CUKUP BERTANYA, SAATNYA
BERSIKAP
Oleh: Reinhard Samah Kansil
Pancarkan
sinar terang kemuliaan Tuhan lewat sikap kita dimanapun kita berada.
Suara Surgawi
Bacaan kita hari ini diawali dengan pendapat orang banyak
yang berdiri di situ mengenai ‘suara’ (ay. 29). Beberapa dari mereka berkata
bahwa itu bunyi guntur.
Yang lain mengatakan: ‘Seorang
malaikat telah berbicara dengan Dia’. Hal ini menunjukkan, Tuhan berfirman dengan satu dua cara, orang tidak
memperhatikannya.
Yesus
berkata: "Suara itu datang bukan demi Aku, melainkan
demi kebaikanmu" (ay. 30). "Supaya kamu semua yang telah mendengarnya menjadi percaya bahwa Bapa telah mengutus Aku."
Lalu apa makna dari suara itu? Dia yang ada di pangkuan Bapa pasti mengenal suara-Nya
dan apa maksud dari suara-Nya itu. Ada dua hal yang Allah maksudkan sewaktu Ia
berkata hendak memuliakan nama-Nya
sendiri: 1) Bahwa melalui kematian Kristus, Iblis akan ditaklukkan (ay.
31); 2) Bahwa melalui kematian Kristus, jiwa-jiwa akan dipertobatkan, dan ini
artinya Iblis dilemparkan ke luar
(ay. 32).
Dalam pada itu, meskipun mereka telah
mendengar suara dari sorga dan kata-kata penuh kemuliaan yang keluar dari mulut
Kristus, mereka tetap saja berkeberatan dan mencari gara-gara untuk bertengkar
dengan-Nya (ay. 34). Karena itulah, daripada meladeni kebodohan mereka, Kristus
lebih memilih untuk melayangkan peringatan keras bagi mereka agar waspada
supaya tidak menyia-nyiakan kesempatan yang mereka punya dengan melontarkan
gerutuan remeh yang tidak berguna seperti itu (ay. 35-36).
Terang Injil Kristus
Hari hari ini, kita memasuki minggu sengsara. Bacaan kita sampai pada
saat jelang kematian Yesus. Apalagi yang kita pertengkarkan? Masihkah kita
menuntut kejelasan suara-suara Tuhan?
Suara dari surga itu dapat didengar oleh telinga rohani orang banyak,
termasuk kita. Tak usahlah kita bereaksi yang berbeda pada suara-suara surgawi
itu. Kita sudah tidak perlu lagi penjelasan seperti orang-orang dibacaan kita yang
bertengkar menuntut penjelasan.
Salib melambangkan penghakiman atas penguasa dunia karena iblis
dikalahkan dan kasih Allah dinyatakan oleh ketaatan Yesus. Prinsip ini sangat
penting. Saat peninggian salib akan menarik banyak orang datang kepada-Nya.
Maksudnya kematian Yesus di atas kayu salib mendatangkan berkat bagi
banyak orang. Ucapan- ucapan ini tidak dapat dipahami oleh orang banyak, dan
mungkin juga oleh para murid-Nya ketika itu. Janganlah kita bingung dengan
pernyataan itu.
Jangan meminta agar Yesus bicara
lebih jelas, IA tidak meladeni. Terang telah bersinar. Yang kita perlukan bukan
lebih banyak penjelasan dan tanda, tetapi menentukan sikap. Pertanyaannya,
masihkah ada kegelapan tersisa dalam hidup kita yang belum disoroti oleh terang
Injil Kristus?
#Salam_WOW
NOTE:
Renungan ini bersumber dari buku karangan saya di atas.
Buku ini tidak dijual bebas. Sila pesan via WA/SMS 0818 0888 2611
Buku ini tidak dijual bebas. Sila pesan via WA/SMS 0818 0888 2611
Penerbit 'AMARILIS' yang menerbitkan buku ini.
Tebal buku ini 216 halaman dengan ukuran 20 x 15 cm.
Harga buku Rp. 65.000 (+Ongkir).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar