Minggu, 22 April 2018

Sabda Bina Diri (Hari ke 244) Minggu, 22 April 2018, Yohanes 21:15-19


PEMULIHAN
Oleh: Reinhard Samah Kansil, M.Th


Bapa di Sorga pasti akan terus membuat
setiap anak-anakNya mengalami pemulihan 
demi pemulihan sampai mereka menjadi serupa dengan Kristus.


Tiga kali
Bacaan kita hari ini tentang menceritakan percakapan Yesus dengan Petrus setelah sarapan. Begitu banyak diceritakan mengenai Yesus di sini, yakni: Dia menguji kasih Petrus kepada-Nya, dan memberinya tugas berkenaan dengan umat-Nya (ay. 15-17).
Yesus, yang telah menetapkan Petrus dengan pekerjaannya, kemudian menunjukkan penderitaan yang harus dialaminya. Setelah menegaskan kepada Petrus akan kehormatan seorang rasul yang nanti diterimanya, sekarang Dia memberitahukan kepadanya kehormatan yang lebih tinggi yang dirancang bagi dia, yakni kehormatan untuk menjadi seorang martir (ay. 18-19).
Percakapan Yesus dengan Simon Petrus bukanlah percakapan biasa. Pertanyaan yang sama, tetapi yang dilontarkan sampai tiga kali oleh Yesus dan dengan tekanan makna yang berbeda, pasti akan menyentuh nurani Petrus secara mendalam. Pertanyaan tersebut tidak saja mengingatkan Petrus tentang tiga kali penyangkalan yang telah ia lakukan kepada Yesus, tetapi juga menuntun dia untuk menyadari bahwa Dia tidak dapat setia dan mengasihi Tuhan hanya dengan mengandalkan kekuatan kodrat dirinya.

Selain bertanya, Tuhan juga meresponi sebanyak tiga kali dalam bentuk penugasan “gembalakanlah domba- domba-Ku. Pemulihan dari Tuhan tidak saja mengampuni, tetapi membongkar akar kesalahan, memperbarui, dan memperlengkapi agar orang kembali masuk ke dalam rencana Allah yang sempurna atasnya. Petrus dilayakkan kembali menjadi pemimpin dengan menyadari bahwa ia tidak boleh memimpin mengikuti suara hatinya sebab yang dipimpinnya adalah milik sang Gembala yang baik yang telah mati bagi mereka.

Noda dosa
Tiga puluh delapan tahun lalu, tepatnya pada tanggal 18 Mei 1980, Gunung St. Helens meletus. Peristiwa ini menjadi salah satu bencana alam terbesar pada zaman modern. Puncak gunung itu menyemburkan bebatuan yang hancur setinggi 17 kilometer dan menjadi awan kelabu. Pada saat yang bersamaan, banjir batu, lumpur, dan es melanda lereng gunung itu, menghancurkan semua yang dilaluinya, menutup sungai-sungai, dan menghentikan perahu-perahu.

Selama 38 tahun lalu itu, pemerintah Amerika Serikat menghabiskan dana lebih dari 1 miliar dolar untuk pemulihan Gunung St. Helens dan perbaikan jangka panjang pada wilayah itu. Akan tetapi, berbagai pekerjaan di bidang teknik dan konstruksi yang dilakukan Korps Insinyur Tentara AS sepertinya "tidak terlihat" karena mereka membuat "banjir tidak pernah terjadi lagi, rumah dan lingkungan tidak akan hancur, dan lalu lintas perairan berjalan lancar".

Dalam proses pemulihan ini, kita mendapati, pengampunan dan pemulihan Allah akan bencana yang diakibatkan oleh pemberontakan kita. Sesudah dipulihkan Tuhan, bersikaplah sebagai Petrus yang rendah hati dan mengandalkan kekuatan-Nya. Pemulihan rohani kerap memerlukan waktu lama. Akan tetapi apabila kita mengizinkan Tuhan memulihkan kehidupan kita, Dia akan dapat menghindarkan kita dari kegagalan yang akan terjadi di kemudian hari .

KEKUATAN PEMBERSIH TUHAN DAPAT MENGHILANGKAN
NODA DOSA YANG MEMBANDEL.


#Salam_WOW



Tidak ada komentar:

Posting Komentar