Rabu, 14 Maret 2018

Sabda Bina Diri (Hari ke 208) Kamis, 15 Maret 2018, Yohanes 12:29-36

CUKUP BERTANYA, SAATNYA BERSIKAP
Oleh: Reinhard Samah Kansil


Pancarkan sinar terang kemuliaan Tuhan lewat sikap kita dimanapun kita berada.


Suara Surgawi
Bacaan kita hari ini diawali dengan pendapat orang banyak yang berdiri di situ mengenai ‘suara’ (ay. 29). Beberapa dari mereka berkata bahwa itu bunyi guntur. Yang lain mengatakan: ‘Seorang malaikat telah berbicara dengan Dia’. Hal ini menunjukkan, Tuhan berfirman dengan satu dua cara, orang tidak memperhatikannya.

Yesus berkata: "Suara itu datang bukan demi Aku, melainkan demi kebaikanmu" (ay. 30). "Supaya kamu semua yang telah mendengarnya menjadi percaya bahwa Bapa telah mengutus Aku."  Lalu apa makna dari suara itu? Dia yang ada di pangkuan Bapa pasti mengenal suara-Nya dan apa maksud dari suara-Nya itu. Ada dua hal yang Allah maksudkan sewaktu Ia berkata hendak memuliakan nama-Nya sendiri: 1) Bahwa melalui kematian Kristus, Iblis akan ditaklukkan (ay. 31); 2) Bahwa melalui kematian Kristus, jiwa-jiwa akan dipertobatkan, dan ini artinya Iblis dilemparkan ke luar  (ay. 32).

Dalam pada itu, meskipun mereka telah mendengar suara dari sorga dan kata-kata penuh kemuliaan yang keluar dari mulut Kristus, mereka tetap saja berkeberatan dan mencari gara-gara untuk bertengkar dengan-Nya (ay. 34). Karena itulah, daripada meladeni kebodohan mereka, Kristus lebih memilih untuk melayangkan peringatan keras bagi mereka agar waspada supaya tidak menyia-nyiakan kesempatan yang mereka punya dengan melontarkan gerutuan remeh yang tidak berguna seperti itu (ay. 35-36).

Terang Injil Kristus
Hari hari ini, kita memasuki minggu sengsara. Bacaan kita sampai pada saat jelang kematian Yesus. Apalagi yang kita pertengkarkan? Masihkah kita menuntut kejelasan suara-suara Tuhan?

Suara dari surga itu dapat didengar oleh telinga rohani orang banyak, termasuk kita. Tak usahlah kita bereaksi yang berbeda pada suara-suara surgawi itu. Kita sudah tidak perlu lagi penjelasan seperti orang-orang dibacaan kita yang bertengkar menuntut penjelasan.

Salib melambangkan penghakiman atas penguasa dunia karena iblis dikalahkan dan kasih Allah dinyatakan oleh ketaatan Yesus. Prinsip ini sangat penting. Saat peninggian salib akan menarik banyak orang datang kepada-Nya.

Maksudnya kematian Yesus di atas kayu salib mendatangkan berkat bagi banyak orang. Ucapan- ucapan ini tidak dapat dipahami oleh orang banyak, dan mungkin juga oleh para murid-Nya ketika itu. Janganlah kita bingung dengan pernyataan itu.

Jangan meminta  agar Yesus bicara lebih jelas, IA tidak meladeni. Terang telah bersinar. Yang kita perlukan bukan lebih banyak penjelasan dan tanda, tetapi menentukan sikap. Pertanyaannya, masihkah ada kegelapan tersisa dalam hidup kita yang belum disoroti oleh terang Injil Kristus?


KIRANYA TERANG KITA BERSINAR, BAIK SEBAGAI LILIN KECIL DISUDUT RUANGAN MAUPUN SEBAGAI MERCUSUAR DIPUNCAK BUKIT.

#Salam_WOW





NOTE:
Renungan ini bersumber dari buku karangan saya di atas.
Buku ini tidak dijual bebas. Sila pesan via WA/SMS 0818 0888 2611

Penerbit 'AMARILIS' yang menerbitkan buku ini.
Tebal buku ini 216 halaman dengan ukuran 20 x 15 cm.
Harga buku Rp. 65.000 (+Ongkir).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar