Jumat, 13 Oktober 2017

Sabda Bina Diri (hari ke 115), Sabtu, 14 Oktober, 2Raja-Raja 8:11-15

MUSUHMU BERKATMU
Oleh: Reinhard Samah Kansil

Tetapi Aku berkata kepadamu: Kasihilah musuhmu dan berdoalah bagi mereka yang menganiaya kamu (Mat. 5:44).

Raja musuh diberkati.

Dengan benderang, bacaan kita menjelaskan: Karena mengetahui isi hati Hazael, Elisa memandang matanya dengan tajam hingga penguasa Aram itu menjadi malu. Lalu menangislah abdi Tuhan itu (ay. 11). Elisa melihat segala kekejaman yang akan ditimpakan Hazael ke atas Israel sekalipun ada pernyataan-pernyataan rendah hati - "Hambamu ini . . . tidak lain dari anjing saja", dan penyangkalan: "Jangan berpikir bahwa aku ingin menjadi raja" (ay. 13), oleh Hazael dalam waktu bersamaan. Elisa hanya mengulangi kenyataan bahwa Hazael akan menjadi raja.

Di dalam suatu penglihatan dari Roh penyataan, Elisa melihat bahwa Hazael akan menjadi raja Aram dan melakukan kejahatan yang dahsyat terhadap Israel (ay. 12). Elisa menangis karena apa yang akan menimpa Israel sebagai akibat kemurtadan mereka. Sebagai abdi Tuhan yang sejati, ia merasakan kesedihan yang mendalam baik untuk Tuhan yang telah ditinggalkan oleh umat-Nya, maupun untuk umat itu yang kini harus menderita hukuman berat karena dosa-dosa mereka. Kata-kata Elisa tidak membenarkan kekejaman Hazael di kemudian hari, tetapi hanya menguraikan perbuatan-perbuatan buruk yang dilakukan orang bejat akhlak pada masa perang.

Musuh yang terberkati.

Perginya Elisa ke Damsyik ke kota negara musuh Israel, makin menandakan bahwa kehadiran Tuhan semakin jauh dari dirinya. Tidak itu saja, kepergian Elisa untuk mengurapi Hazael menjadi raja merupakan tindakan awal penghukuman Tuhan kepada Israel akan segera dijatuhkan. Kehidupan yang berakhir dengan kehancuran.

Kadang Tuhan memberkati orang yang akan mencelakakan kita untuk menunjukkan hukuman pada kita. Salah dan dosa kita hendaknya menjadi alat penyadar kita, bahwa Tuhan memperhatikan dengan seksama setiap jengkal hidup kita, dan Ia memakai orang lain yang terberkati yang adalah musuh kita, justru, untuk mengingatkan kita.

Bagi umat Tuhan, kehadiran-Nya tidak memberikan jaminan bahwa di sepanjang jalan kehidupannya akan selalu menemui taman bunga indah, namun memberikan jaminan bahwa di ujung jalan itu akan ada taman bunga yang paling indah.

SEBAGAI ANAK-ANAK TUHAN, KITA HARUS MAMPU KELUAR DARI PERMUSUHAN DAN MENUNJUKKAN KASIH MELALUI DOA DAN PERBUATAN.

#Salam_WOW

Tidak ada komentar:

Posting Komentar