Selasa, 12 Desember 2017

Sabda Bina Diri (hari ke 145) Rabu, 29 November, Imamat 11:24-28

JAGA KEKUDUSAN
Oleh: Reinhard Samah Kansil


Ingin mengalami perjumpaan dengan-NYA? Berusahalah hidup damai dengan semua orang dan kejarlah kekudusan, sebab tanpa kekudusan tidak seorangpun akan melihat-NYA.

Bersentuhan dengan bangkai.
                                                         
Bacaan kita hari ini menarik untuk disimak.  Pada ayat 24, terdapat anak kalimat: “Setiap orang yang kena kepada bangkainya”. Maknanya adalah, bersentuhan dengan bangkai dari hewan-hewan, binatang air dan makhluk bersayap yang dinyatakan najis membuat seseorang menjadi najis hingga matahari terbenam pada hari itu dan pakaiannya perlu dicuci. Bacaan ini berbicara tentang berbagai binatang haram dan halal (ay. 24-28).

Pengelompokan binatang-binatang menjadi halal dan haram ini dibuat berdasarkan binatang contoh, yaitu domba dan sapi yang halal. Yang serupa dengannya disebut halal, sedangkan yang terlalu berbeda dianggap haram. Pengelompokan itupun hanya dibuat berdasarkan pengamatan. Kelinci misalnya dikatakan "memamak biak" oleh karena gerakan mulut binatang itu nampaknya sama dengan yang biasa pada sapi. Kadang-kadang tidak mungkin menentukan binatang manakah dimaksudkan kata Ibrani yang dipakai dan yang artinya tidak pasti.

Ditertawakan

Hidup menjaga kekudusan tidak pernah mudah. Jaman dahulu saja masalah kekudusan sudah menjadi hal sulit dilakukan oleh manusia, terlebih hari-hari ini dimana ada begitu banyak media yang menawarkan segala sesuatu yang bisa merusak kekudusan dengan begitu mudahnya. Jika dahulu orang harus mengeluarkan biaya besar untuk memperolehnya, hari ini semua tersedia dengan sangat murah atau bahkan gratis. Menjaga kekudusan semakin lama semakin dianggap kuno oleh manusia. Orang tidak lagi kagum akan orang-orang yang hidup mempertahankan kekudusan, tetapi malah menertawakan dan menganggap mereka bodoh atau kurang gaul. 

Bagaimana caranya agar bisa hidup kudus? Berpeganglah pada FirmanNya dan menghidupi FirmanNya secara nyata. Itu akan membawa kita kepada sebuah kehidupan yang kudus yang berkenan bagiNya. Kita tidak akan bisa kudus apabila kita terus tunduk pada kedagingan kita yang akan selalu mengejar hawa nafsu dan keinginan-keinginan yang salah. Kita perlu menanggalkan tubuh yang berdosa ini, menyalibkan segala kedagingan yang menghambat kita untuk kudus untuk bisa terhubung dengan Tuhan. Tetap memelihara dosa-dosa dan terus melakukan pelanggaran akan membawa kecemaran kepada diri kita. Sebuah anugerah menjadi ciptaan baru yang dianugerahkan Tuhan dengan menerima Kristus akan menjadi sia-sia jika kita tetap membiarkan pencemaran terus mengotori kita.
RAJIN BERIBADAH, BERBUAT BAIK, MEMBANTU ORANG LAIN, MEMBERIKAN PERSEPULUHAN DAN SEBAGAINYA HANYALAH AKAN SIA-SIA TANPA KOMITMEN KITA UNTUK MENJAGA KEKUDUSAN. 
 #Salam_WOW

NOTE:
Renungan ini ditulis bersumber dari buku karangan saya dibawah ini. Tidak dijual bebas. Sila pesan. Saya kirimkan.
Hubungi: 0818 0888 2611 (WA/SMS)








Tidak ada komentar:

Posting Komentar