Jumat, 25 Agustus 2017

Sabda Bina Diri - Jumat, 25 Agustus (Amos 5:1-3)


IBADAH AKTUAL (BUKAN HANYA) RITUAL
Oleh: Reinhard Samah Kansil

Ibadah itu menyehatkan fisik, menyehatkan pikiran, menyehatkan hati.

Di dalam ratapan ini (ay. 1), Amos menyampaikan kesedihan Tuhan karena dosa-dosa Israel. Nyanyian ini mengatakan bahwa malapetaka mereka itu sudah pasti, seakan-akan sudah terjadi; namun Amos masih mengimbau umat itu untuk berbalik kepada Allah supaya sekurang-kurangnya "sisa-sisa keturunan" dapat diselamatkan. Konsekuensi hidup bersekutu dengan Allah adalah hidup menurut jalan-Nya. Sebaliknya, konsekuensi meninggalkan Allah dengan segala jalan-Nya berarti kematian dan ratapan.

Israel disebut sebagai anak dara karena sampai waktu itu ia tetap tidak tertaklukkan. Sebutan ini menunjukkan kontras antara masa lalunya dengan masa depannya. Tidak ada yang membangkitkannya (ay. 2). Tidak ada kekuasaan yang akan sanggup menolongnya. Akan tersisa seratus orang ... akan tersisa sepuluh orang (ay. 3). Ayat ini menggambarkan suatu pembunuhan yang mengerikan dalam perang, sebanyak 90% bala tentaranya berkurang.

Tak tertolerir…

Tuhan sama sekali tidak menolelir sikap hidup kita yang membunuh kehidupan dan pengharapan mereka yang lemah. Sebagaimana Tuhan memihak kepada Israel ketika ditindas di Mesir, demikianpun Tuhan akan mendengar seruan mereka yang tertindas di antara umat Tuhan. Para penindas akan mengalami penghukuman Tuhan. Kemewahan yang mereka peroleh dari hasil penindasan akan musnah. Kebun anggur yang mereka bangun dengan indah tidak akan mereka nikmati.

Sesungguhnya hanya di dalam Tuhan ada kehidupan. Carilah Tuhan, maka kamu akan hidup. Israel keliru menyamakan Tuhan dengan tempat. Semua tempat ibadah tidak menjamin Tuhan boleh didapatkan, sebab Tuhan ada bagi hati yang bertobat.

TUHAN TIDAK MENGINGINKAN (HANYA) IBADAH RITUAL. IA (JUGA) INGIN AGAR HUBUNGAN NYATA DENGAN-NYA TERWUJUD DI DALAM IBADAH AKTUAL. DALAM KESEHARIAN HIDUP BERIMAN KITA.

#Salam_WOW

Tidak ada komentar:

Posting Komentar