Oleh: Reinhard Samah
Kansil, M.Th
Sebab mata Tuhan tertuju kepada orang-orang benar, dan telinga-Nya
kepada permohonan mereka yang minta tolong, tetapi wajah Tuhan menentang
orang-orang yang berbuat jahat.
Bacaan
kita hari ini berkisah tentang bagaimana Rasul Petrus beralih dari nasihat-nasihat khusus ke
nasihat-nasihat yang lebih umum. Rasul Petrus mengajar kita
bagaimana bersikap terhadap musuh.
Diberkati
Orang-orang Kristen dan sesama teman harus saling memperlakukan
dengan baik. Untuk seia sekata, untuk sehati, untuk seperasaan, untuk mengasihi saudara-saudara, untuk menyayangi mereka yang sedang
tertimpa kesusahan, dan untuk rendah
hati kepada semua orang. Orang-orang
Kristen harus berusaha seia sekata dalam perkara-perkara besar keimanan, dalam
kasih sayang yang nyata, dan dalam perbuatan kristiani. Mereka harus
saling rukun, sesuai dengan
kehendak Kristus Yesus, bukan mengikuti kesenangan manusia, melainkan
firman Allah.
Sementara itu, orang-orang Kristen akan dibenci dan diperlakukan dengan
jahat oleh semua orang oleh karena
nama Kristus. Rasul Petrus memperingatkan
mereka (dan kita) untuk tidak
membalas kejahatan dengan
kejahatan, atau caci maki dengan caci maki. Menanggung kejahatan dengan
sabar, dan memberkati musuh-musuhmu, adalah cara untuk mendapatkan berkat Allah. Membalas kejahatan dengan kejahatan,
atau caci maki dengan caci maki, adalah perbuatan yang tidak kristiani dan
berdosa. Mencaci maki adalah mencerca orang lain dengan kata-kata yang pahit,
sengit, dan tercela.
Karenanya, ampunilah mereka karena mereka tak tahu apa
yang mereka perbuat. Mengampuni adalah (satu-satunya) yang bisa kita lakukan
saat ini. Karena dengan mengampuni kita akan diberkati-Nya dan balik memberkati
mereka. Diberkati untuk memberkati.
Berbeda
Selama
berlangsungnya perang di Kosovo pada tahun 1999, tiga tentara Amerika ditangkap
dan disandera selama lebih dari satu bulan. Setelah dilakukan negosiasi yang
menegangkan, didapatlah suatu kesepakatan dan tawanan pun dibebaskan.
Roy Lloyd adalah seorang utusan yang menjamin pembebasan ketiga
tentara itu. Ia melaporkan, "Ketiga tentara muda itu sangat religius.
Salah seorang dari mereka, Christopher Stone, tidak bersedia pergi sebelum
diizinkan menemui tentara yang menjaganya selama ia ditawan, dan berdoa
untuknya."
Tentara muda tersebut memahami prinsip-prinsip yang diajarkan
Yesus. Ia bisa saja marah terhadap keadaan yang dialaminya dan membenci orang
yang menangkapnya. Ia bisa saja memenuhi hatinya dengan kebencian dan dendam.
Ia bisa saja terbakar oleh api kemarahan karena segala kesulitan yang
dialaminya. Namun dengan menaati perintah Yesus, ia mengampuni orang yang
menawannya bahkan melayaninya.
Di dunia ini, balas dendam merupakan hal yang wajar. Namun kita
dipanggil untuk melakukan hal yang berbeda. Kita harus berdoa untuk orang-orang
yang menganiaya kita, mengampuni mereka, dan melayani mereka.
Prinsip-prinsip Yesus memang merupakan suatu tantangan bagi para
pengikut-Nya, namun dengan pertolongan Roh Kudus yang hidup di dalam kita, kita
dapat memilih untuk memiliki hati yang mau mengampuni.
#Salam_WOW
Tidak ada komentar:
Posting Komentar