Oleh: Reinhard Samah Kansil, M.Th
Kita memerlukan kebersamaan dan bantuan
orang lain dalam menjalani kehidupan ini.
Bacaan kita hari menggambarkan bagaimana Allah memerintahkan Yosua agar mengambil batu dari Sungai Yordan yang terputus. Agar 12 batu yang diambil oleh 12 perwakilan suku Israel menjadi tanda penyertaan Allah atas Israel.
Tanah perjanjian
Sebagaimana
telah difirmankan Tuhan (ay. 1), sebab Yosua sudah
menugaskan dua belas orang, dimaksudkan untuk mengisahkan pelaksanaannya.
Sebelum para imam yang membawa tabut perjanjian meninggalkan tempat kedudukan
mereka, dipilih terlebih dahulu sejumlah batu untuk membuat dua timbunan batu,
satu di antaranya didirikan di tempat para imam berdiri di sungai.
Perintah
Tuhan (ay. 2-7) agar setiap suku mengambil batu dari tengah-tengah Sungai
Yordan dan mendirikan monumen di pantai barat sungai itu memiliki beberapa hal
penting:
1) Agar mereka tidak melupakan karya Allah ini sebagaimana orang tua
mereka dulu melupakan kebaikan Allah. Tanda-tanda kasat mata dalam Perjanjian
Lama sering dijadikan sarana untuk pertumbuhan hubungan dengan-Nya.
2) Agar
karya Allah ini kelak dapat diingat pula oleh anak cucu mereka yang akan
menetap dan menikmati pemeliharaan Allah di Tanah Perjanjian. Melalui monumen
ini, perbuatan dan rencana besar Allah dapat terus dikisahkan. Bercerita adalah
cara untuk menumbuhkembangkan karya-Nya dalam umat.
3) Agar
karya Allah membuat takut semua bangsa yang telah menyaksikan perbuatan
dahsyat-Nya memimpin umat-Nya ke Tanah Perjanjian.
Keluarga
Sama seperti Israel, gereja pun
ada dalam bahaya lupa anugerah Allah. Oleh karena itu, Kristus memberikan
perintah merayakan Perjamuan Kudus yang secara berkala mengingatkan kita akan
karya Salib Kristus. Juga Baptisan Kudus yang merupakan pengakuan iman orang
percaya akan karya Kristus yang teraplikasi pada dirinya. Keluarga memiliki
peran penting mendidik anak-anak dalam iman. Seni bercerita isi Alkitab dan
pengalaman rohani Kristen keluarga hendaknya kita kembangkan agar Allah dan
perbuatan-perbuatan-Nya jadi pusat keluarga kita.
Dalam hidup
kebersamaan dimana tembok tembok pemisah telah diruntuhkan, biarlah kita
memelihara dan membangun kesatuan dan persatuan ditengah jemaat . Adapun dasar
kebersatuan kita, karena kita mendapatkan kasih Kristus dan darah-Nya yang
sudah dicurahkan bagi kita. Ini kebersatuan yang bukan karena usaha manusia
tetapi karena karya Allah.
Kebersatuan
kita oleh darah Kristus membuat kita disebut sebagai anak-anak Allah dan bukan
hanya sekedar anak Allah. Jika status kita hanya dirubah menjadi anak Allah,
maka setelah kita diselamatkan sudah selesai. Tetapi status kita adalah
anak-anak Allah. Itu artinya, kita bukan sendirian tetapi harus ada relasi.
Biarlah Yesus ditinggikan. Dia yang superior, Alfa dan Omega. Siapapun kita, apapun pangkat kita, kita dipersatukan untuk mengabdi kepada Tuhan Yesus dan meninggikan Dia. Yesus pantas untuk dimuliakan, karena Dia telah memberikan hidup baru dan menjanjikan sorga bagi kita sekalian.
ADA TIGA HAL YANG BERHARGA DALAM HIDUP KEBERSAMAAN: KASIH, KELUARGA DAN SAHABAT-SAHABAT KITA.
#Salam_WOW