TABUR LALU PELIHARA
Oleh: Reinhard Samah Kansil
Memang, empati tidak akan menyelesaikan Masalah. Tetapi ia akan meringankannya. Sebab, tanpa empati orang menjadi antipati.
Kasihi sampai enggan berpisah.
Bacaan kita memaparkan, Paulus dan
rombongan menguatkan hati murid-murid, yakni, mereka menanamkan pada
diri murid-murid apa yang pantas untuk meneguhkan mereka (ay. 22). Mereka
menetapkan peimpin diantara jemaat dan berpuasa serta berdoa bersama (ay. 23). Mereka
memanggil jemaat berkumpul (ay. 27). Banyak orang yang datang pada
kesempatan pertama. Ada pula yang datang pada kesempatan berikut. Apa yang
mereka lakukan setelah itu? Di situ mereka lama tinggal bersama-sama dengan
murid-murid itu (ay 28). Mungkin lebih lama daripada yang mereka niatkan.
Ini bukan karena mereka takut pada musuh-musuh mereka, melainkan karena
mereka mengasihi sahabat-sahabat mereka dan enggan berpisah dari mereka.
Satu hal penting yang dilakukan Paulus
dan Barnabas adalah tetap memelihara pertumbuhan Injil dalam kehidupan jemaat.
Mereka tidak hanya menabur lalu pergi. Tetapi mereka tinggal bersama mereka
untuk waktu yang tidak sebentar. Paulus dan Barnabas memelihara jemaat.
Bagaimana dengan kita?
Menabur tidaklah lebih mulia dari
memelihara. Justru lebih sulit memelihara daripada menabur. Kita yang sudah
dipanggil dan diutus mejadi presbiter, pengurus pelayanan kategorial, pengerja,
pendeta, hamba Tuhan, jangan berhenti pada peneguhan dan pelantikan saja. Tapi
gembalakan dombamu. Pelihara jemaatmu. Jangan hanya aktif diparuh pertama
pelayananmu lalu selanjutnya engkau lalai memelihara jemaatmu. Kuatkan hati
jemaat, panggil bersekutu, tinggal bersama mereka lebih lama, kasihi mereka
seperti sahabat-sahabat terbaikmu. Itulah esensi memelihara.
Persekutuan, pelayanan dan kesaksian
memerlukan pemeliharaan kita. Tanpa pemeliharaan akan sia-sia yang kita tabur.
Rawatlah dengan kasih dan kepedulian yang besar apa yang telah kita tabur.
Itulah yang kita namakan: “memelihara”.
TUHAN
TELAH LEBIH DAHULU MEMELIHARAMU. KARENANYA, PELIHARALAH JEMAATMU, DOMBAMU.
#Salam_WOW