BERHALA
KEKINIAN
Oleh:
Reinhard Samah Kansil
Berhala
adalah dewa atau sesuatu yang didewakan yang disembah dan dipuja. Hawa nafsu
kita adalah induk dari segala berhala.
Pikiran
sia-sia yang menyesatkan.
Bacaan
kita menceritakan: ‘Penyembuhan ajaib yang diadakan Paulus di Listra atas
seseorang yang sudah lumpuh sejak lahir’. Keadaan orang lumpuh itu menyedihkan,
Kakinya lemah, cacat (ay. 8). Harapan timbul dalam dirinya untuk mendapat
kesembuhan Ia mendengar Paulus berkhotbah, dan, ada kemungkinan, sangat
tersentuh oleh apa yang didengarnya (ay. 9). Paulus, karena melihat bahwa ia
beriman dan dapat disembuhkan, menyampaikan firman dan menyembuhkan dia (ay.
10).
Orang
banyak menyangka Paulus dan Barnabas sebagai dewa. Mereka itu berseru
kegirangan, dalam bahasa mereka sendiri, bahasa Likaonia, “Dewa-dewa telah
turun ke tengah-tengah kita dalam rupa manusia” (ay. 11). Barnabas mereka sebut
Zeus dan Paulus mereka sebut Hermes, utusan para dewa (ay. 12). Lihatlah betapa
mudahnya pikiran yang sia-sia terbawa oleh seruan orang banyak. Ketika orang
ramai berseru, di sini ada Zeus, maka imam Zeus pun langsung menanggapinya, dan
segera menawarkan pelayanannya (ay. 13).
Jangan
salah kaprah mengartikan pemeliharaan Tuhan.
Saksi-saksi
Kristus yang setia kepada Injil dan yang Tuhan urapi pasti mengalami wibawa,
pengaruh, dan kuasa dalam berbagai bentuk. Hal-hal tersebut akan dirasakan oleh
pihak lain. Namun karena sistim kepercayaan yang berbeda, tafsiran orang yang
bukan Kristen tentang kuasa dalam pelayanan para saksi Kristus sangat mungkin
salah. Mereka menyangka berhalalah yang menyembuhkan hidup si lumpuh.
Dalam keseharian hidup beriman kita, salah kaprah kerap terjadi: Menganggap promosi jabatan karena dekat dengan atasan; Nilai baik di sekolah karena guru dan dosen berhasil kita pikat; Bonus dan komisi besar diraih karena kita lihai menjual; Menganggap tidak pernah celaka di jalanan karena kita mahir mengemudi.
Hari baik, bulan baik dan kebaikan-kebaikan berdasar bintang, zodiac, ilmu tata letak dan ilmu keberuntungan, kita berhalakan. Mengangap itu adalah pemberi kenyamanan hidup kita. Tidak! Bukan itu. Tuhanlah pemeliharamu. Ia memeliharamu dalam setiap langkah dan semua keberhasilan hidupmu. Bukan yang lain. Jangan salah kaprah.
KALAU ENGKAU MENGIRA KEBERHASILAN HIDUPMU KARENA BERHALA, BUKAN KARENA TUHAN, ITU SALAH KAPRAH. SAYA TIDAK.
#Salam_WOW
Tidak ada komentar:
Posting Komentar