Sabda
Bina Diri #760
Rabu,
12 Agustus 2020,
Kejadian
2:1-7
JANGAN BERSUNGUT UCAPLAH SYUKUR
Oleh: Reinhard Samah Kansil, M.Th
Ketika
itulah TUHAN Allah membentuk manusia itu dari debu tanah dan
menghembuskan nafas hidup ke dalam hidungnya; demikianlah
manusia itu menjadi makhluk yang hidup. (ay. 7)
Bacaan kita ini merupakan tambahan
kepada sejarah penciptaan, yang secara lebih khusus menjelaskan lebih lengkap
perihal bagian sejarah yang langsung berhubungan dengan manusia.
Makhluk-makhluk yang diciptakan, baik
di langit maupun di bumi beserta segala
isinya, menunjukkan bahwa jumlahnya sangat besar, tetapi teratur,
tertib, dan terkendali. Walaupun demikian, masing-masing tahu tempatnya dan
tetap berada di situ.
Setelah sang Khalik mengungkapkan
perkenan-Nya atas segala sesuatu yang
telah Ia
ciptakan, termasuk manusia, puncak
dari ciptaan, Dia menyatakan bahwa karya-Nya sudah selesai. Untuk saat ini
Allah tidak akan melakukan penciptaan lagi.
Manusia adalah puncak ciptaan Allah.
Sungguh ajaib. Terpujilah Allah
Simak Kidung Jemaat No. 64 ini:
Ya Tuhanku, pabila kurenungkan
pemberianMu dalam Penebus,
'ku tertegun: bagiku dicurahkan oleh PutraMu darahNya kudus.
Maka jiwaku pun memujiMu: "Sungguh besar Kau, Allahku!"
Maka jiwaku pun memujiMu: "Sungguh besar Kau, Allahku!"
'ku tertegun: bagiku dicurahkan oleh PutraMu darahNya kudus.
Maka jiwaku pun memujiMu: "Sungguh besar Kau, Allahku!"
Maka jiwaku pun memujiMu: "Sungguh besar Kau, Allahku!"
Jika
Kita Mau Merenung Sejenak Kita Akan
Menemukan Dasar Untuk Bersyukur.
Kamp
Konsentrasi
Alkisah, Corrie ten Boom, seorang
wanita yang telah memberikan inspirasi dan tantangan bagi ribuan orang setelah
Perang Dunia II berakhir. Banyak hati tergugah dan hidup terubahkan, ketika
dengan bersahaja namun menggetarkan, Corrie bercerita bagaimana Tuhan telah
mencukupi kebutuhannya, bahkan sebagai seorang tawanan di kamp konsentrasi
Nazi.
Kamp Konsentrasi itu sangat jorok.
Karenanya banyak sekali kutu. Saudara perempuan Corrie, Betsie, yang juga
ditawan bersamanya, menekankan bahwa mengucap syukur merupakan kehendak Allah
bagi mereka: "Mengucap syukurlah dalam segala hal."
Namun, bersyukur atas tempat yang
penuh dengan kutu rasanya tidak masuk akal bagi Corrie, sampai kemudian ia
sadar mengapa para penjaga tidak datang ke barak mereka untuk melarang mereka
berdoa dan dan bernyanyi. Ternyata para penjaga itu menghindari kutu!
Itu sebabnya para tawanan bebas
beribadah dan mempelajari Alkitab di situ. Kutu-kutu itu, menjadi alat untuk
menyatakan kasih karunia Allah, dan merupakan sesuatu yang harus disyukuri.
Adakah "kutu-kutu" dalam hidup kita? Bukan masalah-masalah yang
besar, melainkan gangguan-gangguan kecil. "Kutu-kutu" adalah
pencobaan-pencobaan kecil yang tidak dapat kita hindari.
Mungkin "kutu-kutu" itu
justru merupakan salah satu cara Tuhan untuk mengajarkan pelajaran rohani
kepada kita dan untuk membantu kita meningkatkan daya tahan terhadap ujian?
Ketika kita tergoda untuk
bersungut-sungut, marilah kita ingat kutu-kutu tadi dan ucaplah syukur!
BANYAK MENGELUH MENGHAMBAT BERKAT,
BANYAK BERSYUKUR MENDATANGKAN BERKAT
#Salam_WOW
Jangan Lupa SUBSCRIBE & PENCET
LONCENGNYA LIKE, SHARE,
Terima kasih.