PERNIKAHAN, BUKTI PEMELIHARAN ILAHI
Oleh: Reinhard Samah Kansil
Pernikahan
yang kudus membutuhkan jatuh cinta berkali-kali, pada orang yang sama. Bukan cinta yang menciptakan
pernikahan, tapi pernikahan yang kudus, sadar dan terencanalah, yang menciptakan cinta.
Didalam
Alkitab, pernikahan adalah sakral. Bersatunya sepasang pria-wanita dalam
mahligai pernikahan adalah atas kehendak dan berkat Tuhan, oleh karenanya tidak
boleh sembarangan. Dalam pada itu, Abraham pun tidak sembarangan mencarikan
pasangan bagi Ishak. Ia mengutus hambanya yang paling senior, Eliezer untuk
mencarikan teman hidup bagi Ishak bukan di Kanaan, melainkan kepada sanak
Abraham sendiri yang tinggal di Haran (ayat 2-9).
Kepedulian Abraham yang saleh berkenaan
dengan anaknya ini adalah: Pertama, bahwa ia tidak boleh menikahi perempuan
Kanaan, melainkan harus salah seorang kerabatnya. Ia melihat bahwa orang-orang
Kanaan merosot ke dalam kefasikan yang besar, dan ia tahu melalui wahyu Tuhan
bahwa mereka ditentukan untuk hancur, dan oleh sebab itu ia tidak ingin
menikahkan anaknya dengan salah seorang dari mereka, supaya jangan mereka
menjadi jerat bagi jiwanya, atau setidak-tidaknya membawa noda pada namanya.
Kedua,
Bahwa untuk sekarang anaknya tidak boleh meninggalkan negeri Kanaan, untuk
pergi sendiri ke tempat sanak saudaranya, sekalipun dengan tujuan untuk memilih
seorang istri, supaya jangan ia tergoda untuk tinggal menetap di sana.
Peringatan ini diberikan (ay. 6),
dan diulangi (ay. 8). “ Jangan kaubawa anakku itu kembali ke sana,
apa pun yang terjadi. Lebih baik dia tidak punya istri daripada menjerumuskan
dirinya sendiri ke dalam godaan itu.”
Pernikahan kudus adalah penetapan Tuhan.
Tanggal 3 Januari 2004 dunia selebritis heboh karena
pernikahan Britney Spears dengan teman sekolahnya, Jason Alexander. Tanggal 5
Januari 2004 Britney membuat heboh lagi karena pernikahannya dibatalkan oleh
hukum. Ini mungkin usia pernikahan tersingkat bahkan di kalangan Hollywood.
Alasan pembatalan itu sederhana, mereka melakukannya sekadar menuruti perasaan
dan besar kemungkinan dalam keadaan mabuk. Betapa rendah nilai pernikahan dalam
tindakan demikian.
Pernikahan Britney bukanlah penetapan Tuhan.
Pernikahannya adalah pilihan seorang Britney yang sedang mabuk. Kejahatan akan
melahirkan kejahatan. Setiap
kita bisa menikah, tetapi hanya Tuhan yang bisa menciptakan sebuah kehidupan
pernikahan yang kudus.
Sebagian
dari kita yang telah menikah cukup lama mungkin berpikir bahwa pengalaman telah
membuat kita menjadi pakar dalam soal pernikahan. Namun, justru, kita harus
belajar pada para pengantin baru. Pertama, jika dua orang sungguh-sungguh
mencintai, mereka akan memberi perhatian yang dalam satu sama lain dan begitu
menikmati kebersamaan mereka. Kedua, kasih sejati berarti hubungan pasangan itu
akan ditandai dengan kebaikan yang dilakukan satu sama lain dan kesalahan yang
diampuni.
KEHIDUPAN
PERNIKAHAN YANG BAHAGIA ADALAH
BERSATUNYA DUA PENGAMPUN YANG BAIK.
BERSATUNYA DUA PENGAMPUN YANG BAIK.
Salam_WOW