Menurut
bacaan kita, Yeremia menegaskan bahwa mereka yang di berkati hidupnya adalah
mereka yang hidupnya mengandalkan TUHAN dan yang menaruh harapannya pada TUHAN!
(ay. 7)
Hidup
dalam poros berkat TUHAN adalah hidup yang berakar pada firman-Nya. Ia akan
seperti pohon yang ditanam di tepi air, yang merambatkan akar-akarnya ke tepi
batang air, dan yang tidak mengalami datangnya panas terik (ay. 8a). Berakar
artinya hidup dalam persekutuan dengan-Nya.
Hidup
dalam poros berkat TUHAN adalah hidup yang bertumbuh dalam pelayanan-Nya.
Mereka yang daunnya tetap hijau, yang tidak kuatir dalam tahun kering (ay. 8b)
adalah mereka yang hidupnya bertumbuh dalam pelayanan.
Hidup
dalam poros berkat TUHAN adalah hidup yang berbuah. Hidup dalam kesaksian dan
menjadi berkat bagi sesama adalah hidup yang tidak berhenti menghasilkan buah
(ay. 8c).
Berakar
dalam persekutuan. Bertumbuh dalam pelayanan. Berbuah dalam kesaksian. Itulah
yang diminta dari kita.
Tol
Cipali
Seandainya
dari Jakarta kita menuju Jawa Tengah lewat jalan Tol Cikampek dan Cipali, akan
ada sebagian ruas jalan di Tol Cikampek dan sebagian besar ruas Tol Cipali yang
seolah-olah jalannya lurus.
Padahal
tidak.
Kita akan
mengetahui jalan tersebut lurus atau tidak apabila kita meletakkan kompas di dashboard
mobil kita. Jarum pada dashboard akan menunjukkan kepada kita bahwa
sebenarnya kita tidak sedang berjalan lurus.
Itulah
hidup kita. Merasa nyaman dan lurus saja hidup kita. Tetapi setelah kita
melihatnya berdasarkan kompas firman-Nya, tahulah kita bahwa kita sedang
bengkok jalan.
Berakar
dalam persekutuan adalah membaca dan mendengarkan firman-Nya. Itulah hidup yang
berakar dalam persekutuan. Hiduplah seperti akar memberi tapi tak pernah
meminta kembali. Menjadi peran utama tapi tak pernah mendapat penghargaan.
Ada dua
aturan mendasar dalam iman Kristen: 1) Jangan pernah berhenti bertumbuh; 2)
Selalu ingat peraturan pertama. Hidup kerohanian kita akah bertumbuh dimana
kita ditanam. Berhenti bertumbuh, mati. Bertumbuhlah dalam pelayanan.
Tanamlah
buahnya sekarang. Meskipun kita mungkin tidak
Akan pernah menikmatinya. Toh, banyak buah yang kita nikmati Saat ini
adalah hasil yang Ditanam orang lain. Berbuah adalah hidup dalam buah-buah Roh.
Menjadi berkat bagi sesama adalah berbuah. Hidup dalam kesaksian yang benar
adalah berbuah.
Berbuahlah dalam
kesaksian hidupmu.
Tidak cukup menjadi
seperti pohon beringin. Berakar kuat menjalar dan bertumbuh daun-daunnya dalam
kerimbunan tapi tak pernah berbuah. Jadilah seperti pohon anggur yang berakar
dan bertumbuh serta berbuah manis!
HIDUP YANG DIBERKATI-NYA ADALAH HIDUP YANG BERAKAR DALAM
PERSEKUTUAN BERTUMBUH DALAM PELAYANAN DAN YANG BERBUAH DALAM KESAKSIAN HIDUP
YANG MANIS
#Salam_WOW
Renungan ini dikutip dari halaman 11 buku karangan saya dengan judul yang sama.
Buku ini 531 + xx halaman. Dicetak ukuran besar
(21 x 28 cm) dengan Edisi Lux Hard Cover.
Buku ini berisi 515 Renungan, 515 Bacaan,
515 kisah inspiratif dan 515 kata-kata hikmat.
Pesan segera sebelum habis.
Rp. 290.000 (Free Ongkir Jabodetabek)
Pesan Via WA 0818 0888 2611