Selasa, 11 Juli 2017

Sabda Bina Diri – Selasa,11 Juli 2017 (MAZMUR 119:33-40)

YA TUHAN AJAR KU MENGERTI
Oleh: Reinhard Samah Kansil
John Lennon berujar: Aku tidak mengklaim kemuliaan. Aku tidak pernah mengklaim kesucian jiwa. Aku tidak pernah mengaku memiliki jawaban hidup. Aku hanya membuat lagu dan menjawab sejujur yang aku bisa, tapi aku masih percaya akan perdamaian, cinta dan PENGERTIAN.
Jangan enggan berkata: “Buatlah aku mengerti”
Bacaan kita memaparkan, Pemazmur berdoa dengan sungguh: ‘Perlihatkanlah kepadaku, ya TUHAN, petunjuk ketetapan-ketetapan-Mu, aku hendak memegangnya sampai saat terakhir (ay. 33). Pemazmur didampingi oleh banyak nabi, orang bijak, dan imam-imam yang mengabdi di sekitarnya, dan ia sendiri sangat mahir dalam Taurat TUHAN. Namun, ia tetap memohon supaya diajar oleh Tuhan sendiri. Ia memohon pengertian.
Bagaimana Pemazmur ingin diajar?. Ia ingin diajar dengan cara sedemikian rupa seperti yang tidak dapat diajarkan oleh seorang manusia: TUHAN, buatlah aku mengerti (ay. 34). Sebagai Allah alam semesta ini, Ia telah memberikan kita kekuatan akal budi dan panca indra. Tetapi di sini, kita diajar berdoa bahwa sebagai Allah anugerah, Ia akan memberikan pengertian untuk menggunakan kekuatan-kekuatan dan segala kecakapan guna memahami perkara-perkara besar yang berkaitan dengan kedamaian kita, yang karena kebobrokan atau kerusakan alami membuat kita enggan berkata: Buatlah aku mengerti, sebuah pengertian yang dicerahkan. Karena, tidak memiliki pengertian sama buruknya seperti memiliki pengertian tetapi tidak dikuduskan.
Yang terbaik, mengerti dalam diam.
Dalam persekutuan dan pelayanan, banyak perbantahan. Perhatikan, mereka yang sering berbantahan secara lisan, sesungguhnya, hanya mengerti sejengkal saja, sepanjang apa yang diperkatakan. Terhadap masalah yang diperbantahkan, pengertian mereka sebanyak (hanya) yang diperbantahkan. Dalam pada itu, lebih banyak diantara mereka yang tidak larut dalam perbantahan, justru mereka yang sangat mengerti apa yang diperbantahkan.
Ketika perdebatan tak berkesudahan terjadi dalam sebuah persekutuan dan pelayanan, maka pengertian dalam diam adalah hal terbaik yang bisa kita lakukan. Teduhnya persekutuan dan pelayanan tidak dapat dijaga dengan perbantahan. Hal itu hanya dapat diraih dengan pengertian.
Tinimbang menghabiskan waktu berbantahan, lebih baik kita berdoa, sedemikian: Tuhan, ajar aku mengerti,
Agar tidak terlalu banyak omong, tapi juga tidak diam sesaja.
Agar tidak pesimis, tapi juga tak terlalu percaya diri.
Agar tidak sombong, tapi juga tak minder.
Agar tidak minder, tapi juga tak sombong.
Agar bekerja lebih giat, tapi juga tak mengatakan doa lebih penting.
Agar lebih kerap berdoa, tapi juga tidak mengatakan bekerja tak penting.
TEDUHNYA PERSEKUTUAN DAN PELAYANAN DAPAT DIUMPAMAKAN SEPERTI POHON, TIAP HARI HARUS DISIRAM DAN DIBERI PUPUK PENGERTIAN.
Salam WOW


Tidak ada komentar:

Posting Komentar