Selasa, 12 Desember 2017

Sabda Bina Diri (hari ke 141) Rabu, 15 November, Ezra 4:6-16

FITNAH BAGI ORANG TAK JUJUR
Oleh: Reinhard Samah Kansil

Kejujuran memang menyakitkan, tetapi tidak mematikan. Kebohongan memang menyenangkan, tetapi tidak menyembuhkan.

Tuduhan Palsu.

Bacaan kita hari ini menggambarkan betapa baru saja dasar Bait Allah diletakkan, pada saat yang bersamaan orang Israel mulai menghadapi kesulitan. Kesulitan pertama adalah godaan untuk mengkompromikan iman mereka. Ketika berhasil mengatasi masalah ini, perlawanan yang terus terang mulai dilancarkan, dan perlawanan tersebut berlanjut terus sejak zaman Koresy hingga masa pemerintahan Artahsasta. Bagian bacaan kita adalah jaman pemerintahan Ahasyweros.

Sekelompok orang melakukan fitnah. Mereka membuat ‘surat tuduhan’ (ay. 6). Di dalam bahasa Ibrani akar kata untuk tuduhan sama dengan akar kata untuk Iblis, "Sang penuduh". Musuh-musuh orang Yahudi ini menyatakan betapa mereka sangat memperhatikan kesejahteraan raja Persia. Laporan yang mereka sampaikan tentang perkembangan pembangunan kembali tembok Yerusalem (ay. 12) jelas terlalu dilebih-lebihkan, dipandang dari sudut ayat 13. Jelas ini laporan palsu.

Pada tahun 537 SM, suatu sisa dari 12 suku kembali dari pembuangan di Babilon dengan maksud membangun kembali bait Allah di Yerusalem. Pada waktu itulah ”orang Samaria”, yang sudah ada di negeri tersebut ketika orang Israel tiba dan yang digambarkan sebagai ”lawan-lawan Yehuda dan Benyamin”, mendatangi Zerubabel serta para tua-tua, dengan mengatakan, ”Biarlah kami ikut membangun bersama kamu; karena, sama seperti kamu, kami mencari Allahmu dan kepadanya kami mempersembahkan korban sejak zaman Esar-hadon, raja Asiria, yang membawa kami ke sini.” Akan tetapi, pengakuan bahwa mereka mengabdi kepada Allah ini ternyata hanya di bibir saja, karena ketika Zerubabel menolak tawaran mereka, orang-orang Samaria itu berupaya sebisa-bisanya untuk menghalangi pembangunan bait tersebut. Setelah segala upaya terpadu mereka melalui pelecehan dan intimidasi gagal, mereka kemudian menulis sepucuk surat berisi tuduhan palsu yang dikirimkan kepada kaisar Persia dan berhasil mendapatkan surat keputusan pemerintah sehingga pembangunan tersebut terhenti selama beberapa tahun.

Menolak untuk berkompromi.

Mengizinkan orang Samaria yang setengah kafir untuk berpartisipasi dalam pembangunan kembali Bait Allah, tidak hanya mengingkari identitas mereka, tetapi juga keunikan Yehuda sebagai umat pilihan Allah. Kristen modern harus mengaku bahwa hanya Yesuslah Juruselamat dunia. Penolakan untuk berkompromi dapat menimbulkan berbagai tantangan; sekalipun demikian seorang Kristen modern haruslah tetap memiliki identitas sebagai umat pilihan dan sekali-kali tidak kompromi dengan pendapat bahwa semua jalan menuju ke sorga.

Dalam dunia kerja maupun dalam pelayanan, di kekinian, kitapun kerap melakukan hal ini. Dalam rangka mencapai tujuan kita, segala cara kita lakukan, termasuk memfitnah. Berkata dusta dan memberi tuduhan palsu menjadi bagian dari gaya hidup kita. Sebagai anak-anak Tuhan, apalagi pelayan-Nya, diperlukan karakter Jujur. Bersikaplah begini: Lurus hati; tidak berbohong  tidak curang,  tulus; ikhlas; Menampilkan ketulusan dan Integritas dalam semua tindakannya. Dalam hal ini, perlakuan manipulatif, tidak akan menimbulkan kepercayaan.

Renungkanlah hal ini: “Berbagai dokumen memaparkan serangkaian percobaan yang dilakukan untuk menghalangi usaha orang-orang Yehuda dalam pembangunan kembali Bait Allah.  Jangan berharap bahwa menjalani kehidupan Kristen yang berkomitmen adalah pekerjaan mudah. Kita akan menjumpai berbagai perlawanan, namun demikian kita akan dapat mengalahkannya jika tetap setia”.

SALAH SATU SEBAB SESEORANG SULIT MENERIMA SEBUAH KEJUJURAN ADALAH KENYATAAN BAHWA KEBOHONGANLAH YANG INGIN DIA DENGARKAN.

#Salam_WOW



Tidak ada komentar:

Posting Komentar