Selasa, 10 Oktober 2017

Sabda Bina Diri (hari ke 113), Rabu, 11 Oktober, 2Raja-Raja 5:19b-27

DUSTA BERBUAH KUSTA
Oleh: Reinhard Samah Kansil

Jika tidak mau menghibur orang lain, janganlah menyakiti hatinya.
Jika tidak mau memuji orang lain atas keberhasilannya, janganlah memfitnah dia.
Jika tidak mau memberi nasihat yang menguatkan, janganlah mencaci maki.
Jika tidak mau membantu orang lain dengan materi, janganlah mencuri apa yang ia miliki.

Jangan ada dusta diantara kita.

Bacaan kita menggambarkan Naaman menunjukkan nurani yang lembut dalam soal tugasnya untuk muncul dalam penyembahan dewa-dewa dan ia memperoleh kepastian bahwa Tuhan memahami sikapnya itu (ay. 19). Sekalipun demikian, kita harus berhati-hati jika sering berada dalam lingkungan yang melemahkan, jangan sampai kita terlalu tinggi menilai kemampuan bertahan kita. Dalam pada itu, ayat 20-21 melukiskan: Ketergesa-gesaan Gehazi membuat Naaman berpikir bahwa ia membawa berita buruk mengenai Elisa.

Pada bagian lain bacaan kita (ay. 22-24), diceritakan bahwa: Gehazi tidak sadar, ketamakannya itu akan sangat merugikan Tuhan. Gehazi menerima sesuatu dari Naaman, lalu menyembunyikan perolehan yang tidak halal tersebut. Gehazi berbohong untuk menutupi dosanya (ay. 25-26). Gehazi beranggapan bahwa inilah saat yang paling mungkin untuk dapat menerima emas melalui pemberian Naaman untuk membeli berbagai hal yang disebutkan satu per satu itu. "Jika kamu membeli semua itu, kamu juga membeli penyakit Naaman." Naaman telah menjadi orang Israel, namun Gehazi telah menjadi orang kafir melalui dosa keserakahannya. Pertobatan Naaman bertujuan untuk menunjukkan kepada orang Israel betapa mudahnya Tuhan membalik hati para musuh mereka sehingga menjadi penyembah Tuhan, jadi sesama orang percaya dengan orang-orang Yahudi sendiri. Akhirnya Gehazi menderita Kusta seputih salju (ay. 27). Gehazi dihukum.

Anugerah penyembuhan.

Anugerah Tuhan kepada Naaman sangat luar biasa. Ia tidak sekadar mengalami mukjizat penyembuhan, namun ia pun mengalami anugerah yang berdampak terus bagi kelanjutan sejarah hidupnya, karena dikatakan 'tubuhnya pulih kembali seperti tubuh seorang anak'. Itu merupakan penggambaran dari anugerah Tuhan yang mengampuni dan mentransformasi hidup seseorang, karena pada zaman itu penyakit kusta diyakini sebagai hukuman Tuhan atas dosa manusia. Naaman menjadi manusia baru dengan identitas yang baru. Ini dibuktikan dengan pernyataannya bahwa 'di seluruh bumi tidak ada Tuhan kecuali di Israel'. Ia tidak sekadar mengatakan bahwa Tuhan lebih berkuasa dari dewa-dewa Siria, namun dia pun mengakui bahwa hanya ada satu Tuhan yaitu Tuhan Israel dan ia mengadopsi iman Israel menjadi imannya sendiri. Ia mengambil identitas sebagai umat Tuhan -- identitas baru.

Identitas Naaman yang baru ini juga ditandai dengan sikap dan karakter hidup yang baru. Hidupnya diwarnai dengan ucapan syukur kepada Tuhan yang dinyatakan dengan desakannya kepada Elisa untuk menerima penberiannya. Ia pun berketetapan untuk terus memiliki kehidupan yang kudus. Ini dinyatakan dengan permintaannya untuk membawa pulang tanah Israel untuk menguduskan altar yang ia akan bangun di negaranya. Selain itu Namaan juga menyadari bahwa hidupnya secara penuh bergantung kepada kemurahan Tuhan, karena masih ada hal-hal yang belum mampu ditinggalkan yaitu ketika ia harus bersujud di depan kuil Rimon karena mengantar tuannya.

Hukuman Gehazi.

Gehazi mempunyai kualitas hidup yang sangat berbeda dengan Naaman, karena ia tidak menerima anugerah Tuhan. Gehazi tidak lebih hanya sebagai pembawa berita anugerah karena ia tidak menerima anugerah Tuhan, sedangkan Naaman menerima, mengalami, dan hidup dalam anugerah itu. Karena itu tidak hanya sikap dan karakter Naaman yang lama muncul dalam kehidupannya, namun juga pelayanan yang selama ini dilakukan tidak mendapatkan pahala dari Tuhan, bahkan penyakit kusta Naaman melekat pada Gehazi dan keturunannya.

Pesan hari ini: Anugerah Tuhan harus diterima, dialami, dan dihidupi agar kita mengalami kekuatan transformasinya yang akan menjadikan kita manusia baru dengan identitas baru, sikap hidup benar, dan karakter Ilahi. Jangan berdusta!

KARENA ITU, BUANGLAH DUSTA DAN BERKATALAH BENAR SEORANG KEPADA YANG LAIN.

#Salam_WOW

Tidak ada komentar:

Posting Komentar