BERSAKSILAH
Oleh: Reinhard Samah Kansil
Penyertaan Tuhanlah yang menentukan keberhasilan langkah saudara hari ini.
Menjadi Takut
Setelah Yesus memenuhi kebutuhan orang banyak dengan memberi makan lima
ribu orang pada bacaan sebelumnya (ay. 1-15), sekarang memenuhi kebutuhan para
murid-Nya, yang dilanda badai di danau pada malam hari. Tanpa Yesus, tetapi
tampaknya menunggu Dia untuk datang bergabung dengan mereka (ay. 17), para murid
menuju ke Kapernaum. Keadaan hari yang sudah gelap kini ditambah lagi dengan kekhawatiran akan angin kencang dan danau yang
bergelora. Waktu itu mereka sudah mendayung selama sekitar tiga sampai lima kilometer jauhnya dari
pantai.
Di tengah perjalanan mereka melihat Tuhan Yesus berjalan di atas air.
Kembali Yesus bersaksi melalui perbuatan dan bukannya perkataan. Melihat Yesus
berjalan di atas air, mereka menjadi takut (ay. 19). Mereka menjadi takut bukan
karena menghadapi danau yang sedang bergelora karena angin kencang. Mereka
takut karena melihat Yesus berjalan di atas air. Mereka takut karena melihat
Yesus mendemonstrasikan ke-Allahan-Nya. Yesus berjalan di atas air bukan karena
hendak menyelamatkan mereka dari danau yang sedang bergelora. Yesus berjalan di
atas air karena ingin bersaksi bahwa Ia adalah Anak Allah.
Menjadi terdiam
Ketika Yesus sudah dekat, Ia berkata kepada mereka, "Aku ini,
jangan takut" (ay. 20). Dalam bahasa Yunani frasa "Aku ini"
adalah terjemahan dari `ego eimi'. Kombinasi frasa ini dengan perintah untuk
tidak takut mengungkapkan ke-Allahan Yesus. Melihat Yesus berjalan di atas air
dan mendengar kalimat Yesus yang biasa muncul dari mulut Allah, murid-murid
tidak memberikan respons apa pun.
Mereka tetap membisu. Tidak jelas kepada kita apakah iman mereka semakin
dalam melihat penyataan diri Yesus yang luar biasa. Di samping kedua hal ini,
murid-murid juga mengalami mukjizat yang lain. Perahu mereka seketika tiba di
tempat tujuan (ay. 21). Meski mengalami empat bentuk kesaksian (memberikan
makan, berjalan di atas air, frasa ego eimi, dan tiba seketika), murid-murid
tidak secara jelas mengungkapkan iman mereka.
Janganlah seperti murid yang ‘terdiam’ melihat kuasa-Nya. Tetapi
responlah dengan sikap iman dan sikap hidup yang benar. Jangan terdiam.
Bersikaplah lalu bersaksilah.
KEMURAHAN TUHAN LEBIH DARIPADA HIDUP.
HIDUP PASTI TIDAK ADA JIKA KEMURAHAN
TUHAN ABSEN.
DIA CURAHKAN KEMURAHAN-NYA PADA SEMUA
KITA HARI INI.
Tidak dijual bebas. Sila pesan ke WA/SMS: 0818 0888 2611