JANGAN REMEHKAN PEREMPUAN
Oleh: Reinhard Samah Kansil, M.Th
Pria diciptakan dengan kekuatan fisik
Perempuan diciptakan dengan kekuatan hati.
Bacaan kita hari ini tentang Debora, satu-satunya hakim perempuan atas orang Israel, telah menyampaikan perintah Tuhan kepada Barak. Dari jawaban Barak terlihat bahwa ia kurang mengandalkan penyertaan Tuhan, merasa lebih mantap bila Debora ikut serta. Nubuat Debora, ternyata kelak digenapi.
Mengandalkan
Penulis kitab Hakim-Hakim memberikan latar belakang tentang orang Keni.
Rupanya mereka adalah pandai besi pengembara yang pertama kali dijumpai Musa
pada. saat dia tinggal di padang gurun sebelum menjadi pemimpin Eksodus. Heber
telah memisahkan diri dari rombongan utama sukunya dan menetap di dekat Kedesy
(ay. 11). Setelah Sisera mengetahui gerakan Barak, dia mengumpulkan pasukannya,
termasuk sembilan ratus kereta besi, lalu bergerak maju dari Haroset menuju ke
Sungai Kison (ay. 12).
Setelah dipastikan oleh Debora bahwa Allah akan mendatangkan kemenangan
besar kepada orang Israel, Barak dan sepuluh ribu anggota pasukannya bergerak
maju menemui pasukan Kanaan tersebut di lembah (ay. 14). Pasukan Kanaan menjadi
panik. Serangan mendadak pasukan Israel dan badai yang menyebabkan Sungai Kison
meluap, membuat pasukan Kanaan lari meninggalkan kereta mereka yang dibiarkan
terperosok di lembah itu (ay. 15).
Dalam pada itu, Sisera memiliki alasan yang kuat untuk menduga bahwa
pasukan Israel sedang mengejarnya. Dia meminta kepada Yael untuk mengatakan
kepada pasukan tersebut bahwa dirinya tidak ada di situ. Tindakan Yael yang
ramah itu membuat Sisera berpikir bahwa dia bisa mengandalkan perempuan
tersebut (ay. 20).
Perempuan
Penyertaan Tuhan memang tak dapat dilihat dengan mata jasmani. Itu
dihayati dengan iman. Dengan iman seseorang percaya akan penyertaan Tuhan. Iman
yang demikian akan melihat fakta penyertaan Tuhan itu. Karena ragu-ragu, Barak
tidak menerima kehormatan sebab Tuhan menyerahkan Sisera ke dalam tangan Yael,
isteri Heber.
Sisera yang melarikan diri kalut dan bingung. Seluruh tentaranya tewas
oleh mata pedang. Tuhan menyerahkan dia kepada Yael sehingga di kemah Yael ia
dapat tidur nyenyak. Untuk sementara seolah ia berhasil luput dari pengejaran.
Namun cara Tuhan untuk memberikan kemenangan kepada umat-Nya di luar
perhitungan. Unik dan menakjubkan.
Debora dan istri Heber, dua perempuan yang berani bertindak dalam Tuhan
menjadi pahlawan. Jangan sepelekan perempuan. Ternyata perempuan bukan makhluk
lemah. Ketidaksetaraan jenis kelamin dalam pandangan kita, disebut masalah
gender. Masalah gender harus kita tinggalkan. Memandang remeh perempuan tak
baik.
Kebiasaan menilai orang dari jenis kelaminnya adalah tidak benar bila
kita memperhitungkan bahwa Tuhan berkuasa membuat mereka melakukan hal besar.
PENAMPAKAN FISIK PEREMPUAN YANG LEMAH
HANYALAH MENANDAKAN KALAU IA
MEMILIKI KEKUATAN DI BIDANG YANG LAIN.
#Salam_WOW
Tidak ada komentar:
Posting Komentar