ENGKAU TOLAK AKU SELAMAT
Oleh: Reinhard Samah Kansil
Jangan menunggu siap baru melayani, tapi melayanilah, maka kamu akan disiapkan. Setiap satu penolakan, ada ribuan orang dan ladang pelayanan baru menantimu. Tetap semangat!
Penolakan mereka, keselamatan bagi dunia.
Bacaan kita kali
ini mengatakan: Pada hari Sabat berikutnya pemberitaan
Injil disambut dengan meriah (ay. :44): Hampir seluruh
kota itu (yang sebagian besar adalah orang-orang bukan-Yahudi) berkumpul untuk mendengar firman Allah.
Melihat hal itu, orang-orang Yahudi marah besar. Mereka tidak saja menolak
Injil, tetapi juga dipenuhi kebencian terhadap orang-orang yang datang
berduyun-duyun untuk mendengarnya (ay. 45).
Injil telah ditawarkan kepada orang Yahudi
dan mereka menolaknya. Oleh karena itu mereka seharusnya tidak pantas mengeluh
apabila bangsa-bangsa lain menerimanya. Dalam menyatakan hal ini dikatakan (ay.
46), Paulus dan
Barnabas melakukannya dengan
berani. Paulus dan Barnabas membenarkan diri dengan wewenang ilahi ini
(ay. 47): “Sebab inilah
yang diperintahkan Tuhan kepada
kami. Tuhan Yesus memberi kami petunjuk untuk bersaksi bagi-Nya di
Yerusalem dan Yudea terlebih dahulu, dan sesudah itu sampai ke ujung bumi, guna memberitakan Injil kepada segala makhluk, untuk menjadikan semua bangsa murid-Nya.”
Bangsa-bangsa lain menyambut dengan sukacita
apa yang telah ditolak dengan jijik oleh orang Yahudi (ay. 48). Belum pernah terjadi suatu negeri musnah karena
kekurangan ahli waris. Oleh pelanggaran
orang Yahudi, keselamatan telah
sampai kepada bangsa-bangsa lain. Pelanggaran mereka berarti kekayaan bagi
dunia, dan kekurangan mereka berarti kekayaan bagi bangsa-bangsa lain.
Jangan keraskan hati.
Pelayanan dan hasil pelayanan kita memiliki
sisi baik dan buruk. Bukankah justru ketika kabar baik disampaikan dalam
pelayanan kita, terkandung kabar buruk? Yaitu, peringatan keras Tuhan terhadap
mereka yang mendengar, namun mengeraskan hati?
Ingatlah, setiap penolakan dari seseorang
terhadap pelayananmu akan membuka ladang pelayanan baru bagimu terhadap lebih
banyak lagi orang.
Ini cerita seorang pendeta dan sahabatnya: “Pendeta Craig
sedang bercakap-cakap dengan serius di sebuah klub kesehatan dengan seorang
teman bernama Jacob. Percakapan itu dimulai setelah Jacob menaiki sepeda
olahraga yang berada di sebelahnya. Craig bertanya, "Apakah Anda akan
menonton film The Passion of the Christ?" "Tidak!" jawab Jacob
dengan cepat. Sementara kedua pria tersebut mengayuh sepeda bersebelahan,
mereka pun berdiskusi selama setengah jam mengenai tujuan kematian Yesus. Pada
saat mereka berpisah, Jacob berkata, "Saya tetap tidak akan menonton film
itu."
Craig merasa frustrasi menghadapi kenyataan itu. Tidak
ada hal lain yang dapat membuatnya senang selain melihat Jacob membuka hatinya
untuk Kristus. Akan tetapi, ternyata tidak ada tanda-tanda bahwa Jacob akan
tergerak untuk melakukan hal itu.
Sebagai orang yang percaya kepada Yesus, kita kadang kala
merasa frustrasi saat orang lain menolak untuk percaya kepada-Nya. Jika hal itu
terjadi, kita harus ingat bahwa peran kita adalah menaati perintah untuk
memberitakan tentang Kristus kepada orang lain; pekerjaan Roh Kudus adalah
menyadarkan dan menyelamatkan mereka.Kita tak dapat membuat mereka percaya
ataupun menebus mereka. Dialah yang menyadarkan seseorang akan dosa,
mengampuni, dan memberikan hidup baru dari surga. Kita tidak mampu berbuat lebih
banyak, selain berdoa.
Marilah kita melayani dengan setia dan berdoa, dan
biarlah Tuhan yang melakukan sisanya, anugerah keselamatan.
#Salam_WOW