PENYERTAAN-NYA
Oleh: Reinhard Samah Kansil
Jangan hanya mengharap kemudahan di setiap
hidup kita,
tapi harapkan penyertaan Tuhan di setiap
kesulitan hidup kita.
Surat itu.
Bacaan kita dengan benderang menjelaskan
tentang Tatnai, seorang pejabat Persia. Ia menulis surat kepada Raja Darius
yang melaporkan tantangan yang diutarakannya kepada orang Yahudi serta jawaban
yang mereka berikan. Tatnai meminta keputusan yang sesuai dengan ketetapan yang
telah dikeluarkan oleh Raja Koresy. Surat tersebut membahas sekitar Bait Allah
(ay. 8). Surat tersebut juga mengutip jawaban orang-orang Yahudi kepada Tatnai
yang isinya adalah sejarah Bait Allah mereka sejak selesai dibangun pada tahun
960 sM hingga penghancurannya pada tahun 586 sM serta ketetapan yang
dikeluarkan oleh Koresy untuk membangunnya kembali pada tahun 538 sM.
Sementara itu, pada ayat 16, tertulis Sesbazar
meletakkan dasar rumah Allah. Ini adalah nama lain dari Zerubabel, sebab
menurut pasal 3 ayat 8-10, Zerubabellah yang membangun dasar Bait Allah
tersebut. Kalimat “Sejak waktu itu sampai sekarang dikerjakanlah
pembangunannya”, pada ayat 8, adalah istilah Yahudi yang dipakai tidak
meniadakan kemungkinan adanya penyelaan dalam pembangunan. Masalahnya adalah,
tidak pernah ada perintah resmi untuk menghentikan pekerjaan pembangunan
kembali tersebut sejak zaman Koresy hingga saat tersebut. Bahkan andaikata
ketetapan Koresy yang asli ditemukan, dan isinya menguntungkan orang Yahudi
(ay. 17). Tatnai mungkin mengharapkan bahwa Darius mengubah ketetapan tersebut,
selaku pendiri dari Dinasti yang baru.
Tuhan Beserta.
Dikekinian, selayaknya kita menyadari, bahwa
bacaan kita hendak berkata tentang Firman Tuhan dan perlindungan-Nya. Di tengah
perlawanan banyak pihak terhadap rencana umat untuk membangun rumah Tuhan,
Tuhan berfirman, bahwa apa pun perlawanan yang dihadapi, pembangunan itu harus
diteruskan. Ketika para pejabat pemerintah setempat tetap melakukan usaha
perlawanan, Allah memperhatikan mereka, sehingga rencana umat untuk meneruskan
pembangunan rumah Tuhan tetap terlaksana karena perlindungan Allah. Konsekuensi
ketaatan umat kepada Allah dan firman-Nya adalah perlindungan Allah. Orang
beriman meyakini hal ini dengan melihat bahwa janji penyertaan Tuhan tidak
pernah berkesudahan dalam berita Alkitab - "Aku akan menyertai
engkau". Karena itu tidak ada alasan bagi orang beriman yang telah
menyaksikan, menikmati, dan terlibat dalam karya besar Allah untuk meragukan
Dia serta kekuasaan-Nya atas kita.
Keyakinan bahwa Tuhan yang Mahakuasa menyertai
dan melindungi kita seharusnya menjadikan kita berani dan tidak gentar untuk
bersaksi demi nama-Nya. Pada surat yang dikirim Tatnai kepada raja Darius, kita
melihat bahwa perkataan orang Yahudi bukan hanya merupakan pembelaan diri atas
tindakan mereka, tetapi juga merupakan kesaksian tentang karya Tuhan di
tengah-tengah umat Israel. Mereka meninggikan nama Tuhan sebagai Allah semesta
langit dan bumi, dan menyebut diri mereka sendiri sebagai hamba-hamba-Nya (ay.
11). Mereka tidak malu mengakui dosa nenek moyang mereka yang membangkitkan
murka Allah dan mengakibatkan pembuangan mereka (ay. 12). Mereka menyebut Bait
Suci sebagai rumah Allah. Pengakuan-pengakuan ini disertai dengan kebenaran
perkara mereka merupakan kesaksian yang benar dan indah.
Oleh dan karena itu, renungkanlah hal ini:
Penyertaan Tuhan telah dinyatakan melalui kedatangan Yesus Kristus. Dialah
"Immanuel", yang berarti 'Allah menyertai kita'. Apakah kita sungguh
menghayati Firman Tuhan ini? Bagaimana dengan kesaksian hidup kita?
BANYAK MENGELUH MENGHAMBAT BERKAT,
BANYAK BERSYUKUR MENDATANGKAN BERKAT.
#Salam_WOW
Tidak ada komentar:
Posting Komentar