Minggu, 06 Agustus 2017

Sabda Bina Diri - Jumat, 4 Agustus 2017 (Titus 3:9-14)


YANG BERDEBAT YANG SIA-SIA
Oleh: Reinhard Samah Kansil

Cara terbaik untuk menang dalam perdebatan adalah jangan pernah memulainya. Lebih baik terlihat bodoh, padahal tidak. Daripada, terlihat pintar, padahal tidak.          

Elakkanlah perdebatan.

Bacaan kita menegaskan, Paulus memberi tahu Titus apa yang harus dihindarinya dalam mengajar (ay. 9). Ada pertanyaan-pertanyaan yang memang perlu didiskusikan dan dijernihkan, yang bisa meningkatkan pengetahuan yang bermanfaat, tetapi persoalan-persoalan yang dicari-cari dan yang bodoh, yang tidak memberi kemuliaan bagi Allah dan juga tidak membangun manusia, haruslah dielakkan.

Akan tetapi, karena akan ada pengajaran-pengajaran sesat dan bidat dalam jemaat, Rasul Paulus kemudian mengarahkan Titus mengenai apa yang harus dilakukannya bila hal itu terjadi, dan bagaimana harus menghadapinya (ay. 10). Seorang Pelayan Tuhan bertugas membina iman jemaat. Namun ada saja kemungkinan si pelayan harus menghadapi orang yang senang berdebat. Orang semacam ini bukan sedang mencari jawaban atas pergumulan imannya. Biasanya ia hanya senang cari-cari masalah. Menurut Paulus, ini harus dihindari (ayat 9). Meski sanggup mempertahankan iman, tak ada guna buang-buang waktu karena yang dicari bukanlah kebenaran. Jadi jangan sampai terjebak pada debat kusir. Itu tidak membuat Injil dikenal orang. Perdebatan tak akan membuat iman seseorang bertumbuh. Juga jangan sampai orang merasa diri saleh hanya karena ia sibuk mendiskusikan masalah iman. Kekristenan tak hanya berhenti sampai wacana, melainkan harus mewujud dalam tindakan. Bukan berarti tak ada tempat untuk mendiskusikan iman, tetapi iman yang tidak berakhir pada sebuah tindakan adalah sia-sia. Mendiskusikan iman bukan ditujukan untuk membuktikan pendapat atau memenangkan argumen.

Elakkanlah pertengkaran lidah.

Perdebatan adalah pertengkaran lidah. Tak ada sama sekali manfaat yang dapat dipetik dari sebuah pertengkaran lidah. Apalagi dalam pelayanan. Hindarilah. Orang yang yakin bahwa dia benar, tidak akan merasa harus menjelaskan. Hanya orang yang tidak yakin mengenai pendapatnya, yang akan sibuk menjelaskan. Maka, diamlah. Damailah dalam kebenaran yang kita yakini. Elakkanlah perdebatan.

Untuk menghindari perdebatan yang sia-sia dalam sebuah pelayanan, ada dua pilihan; Berkata-katalah dengan baik atau diamlah. Sebaiknya menghindari pembicaraan yang berujung pada kesia-siaan dan dosa semata. Begitu Nampak pembicaraan menuju kearah perdebatan yang sia-sia, segera akhiri. Sedapat mungkin menjauhi perdebatan dengan lawan bicara, meskipun boleh jadi kita berada di pihak yang benar


TAK ADA HAL BAIK YANG DIDAPAT DARI PERDEBATAN DALAM PELAYANAN. KECUALI HATI YANG LUKA DAN PELAYANAN YANG KEHILANGAN DAMAI SEJAHTERA.

#Salam_WOW



Tidak ada komentar:

Posting Komentar