Selasa, 10 Juli 2018

Sabda Bina Diri (Hari ke 269) Kamis, 17 Mei 2018, 1 Petrus 3:8-12

AMPUNILAH MEREKA
Oleh: Reinhard Samah Kansil, M.Th

Sebab mata Tuhan tertuju kepada orang-orang benar, dan telinga-Nya kepada permohonan mereka yang minta tolong, tetapi wajah Tuhan menentang orang-orang yang berbuat jahat.

Bacaan kita hari ini berkisah tentang bagaimana Rasul Petrus beralih dari nasihat-nasihat khusus ke nasihat-nasihat yang lebih umum. Rasul Petrus mengajar kita bagaimana bersikap terhadap musuh.

Diberkati
Orang-orang Kristen dan sesama teman harus saling memperlakukan dengan baik. Untuk seia sekata, untuk sehati, untuk seperasaan, untuk mengasihi saudara-saudara, untuk menyayangi mereka yang sedang tertimpa kesusahan, dan untuk rendah hati kepada semua orang. Orang-orang Kristen harus berusaha seia sekata dalam perkara-perkara besar keimanan, dalam kasih sayang yang nyata, dan dalam perbuatan kristiani. Mereka harus saling rukun, sesuai dengan kehendak Kristus Yesus, bukan mengikuti kesenangan manusia, melainkan firman Allah.

Sementara itu, orang-orang Kristen akan dibenci dan diperlakukan dengan jahat oleh semua orang oleh karena nama Kristus. Rasul Petrus memperingatkan mereka (dan kita) untuk tidak membalas kejahatan dengan kejahatan, atau caci maki dengan caci maki. Menanggung kejahatan dengan sabar, dan memberkati musuh-musuhmu, adalah cara untuk mendapatkan berkat Allah. Membalas kejahatan dengan kejahatan, atau caci maki dengan caci maki, adalah perbuatan yang tidak kristiani dan berdosa. Mencaci maki adalah mencerca orang lain dengan kata-kata yang pahit, sengit, dan tercela.
Karenanya, ampunilah mereka karena mereka tak tahu apa yang mereka perbuat. Mengampuni adalah (satu-satunya) yang bisa kita lakukan saat ini. Karena dengan mengampuni kita akan diberkati-Nya dan balik memberkati mereka. Diberkati untuk memberkati.


Berbeda
Selama berlangsungnya perang di Kosovo pada tahun 1999, tiga tentara Amerika ditangkap dan disandera selama lebih dari satu bulan. Setelah dilakukan negosiasi yang menegangkan, didapatlah suatu kesepakatan dan tawanan pun dibebaskan.

Roy Lloyd adalah seorang utusan yang menjamin pembebasan ketiga tentara itu. Ia melaporkan, "Ketiga tentara muda itu sangat religius. Salah seorang dari mereka, Christopher Stone, tidak bersedia pergi sebelum diizinkan menemui tentara yang menjaganya selama ia ditawan, dan berdoa untuknya."

Tentara muda tersebut memahami prinsip-prinsip yang diajarkan Yesus. Ia bisa saja marah terhadap keadaan yang dialaminya dan membenci orang yang menangkapnya. Ia bisa saja memenuhi hatinya dengan kebencian dan dendam. Ia bisa saja terbakar oleh api kemarahan karena segala kesulitan yang dialaminya. Namun dengan menaati perintah Yesus, ia mengampuni orang yang menawannya bahkan melayaninya.

Di dunia ini, balas dendam merupakan hal yang wajar. Namun kita dipanggil untuk melakukan hal yang berbeda. Kita harus berdoa untuk orang-orang yang menganiaya kita, mengampuni mereka, dan melayani mereka.

Prinsip-prinsip Yesus memang merupakan suatu tantangan bagi para pengikut-Nya, namun dengan pertolongan Roh Kudus yang hidup di dalam kita, kita dapat memilih untuk memiliki hati yang mau mengampuni.

KITA TIDAK AKAN PERNAH MENJADI
SERUPA DENGAN KRISTUS
JIKA KITA BELUM MAU MENGAMPUNI
.


#Salam_WOW


Tidak ada komentar:

Posting Komentar