MEGAH DALAM SENGSARA
Oleh: Reinhard Samah Kansil, M.Th
Kita bermegah dalam kesengsaraan kita,
karena kita
tahu, bahwa kesengsaraan itu menimbulkan ketekunan.
Rasul
Paulus menjelaskan maksudnya dengan baik dan membuktikan sepenuhnya pembenaran oleh iman. Dalam
pembacaan kita hari ini ia memberikan
penjelasan, penggambaran, dan penerapan kebenaran itu. Rasul Paulus menunjukkan buah-buah dari
pembenaran itu.
Pengharapan
Dosalah yang
menimbulkan permusuhan antara kita dengan Allah. Dosa tidak saja menciptakan
keterasingan, tetapi juga perseteruan. Allah yang kudus dan benar tidak mungkin
dapat berdamai dengan seorang berdosa sementara orang itu terus berada di bawah
kesalahan dosa. Pembenaran melenyapkan kesalahan itu dan dengan demikian
membuat jalan bagi pendamaian (ay. 1). Kita beroleh jalan masuk oleh iman
kepada kasih karunia ini, dan di dalam kasih karunia ini kita berdiri (ay. 2). Ini adalah hak istimewa kita selanjutnya. Kita tidak saja
memperoleh damai sejahtera, tetapi juga mendapat kasih karunia, yaitu kemurahan
Tuhan.
Dapat saja
orang berpikir bahwa damai sejahtera seperti itu, kasih karunia seperti itu,
kemuliaan seperti itu, dan sukacita dalam pengharapan akan kemuliaan seperti itu, terlalu
muluk untuk diterima oleh makhluk-makhluk malang seperti kita yang tidak layak
ini. Namun, bukan hanya itu
saja, malah ada lebih
banyak hal lagi dari kebahagiaan yang bisa kita dapatkan, yaitu kita malah bermegah juga dalam kesengsaraan
kita (ay. 3). Khususnya
kesengsaraan karena kebenaran. Memang tampaknya kesengsaraan itu merupakan
penghalang utama bagi kebahagiaan orang-orang kudus, namun sesungguhnya
kebahagiaan mereka tidak saja terdiri dari kesengsaraan itu, tetapi juga
berasal dari situ.
Dalam pada itu, ketekunan menimbulkan tahan uji (ay. 4). Orang-orang yang memiliki ketekunan di dalam kesengsaraan akan
mengalami penghiburan ilahi yang sangat. Tahan uji menimbulkan pengharapan (ay. 5). Oleh karena itu orang yang diuji
akan muncul seperti emas, sehingga mereka akan didorong untuk berharap. Tahan
uji ini atau pujian yang diberikan, bukan hanya menjadi dasar tetapi juga
menjadi bukti dari pengharapan kita. Tahan uji yang berasal dari Allah menjadi
penyangga dari pengharapan kita. Ia yang telah melepaskan akan sanggup dan mau
menolong. Tahan uji yang berasal dari diri kita sendiri akan membantu
membuktikan kesungguhan hati kita.
Tekun
Pada tahun
1953, sebuah perusahaan yang belum berpengalaman, Rocket Chemical Company,
dengan tiga pekerjanya mulai membuat bahan pelarut dan minyak pelumas pencegah
karat yang bisa digunakan dalam industri pesawat luar angkasa. Dibutuhkan 40
kali percobaan untuk menyempurnakan ramuannya. Ramuan rahasia yang asli untuk
WD-40—singkatan dari Water Displacement, 40th attempt—masih digunakan sampai
sekarang. Sungguh suatu ketekunan yang mengagumkan!
Seorang pemuda kristiani menemui seorang jemaat yang lebih tua dan
bertanya, "Bersediakah Anda berdoa supaya saya lebih sabar?" Lalu
mereka pun berlutut bersama, dan pria itu mulai berdoa, "Tuhan, kirimkan
kesulitan kepada anak muda ini di pagi hari; kirimkan padanya kesulitan di
siang hari; kirimkan padanya ...." Sampai di sini, pemuda itu memotong,
"Bukan, bukan kesulitan! Saya meminta kesabaran." "Saya
tahu," jawab orang tua bijaksana itu, "tetapi melalui kesulitanlah kita belajar
untuk bersabar."
Kata ketekunan dalam bacaan Kitab Suci hari ini dapat berarti
kemampuan untuk tetap tegar di dalam tekanan kesulitan tanpa menyerah. Hanya
orang percaya yang telah menghadapi penderitaanlah yang mampu membangun
ketegaran. Dan pada akhirnya juga membangun karakternya.
Ketika Rasul Paulus mengajar jemaat di Roma bahwa
"kesengsaraan itu menimbulkan ketekunan", ia berbicara berdasarkan
pengalaman pribadinya. Ia telah menderita karena dipukul, dicambuk, dirajam,
karam kapal, dan penganiayaan. Namun, ia tetap tegar dalam imannya dan tidak
mundur dari tanggung jawabnya untuk mengabarkan Injil.
Jika saat ini saudara sedang menghadapi ujian berat, muliakanlah Tuhan! Di bawah kendali-Nya
yang penuh hikmat, maka segala sesuatu yang terjadi pada kita, entah
menyenangkan atau menyakitkan, dirancang untuk membangun karakter yang serupa dengan Kristus.
Oleh sebab itu, kita dapat bermegah dalam penderitaan.
PENDERITAAN
CENDERUNG MENGHASILKAN KARAKTER HEBAT!
#Salam_WOW
NOTE:
Renungan ini bersumber dari buku karangan saya diatas, berisi 260 halaman.
Pemesanan dapat melalui No. 0818 0888 2611
Harga 65.000,- (+ Ongkir)