HAK HAMBA-NYA
Oleh: Reinhard Samah Kansil
Tak pernah ada yang jatuh
miskin karena banyak memberi.
Orang Lewi itu.
Ada frasa pada ayat
10: “Masing-masing lari ke ladangnya”. Maksud frasa ini adalah, sekalipun
sudah bersumpah, orang-orang Lewi (dan mungkin juga banyak imam) telah dirampas
hak mereka yang sah untuk memperoleh sokongan. Oleh karena itu, mereka harus
meninggalkan tugas-tugas mereka di Bait Tuhan agar dapat mencari nafkah dengan
cara bekerja di ladang.
Sementara itu, frasa “Aku menyesali para penguasa” (ay. 11), Adalah tugas dari para penguasa untuk
mengawasi agar perpuluhan yang dipersembahkan oleh umat, dan jenis persembahan
lainnya, disalurkan secara tetap ke Bait Tuhan. Pada ayat yang sama, maksud
anak kalimat: “Kukumpulkan orang-orang
Lewi itu dan kukembalikan pada tempatnya” adalah, orang-orang Lewi
dikumpulkan dari desa-desa mereka dan ditempatkan kembali untuk melaksanakan
tugas-tugas mereka yang sebenarnya.
Jadilah seperti Nehemia.
Latar belakang bacaan kita sebenarnya, setelah menjadi gubernur di Yudea
selama 12 tahun, Nehemia kembali ke Susan. Ketika ia tidak berada di Yerusalem,
bangsa Israel sedikit demi sedikit melanggar perjanjian yang mereka buat untuk
melakukan semua hukum Taurat dengan sungguh-sungguh. Ketika Nehemia kembali ke
Yerusalem untuk menjadi gubernur yang kedua kalinya, ia mendapati ibadah di
Bait Suci tidak diadakan lagi. Para orang Lewi yang biasanya melayani di Bait
Tuhan kembali bekerja di ladang untuk mendapatkan nafkah, sebab mereka tidak
lagi menerima persembahan untuk mendukung kehidupan mereka.
Nehemia tidak dapat tinggal diam melihat dosa kembali menggerogoti
bangsanya. Tindakan Nehemia yang penuh kemarahan merupakan manifestasi sikap
Nehemia yang merindukan reformasi yang sungguh terjadi dalam kehidupan
bangsanya dan ia tidak dapat berkompromi dengan dosa. Tindakan Nehemia ini
mengingatkan kita akan tindakan Yesus di Bait Tuhan.
Karenanya, renungkan pesan dari
bacaan kita hari ini: “Kehadiran pemimpin rohani yang berwibawa,
peka terhadap dosa sekecil apa pun, berani menentang dan menghancurkan dosa,
tidak kompromi terhadap dosa, berkomitmen penuh bagi pembangunan moral dan
spiritual umat Tuhan, sungguh diperlukan. Berdoalah agar Tuhan memberikan
kepada gereja saudara, seorang pemimpin rohani seperti Nehemia.
BATU KARANG TERKIKIS OLEH
DERUAN OMBAK.
CINTA ANAK MANUSIA TERKIKIS
OLEH WAKTU.
CINTA TUHAN MENGIKIS WAKTU
DAN MENAHAN DERU OMBAK.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar