Minggu, 06 Agustus 2017

Sabda Bina Diri - Sabtu, 5 Agustus 2017 (Filemon 1:1-7)


DI DOA SAHABATKU ADA NAMAKU DISEBUT
Oleh: Reinhard Samah Kansil

Apapun yang kita rencanakan, apapun yang ingin kita lakukan, awalilah dengan doa. Kekuatan doa tak kan pernah meninggalkan kita. Doa adalah senjata terbesar yang tak seorangpun mampu mengambilnya dari kita.    

Doa bagi orang lain jangan hanya bagi diri sendiri.

Dalam dua ayat pertama dari bagian pengantar bacaan, kita mendapati siapa yang menulis dan kepada siapa surat itu ditulis, dengan beberapa keterangan dan sebutan tambahan, yang sedikit banyak menyiratkan tujuan surat ini ditulis (ay. 1-2). Selanjutnya, Salam Rasul Paulus kepada orang-orang yang dia sebut (ay. 3). Rasul Paulus mengungkapkan kasih sayangnya seutuhnya kepada Filemon, dengan mengucap syukur dan berdoa kepada Allah atas namanya, dan sangat bersukacita atas banyak kebaikan pada diri Filemon yang ia tahu dan dengar (ay. 4-7).

Doa-doa dan puji-pujian kita harus dipersembahkan kepada Allah, bukan hanya bagi diri sendiri, melainkan juga bagi orang lain. Menyampaikan permohonan secara pribadi tidak boleh dilakukan dengan jiwa mementingkan diri sendiri, dengan hanya memikirkan urusan-urusan kita, tetapi orang lain juga harus kita ingat. Kita harus tersentuh dengan sukacita dan ucapan syukur atas kebaikan apa saja yang ada pada mereka, atau dilakukan oleh mereka, atau dianugerahkan kepada mereka, sejauh itu kita ketahui, dan mengusahakan apa yang mereka butuhkan. Ini merupakan bagian penting yang harus ada dalam persekutuan orang-orang kudus. Paulus, dalam ucapan syukur dan doa pribadinya, sering kali mengingat teman-temannya secara khusus: Aku mengucap syukur kepada Allahku, setiap kali aku mengingat engkau dalam doaku. Kadang-kadang ia menyebutkan nama, atau paling tidak mengingat mereka secara khusus dalam pikirannya. Dan Allah tahu siapa yang dimaksudkan, meskipun namanya tidak disebutkan. Ini adalah sarana untuk menerapkan kasih dan mendapatkan kebaikan bagi orang lain.

Aku dan kamu menjadi kita. Doa kita. Seperti sahabat mendoakan sahabatnya.

Jangan hanya mendoakan diri sendiri dan keluarga. Sahabat bahkan orang lainpun seharusnyalah kita doakan. Seperti Paulus yang mendoakan sahabat-sahabatnya, begitupun kita. Sebut sahabat kita dalam doa-doa kita. Itulah doa sejati.

Ingatlah sahabat-sahabat kita dalam doa kita. Jangan lupakan mereka. Persahabatan sejati adalah persahabatan yang saling mendoakan.

JANGAN BERDOA HANYA MENGHARAP KEMUDAHAN. TAPI BERDOALAH MENGHARAP PENYERTAAN TUHAN DALAM SETIAP KESULITAN HIDUP KITA, KELUARGA DAN SAHABAT-SAHABAT KITA.

#Salam_WOW

SH:
Pasal ini merupakan biografi Hosea yang menggambarkan tentang perselingkuhan (persundalan) Israel (ayat 2). Perintah untuk mengawini perempuan sundal (ayat 2) dan tindakan Hosea mengawini Gomer, serta kelahiran anak-anaknya (ayat 3-6, 8-9) merupakan gambaran yang mengungkapkan sikap dan rencana Allah terhadap umat-Nya Israel. Perempuan sundal merupakan gambaran tentang sikap Israel yang telah menyimpang dari Allah. Kata ‘sundal’ menggambarkan penyimpangan yang meliputi seluruh aspek kehidupan. Itulah sebabnya Hosea juga mengungkapkan hal itu dengan ungkapan yang lebih signifikan lagi, yaitu bahwa roh perzinahan telah menyesatkan Israel (bdk. 4:12, 5:4).Nama anak- anak Hosea seperti Yizreel (ayat 4), Lo-Ruhama: tidak dikasihi (terjemahan lain, ayat 6), dan Lo-Ami" bukan umat-Ku (ayat 9), merupakan nama-nama yang menggambarkan penolakan Allah terhadap umat Israel, khususnya Israel Utara. Bahkan Allah tidak akan mengampuni mereka lagi (ayat 6). Terjemahan yang lebih cocok dari kalimat, ‘tidak mengampuni lagi’ adalah ‘seluruh kasih-Ku akan kuambil dari mereka’.
Jika ditimbang dari perselingkuhan Israel, memang Israel tidak lagi pantas diampuni. Tetapi akhirnya pengampunan dan penyelamatan itu datang juga kepada Israel dan Yehuda (ayat 10-12). Kabar baik itu diungkapkan juga melalui perubahan nama anak-anak Hosea. Lo-Ruhama menjadi Ruhama (yang dikasihi), dan Lo-Ami menjadi Ami (umat-Ku).
Renungkan:
Seluruh umat manusia juga pantas dihukum karena dosa-dosanya, tetapi karena kasih Allah, keselamatan itu telah datang ke dunia melalui Yesus Kristus. Karena itu hiduplah dalam kasih-Nya.




Tidak ada komentar:

Posting Komentar