Rabu, 27 September 2017

Sabda Bina Diri (hari ke 99) Senin, 25 September, 2Samuel 3:30-39

RATAPAN DAUD
Oleh: Reinhard Samah Kansil

TUHAN akan buka jalan saat menurut kita sudah buntu jalan.
Tetaplah semangat dan andalkan TUHAN yang begitu baik.

Abner tak bersalah.

Latar belakang bacaan kita adalah: Yoab, putra Zeruya, saudara perempuan raja Daud, yang menjadikannya pemimpin bala tentara. Ia mempunyai 2 saudara laki-laki, Abisai dan Asael. Asael mati dibunuh oleh Abner, panglima Saul, sehingga kemudian Yoab membunuh Abner untuk membalas dendam, sekalipun ini melawan maksud Daud. Yoab berperan penting sebagai pemimpin tentara Daud selama pemberontakan Absalom. Di kemudian hari, Daud mengganti jabatan Yoab dengan keponakannya yang lain, Amasa. Yoab kemudian membunuh Amasa, tanpa Amasa sempat menyadari maksud jahatnya.

Menjelang matinya, Daud berpesan kepada Salomo, putra dan penggantinya, mengenai Yoab: "Dan lagi engkaupun mengetahui apa yang dilakukan kepadaku oleh Yoab, anak Zeruya, apa yang dilakukannya kepada kedua panglima Israel, yakni Abner bin Ner dan Amasa bin Yeter. Ia membunuh mereka dan menumpahkan darah dalam zaman damai seakan-akan ada perang, sehingga sabuk pinggangnya dan kasut kakinya berlumuran darah. Maka bertindaklah dengan bijaksana dan janganlah biarkan yang ubanan itu turun dengan selamat ke dalam dunia orang mati.

Kemenangan yang ternoda.

Apabila seseorang diperbudak sesuatu, tidak ada lagi analisis kritis dalam dirinya. Begitulah Yoab dan Abisai. Abner sebenarnya tidak bersalah, dalam hal kematian Asael di waktu perang. Tetapi Yoab dan Abisai tetap mendendam Abner. Yoab mempersalahkan Raja Daud dan menuduh Abner. Tanpa menunggu penjelasan Daud, Yoab segera mengirim utusan untuk membawa kembali Abner. Karena Abner tidak merasa curiga, Yoab dapat membunuhnya tanpa perlawanan.

Perjuangan telah ternoda. Raja Daud yang cinta jalan damai jelas tak seprinsip Yoab yang suka kekerasan. Raja Daud dengan tegas mengutuk perbuatan biadab yang dilakukan Yoab, walaupun ia tidak dapat melakukan hukuman fisik pada saat itu kepada Yoab (ay. 39). Tetapi ia tetap berharap bahwa hukuman itu kelak akan terjadi.

Daud melakukan tindakan yang mengharukan. Suatu ucapan yang disampaikan seorang pemimpin yang kharismatik, memiliki kekuatan. Waktu raja Daud menggubah suatu ratapan untuk mengenang Abner (ay. 33-34), semua rakyat mengikuti apa yang dilakukan raja dan dianggapnya baik (ay. 31-37).

Daud menunjukkan empatinya selaku pemimpin, walau ia difitnah, berada dibalik pembunuhan Abner. Begitupun kita, tetap memmimpin dengan baik walau difitnah kiri kanan. Jangan terpengaruh tetaplah memimpin dan melayani. Biarlah Tuhan yang menghukum mereka yang memfitnahmu. Teruslah melayani walau rintangan menghadang.

KEGELAPAN HANYA DAPAT DITAKLUKAN OLEH TERANG.
KEBENCIAN HANYA BISA DIHANCURKAN OLEH KASIH DARI TUHAN.

#Salam_WOW
Pkh. 12:10

Tidak ada komentar:

Posting Komentar