PASRAH SEMPURNA NIKMAT
PENUH
Oleh: Reinhard Samah Kansil
Pasrahkan secara sempurna pergumulan hidupmu
pada DIA.
Niscaya jalan panjang hidupmu terasa nikmat
penuh.
Terang-terangan menghujat
Bacaan kita
hari ini mau mengatakan kepada kita sekalian, bagaimana sang pemazmur dengan
sungguh hati memohon supaya Allah tampil bagi mereka untuk melawan musuh
mereka, dan mengakhiri masa kesesakan mereka itu.
Ayat 18
menggambarkan, bahwa para penganiaya itu merupakan musuh bebuyutan Allah. Apa
yang para penganiaya perbuat terhadap kami, pada dasarnya sama saja dengan
berbuat terhadap Engkau. Tetapi bukan hanya itu saja. Mereka juga telah
mencela-Mu dengan terang-terangan, dan menista nama-Mu.
Ayat 23 pun
menggambarkan permohonan itu: “Lihatlah kelancangan para penganiaya itu, mereka
bahkan tidak menyembunyikan pikiran busuk mereka di dalam hati saja, tetapi
mengumandangkannya keras-keras. Jadi
dengan begitu mereka terang-terangan menentang keadilan ilahi. Mereka bangkit melawan Engkau, dan dengan
penghujatan mereka itu, mereka mengobarkan perang dan menantang Yang Mahakuasa”.
Angkatlah hatimu
Dalam
pergumulan hidup yang berat, tanpa sadar kita bersikap sama seperti pemazmur.
Mengeluh dan mengadu. Bila itu saja tentu dapat diterima. Tetapi bila menuduh
Tuhan berdiam diri membiarkan kita sendiri dalam pergumulan itu, benarkah?
Tatkala gereja dibakar dan kristen dianiaya, tidak sedikit dari orang Kristen
yang berteriak dalam doa. Namun janganlah isi doa kita seolah mau menuduh Tuhan
atau menjadi pahlawan bagi Tuhan dengan bertindak sebagai pembela nama dan
kehormatan Tuhan.
Benarkah sikap
demikian? Siapakah kita sehingga kita mau menjadi penasehat Tuhan? Dalam
pergumulan hidup bawalah dengan tulus seluruh pergumulan Anda tanpa mendikte
Tuhan. Biarlah Allah akan bertindak sendiri sebagai pahlawan kita. Sebaiknya
kita merenungkan ulang mengingat sejarah
perbuatan Tuhan atas kita, sejak kecil sampai kita dewasa hari ini.
Bukankah sejarah
hidup kita memperlihat jelas kisah perbuatan dahsyat Allah? Angkatlah hati kita
pasrah kepada Tuhan, kita yakin bahwa Tuhan sendiri bertindak demi kehendak dan
nama-Nya atas hidup kita. Tuhan tahu apa yang harus Ia lakukan untuk kita.
Angkatlah hati kepada Tuhan agar perkara yang kita pasrahkan kepada-Nya, diurus
dan diselesaikan-Nya. Jangan sekali-kali bertindak menurut batas budi dan daya
kita sendiri!
Hendaknya kita berdoa, begini: “Datanglah KerajaanMu, jadilah
kehendakMu di bumi seperti di surga. Kuyakin bahwa hal-hal di bumiku ini sedang
Kau urus agar merupakan wujud KerajaanMu”.
KERJAKAN BAGIAN
KITA DENGAN SETIA.
MAKA DIA AKAN
MENGERJAKAN BAGIAN-NYA DENGAN SEMPURNA.
#Salam_WOW
NOTE:
Renungan ini bersumber dari buku karangan saya di atas.
Buku ini tidak dijual bebas. Sila pesan via WA/SMS 0818 0888 2611
Buku ini tidak dijual bebas. Sila pesan via WA/SMS 0818 0888 2611
Penerbit 'AMARILIS' yang menerbitkan buku ini.
Tebal buku ini 160 halaman dengan ukuran 20 x 15 cm.
Harga buku Rp. 65.000 (+Ongkir).