tunggal. Dari yang tunggal itu khotbah dibagi kedalam tiga bagian: Pembukaan-Isi-Penutup. Agar lebih mudahnya kita ingat dengan singkatan PIP. Isi Khotbah kita bagi kedalam tiga bagian besar atau disingkat BB. Tiga BB. BB 1, BB 2, dan BB 3. BB atau bagian besar ini bisa berupa kata, frasa, klausa, atau kalimat yang ada didalam salah satu ayat pada nas khotbah. Masing-masing BB bisa dari ayat yang berbeda didalam Nas bacaan bisa juga di ayat yang sama pada Nas bacaan.



Pada setiap BB (yang berjumlah 3 itu) dipecah lagi kedalam tiga bagian. Kita sebut bagian itu adalah Bagian Kecil atau BK. Sehingga Masing-masing BB akan terdiri dari tiga BK. BK 1, BK 2, BK 3. BK 1 adalah Latar Belakang Bacaan. BK 2 adalah Aplikasi atau penerapan dalam kehidupan sehari-hari. BK 3 adalah Nasihat. Demikian terus untuk BB 2 dan BB 3 juga dipecah menjadi masing-masing tiga BK.

Sama seperti isi khotbah, pendahuluan khotbah juga dibagi tiga bagian. Bagian pertama disebut ‘Sapa’. Bagian kedua disebut ‘Tanya’. Bagian terakhir atau bagian ketiga disebut ‘tujuan’.

Begitupun penutup khotbah, bagian inipun diwartakan atau dinyatakan dalam tiga bagian karena metode ini bernama TUNGGAL  TRI. Bagian pertama dari penutup Khotbah disebut ‘Deklarasi’. Bagian keduanya disebut ‘Rangkuman’. Bagian terakhir pada penutup khotbah diberi nama ‘Amin’.

Apa yang dimaksud dengan semua istilah-istilah diatas, bagaimana menyusunnya kedalam sebuah khotbah. Bagaimana bisa mengingat khotbah tersebut tanpa membaca dari catatan yang kita buat dan bagaimana cara menyampaikannya?

Semua nya akan dikupas tuntas dalam Pelatihan Berkhotbah: Menyusun-Mengingat-Membawakan Khotbah Dengan metode 'TUNGGAL  TRI', yang akan diselenggarakan pada:

Angkatan VII: Sabtu, 8 Agustus @Gemindo Nazareth, Jakut (tersisa 5 seat)
Angkatan VIII: Jumat-Sabtu, 14-15 Agt @BPK Gunung Mulia (tersisa 38 Seat)
Angkatan IX: Minggu-Senin 16-17 Agt @GKMI Kudus, Semarang (Fully Booked)
Angkatan X: Sabtu, 22 Agustus @Gemindo Getsemani, Priok (Tersisa 8 seat)


Mari ambil bagian dalam pembinaan pengembangan
Kapasitas Presbiter, Pelayan, Hamba Tuhan
Untuk Pembentukan Karakter Unggul Jemaat.

Diri Adalah Kanvas yang Terlalu Sempit,
Terlalu Terbatas, Untuk Memuat Kebesaran Kebenaran Tuhan.



Salam ‘WOW"
Drs. Reinhard Samah Kansil, M.Th
Founder & Master Trainer Next Level Training

pt. Amarilis Kriya Cipta
Jl. Madrasah Raya No 5d, Cilandak Timur, Pasar Minggu,
JakSel Tel/Fax: (021) 7883 8721
email: traininginteraktif@ymail.com,
Hotline: 0819 3255 1765