JAGA KEKUDUSAN
Oleh: Reinhard Samah Kansil
Ingin mengalami perjumpaan dengan-NYA? Berusahalah hidup damai dengan semua orang dan kejarlah
kekudusan, sebab tanpa kekudusan tidak seorangpun akan melihat-NYA.
Bersentuhan dengan bangkai.
Bacaan kita hari ini menarik untuk
disimak. Pada ayat 24, terdapat anak
kalimat: “Setiap orang yang kena kepada
bangkainya”. Maknanya adalah, bersentuhan dengan bangkai dari
hewan-hewan, binatang air dan makhluk bersayap yang dinyatakan najis membuat
seseorang menjadi najis hingga matahari terbenam pada hari itu dan pakaiannya
perlu dicuci. Bacaan ini berbicara tentang berbagai binatang haram dan halal
(ay. 24-28).
Pengelompokan
binatang-binatang menjadi halal dan haram ini dibuat berdasarkan binatang
contoh, yaitu domba dan sapi yang halal. Yang serupa dengannya disebut halal,
sedangkan yang terlalu berbeda dianggap haram. Pengelompokan itupun hanya
dibuat berdasarkan pengamatan. Kelinci misalnya dikatakan "memamak
biak" oleh karena gerakan mulut binatang itu nampaknya sama dengan yang
biasa pada sapi. Kadang-kadang tidak mungkin menentukan binatang manakah
dimaksudkan kata Ibrani yang dipakai dan yang artinya tidak pasti.
Ditertawakan
Hidup menjaga kekudusan tidak pernah mudah. Jaman dahulu saja
masalah kekudusan sudah menjadi hal sulit dilakukan oleh manusia, terlebih
hari-hari ini dimana ada begitu banyak media yang menawarkan segala sesuatu
yang bisa merusak kekudusan dengan begitu mudahnya. Jika dahulu orang harus
mengeluarkan biaya besar untuk memperolehnya, hari ini semua tersedia dengan
sangat murah atau bahkan gratis. Menjaga kekudusan semakin lama semakin
dianggap kuno oleh manusia. Orang tidak lagi kagum akan orang-orang yang hidup
mempertahankan kekudusan, tetapi malah menertawakan dan menganggap mereka bodoh
atau kurang gaul.
Bagaimana caranya agar bisa hidup kudus? Berpeganglah pada
FirmanNya dan menghidupi FirmanNya secara nyata. Itu akan membawa kita kepada
sebuah kehidupan yang kudus yang berkenan bagiNya. Kita tidak akan bisa kudus
apabila kita terus tunduk pada kedagingan kita yang akan selalu mengejar hawa
nafsu dan keinginan-keinginan yang salah. Kita perlu menanggalkan tubuh yang
berdosa ini, menyalibkan segala kedagingan yang menghambat kita untuk kudus
untuk bisa terhubung dengan Tuhan. Tetap memelihara dosa-dosa dan terus
melakukan pelanggaran akan membawa kecemaran kepada diri kita. Sebuah anugerah
menjadi ciptaan baru yang dianugerahkan Tuhan dengan menerima Kristus akan
menjadi sia-sia jika kita tetap membiarkan pencemaran terus mengotori kita.
RAJIN BERIBADAH, BERBUAT BAIK, MEMBANTU ORANG LAIN, MEMBERIKAN
PERSEPULUHAN DAN SEBAGAINYA HANYALAH AKAN SIA-SIA TANPA KOMITMEN KITA UNTUK
MENJAGA KEKUDUSAN.
#Salam_WOW
NOTE:
Renungan ini ditulis bersumber dari buku
karangan saya dibawah ini. Tidak dijual bebas. Sila pesan. Saya kirimkan.
Hubungi: 0818 0888 2611 (WA/SMS)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar