Minggu, 24 September 2017

Sabda Bina Diri (hari ke 101) Rabu, 27 September, 2Samuel 5:1-10


YERUSALEM ROHANI
Oleh: Reinhard Samah Kansil

Di tengah dunia yang berubah ini, kita punya Tuhan yang tak berubah. Andalkan kuasa-Nya.

Tuhan beserta Daud.

Bacaan kita menunjukkan, seluruh suku Israel mendatangi Daud di Hebron (ay. 1). Mereka meminta Daud memimpin bangsa Israel (ay. 2). Kemudian Daud mengadakan perjanjian, dan tua-tua Israel mengurapi Daud, menjadi raja atas mereka (ay. 3). Daud menjadi Raja di Hebron tujuh tahun, sementara di Yerusalem selama tiga puluh tiga tahun (ay. 4-5). Total Daud memerintah selama empat puluh tahun.

Kemudian daripada itu, Daud bergerak dari Hebron menuju Yerusalem dan menyerbu orang-orang Yebus (ay. 6). Daud berhasil merebut kubu pertahanan Sion kemudian menetap disana dan menamai tempat itu: Kota Daud (ay. 7-9).
Selanjutnya, bacaan kita menggambarkan betapa Daud semakin besar kuasanya, karena hal ini: Tuhan beserta Daud (ay. 10).

Yerusalem, kota Allah.

Penaklukan Yerusalem menandai sebuah titik yang sangat penting di dalam sejarah Israel. Sebelumnya, negeri itu tidak memiliki pusat yang nyata. Sekalipun demikian, kedudukan Yerusalem di tengah-tengah bukit batu yang gersang di Palestina tengah itu sebenarnya lebih cocok sebagai kubu pertahanan daripada ibu kota sebuah pusat perdagangan yang makmur sebagaimana Salomo berusaha lakukan.

Daud merebut Yerusalem dan menjadikannya ibu kota Israel. Secara rohani, kota ini kemudian menjadi kota terkemuka di bumi, pusat kegiatan penebusan Allah bagi umat manusia. Yesus disalibkan dan dibangkitkan dari antara orang mati di Yerusalem, dan Roh Kudus dicurahkan atas para pengikut Yesus yang berkumpul di sana. Alkitab menyebut Yerusalem kota Allah.

Dipanggil dan diutus.

Mencari dan menentukan pemimpin bukan soal gampang. Ada hal-hal yang dapat dipelajari dari bacaan kita ini: 1) Proses, memakan waktu yang relatif lama dibandingkan dengan menentukan seorang karyawan; 2) Sadar atau tidak sadar, selalu terefleksi sifat kepemimpinannya; 3) Tuhan turut campur tangan atas keterpilihannya; 4) Kepemimpinan yang dipilih Tuhan selalu mengemban tugas penggembalaan, sehingga setiap pemimpin kristiani tidak boleh menganggap enteng kepemimpinannya. Kepemimpinan Kristiani selalu mengikat janji di hadapan Tuhan, karena Tuhanlah yang memberikan wibawa kepemimpinan.

Tindakan tepat di saat tepat. Sebaik apapun suatu gagasan, diperlukan pertimbangan akurat, agar menghasilkan yang optimal, bukan bahan tertawaan. Daud diuji kemampuannya untuk merebut kota Yerusalem, yang kelak menjadi ibu kota kerajaan. Ternyata penyertaan Tuhanlah yang membuat Daud semakin berkuasa.
Karenanya, berdoalah begini:Tuhan, sertailah kami dalam menempuh hidup ini. Hanya oleh penyertaan-Mu kami makin lama makin kuat. Amin.

TIAP KEPUTUSAN SELALU BERKONSEKUENSI DI KEMUDIAN HARI, KARENANYA, KITA HARUS MENGANDALKAN DIA YANG MEMEGANG MASA DEPAN KEPUTUSAN KITA.

#Salam_WOW