Selasa, 10 Juli 2018

Sabda Bina Diri (Hari ke 266) Senin, 14 Mei 2018, Roma 12:9-18

BALASLAH KEJAHATAN DENGAN KEBAIKAN
Oleh: Reinhard Samah Kansil, M.Th

"Janganlah kamu kalah terhadap kejahatan, tetapi kalahkanlah kejahatan dengan kebaikan."

Dalam bacaan kita hari ini, Rasul Paulus menjelaskan, kekristenan adalah agama yang praktis yang bertujuan untuk mengatur perilaku dan cara hidup yang benar. Kekristenan tidak saja dirancang untuk memberitahukan penghukuman kita, tetapi juga untuk memperbaiki hati dan kehidupan kita.

Karakter Unggul
Kepada jemaat di Roma, Rasul Paulus membuat daftar karakter unggul yang seharusnya dimiliki mereka: 1) Kasih harus sungguh-sungguh (ay. 9), tidak berpura-pura; 2) Mereka harus saling setia dalam kasih persaudaraan (ay. 10) dan saling berebut dalam menunjukkan rasa hormat satu terhadap yang lain; 3) Mereka tidak boleh malas (ay. 11), mereka harus menyala-nyala dengan Roh dan senantiasa melayani Tuhan; 4) Orang-orang percaya diperintahkan untuk senantiasa bersukacita dalam pengharapan (ay. 12), yaitu mereka harus menanggung penderitaan dan senantiasa berdoa;

5) Mereka harus menyediakan kebutuhan orang-orang Kudus (ay. 13) dan berusaha untuk selalu memberikan tumpangan; 6) Orang-orang percaya harus memberkati orang-orang yang menganiaya mereka (ay. 14) dan berhenti mengutuk orang lain; 7) Mereka harus bersukacita dengan orang-orang yang bersukacita (ay. 15) dan berdukacita dengan orang-orang yang berdukacita. Merasa benar-benar bersukacita atas keberhasilan orang lain merupakan sebuah tanda kedewasaan rohani yang sejati;

8) Orang-orang percaya harus hidup harmonis satu dengan yang lain (ay. 16). Bukannya mendambakan hal-hal yang terlalu tinggi untuk dicapai, mereka harus menyesuaikan diri dengan hal-hal yang sederhana dan berhenti menganggap diri mereka sendiri bijaksana; 9) Mereka tidak boleh membalas kejahatan dengan kejahatan (ay. 17). Sebaliknya mereka harus mengusahakan hal-hal yang baik secara moral di hadapan semua orang; 10) Sejauh dimungkinkan, orang-orang Kristen harus berusaha hidup rukun dengan semua orang (ay. 18)

Kebaikan
Setiap anggota tubuh Kristus memiliki karunia rohani, entah itu bernubuat, melayani, mengajar, menasehati, dlsb. Karunia tersebut diberikan Kristus supaya jemaat dapat saling membangun dan menguatkan, sehingga tubuh dapat berfungsi dengan baik, sehat, dan efektif. Ada tiga prinsip utama mengenai karunia rohani. Pertama, setiap karunia hendaknya dipraktikkan untuk membangun jemaat. Karunia bukan untuk kebanggaan atau untuk disimpan.

Setiap penerima karunia memiliki tanggung jawab khusus untuk melayani sesama. Kedua, setiap anggota jemaat hendaknya menerima dengan rela hati karunia yang telah diberikan kepadanya dan melakukan pelayanan sesuai dengan karunia itu. Jika Tuhan memberikan karunia untuk bernubuat, bernubuatlah. Jika Tuhan tidak memberikan karunia mengajar, janganlah mengajar. Ketiga, praktikkan karunia rohani dengan kerelaan, kesungguhan, dan sukacita. Melayani Tuhan menuntut sikap yang benar. Jangan melayani Tuhan dengan bersungut-sungut dan asal-asalan. Berikan yang terbaik kepada-Nya.

Bahkan dengan musuh yang paling menyakitkan pun, orang Kristen harus berinisiatif untuk hidup damai dan berdamai. Pelayanan yang kita lakukan kepada teman dan sahabat kita, harus kita lakukan juga kepada mereka yang telah berbuat jahat. Tugas kita adalah memberkati dan berbuat kebaikan. Pembalasan adalah hak Tuhan.

Hari-hari ini kita sedang dirundung kejahatan. Nyawa kita terancam, bahkan ketika beribadah. Mari kita berdoa memohon kepada-Nya untukdimampukan menahan diri dengan tidak membalasnya dengan kejahatan. Sebaliknya menjadi alat pendamai dari Allah bagi sesama, dengan membalasnya justru lewat kebaikan. Bukan kejahatan!

KEBAIKAN DIBALAS DENGAN KEJAHATAN ADALAH KEBIADABAN,
KEBAIKAN DIBALAS DENGAN KEBAIKAN ADALAH MANUSIAWI. 
KEJAHATAN DIBALAS DENGAN KEBAIKAN ADALAH ILAHI.

#Salam_WOW


Tidak ada komentar:

Posting Komentar