Sabda
Bina Diri (Hari 696)
Kamis
Pagi, 21 Mei 2020, Lukas 24:50-53
BERSUKACITALAH
Oleh:
Reinhard Samah Kansil, M.Th
Mereka sujud
menyembah kepada-Nya, lalu mereka pulang ke Yerusalem dengan sangat
bersukacita. (ay. 52)
Bacaan kita menjelaskan tentang tempat
Kristus naik ke surga, yaitu di Betania,
dekat Yerusalem, di sekitar Bukit
Zaitun. Di sanalah Ia telah menunaikan tugas agung bagi kemuliaan
Bapa-Nya, dan kini, di sana pulalah Ia memasuki kemuliaan Bapa-Nya.
Nas
kita mencatat, dengan gembira para murid terus mengikuti Yesus, dan juga
mengikuti Allah melalui Yesus, meskipun kini Ia telah berpisah dari mereka.
Para murid tetap menyembah-Nya
sekalipun Ia telah pergi, untuk menunjukkan bahwa meski kini Ia telah pergi ke
negeri yang jauh, mereka tetap akan terus setia berbakti pada-Nya, dan mereka
ingin supaya Ia tetap bertakhta dalam hidup mereka.
Yesus menginginkan penyembahan dari orang yang telah
menerima berkat dari-Nya. Dia telah memberkati
mereka, dan mereka menyembah-Nya
untuk memperlihatkan rasa syukur mereka.
Persis seperti lagu sekolah minggu
ini:
Bersyukur kepada Tuhan
Bersyukur kepada Tuhan
Sebab ia baik
Bersyukur kepada Tuhan
Penampakan kenaikan Kristus yang agung
ini menimbulkan rasa kagum dan rasa syukur yang luar biasa dalam diri
murid-murid-Nya. Mereka tahu bahwa sekalipun Yesus sudah berpisah dengan mereka, Yesus tetap
dapat dan akan selalu mengindahkan penyembahan syukur mereka terhadap-Nya.
Penghibur
Alkisah, seorang penderita kanker
sedang mendekati ajalnya. Di dalam kamar rumahnya, ia sedang dikelilingi
keluarga. Ia berbicara satu persatu kepada anak-anaknya, menantu dan cucu-cucu
nya.
Dengan lembut ia menasihati anak dan
cucunya mengingakan mereka agar tetap menjadikan Tuhan sebagai pusat kehidupan
mereka. Lalu mengakhiri pesannya dengan memberkati semua mereka yang hadir di
kamarnya.
Semua keluarga yang hadir mencucurkan
air mata kesedihan karena mereka merasa takkan lama lagi bersamanya. Beberapa
hari kemudian ia meninggal.
Juruselamat kita melakukan hal yang
sama sebelum Dia naik ke surga. Tetapi berbeda dengan keluarga yang berduka
tadi, bukannya mencucurkan air mata saat melihat Yesus pergi, para murid-Nya
justru sangat bersukacita.
Mereka tahu bahwa Yesus akan segera
mengirim Roh Kudus untuk tinggal dalam diri mereka menghibur mereka.
Saat kita teringat akan Juruselamat
kita yang naik ke surga, marilah kita bersukacita atas berkat yang Dia
tinggalkan bagi kita. Selagi masih ada kesempatan, marilah kita menyemangati
orang yang kita kasihi untuk tetap menjadikan Kristus pusat kehidupan mereka.
Kelak saat kita meninggalkan dunia
ini, teladan serta perkataan kita dapat menjadi berkat paling berharga yang
bisa kita tinggalkan bagi orang-orang yang kita kasihi.
#Salam_Sehat