SEKAWANAN BUKAN SEKANDANG
Oleh: Reinhard Samah Kansil
Anugerah dan berkat akan datang kepada
orang
yang tidak duduk diam saat menunggu.
Melayanilah.
Pintu kandang
Teks kita hari ini mengambarkan dua hal. Jenis-jenis gembala dan Gembala
bukan orang upahan. Yohanes mencatat, jenis yang pertama adalah gembala yang
tidak dikenal dombanya. Sementara jenis yang kedua adalah Gembala yang dikenal
domba-Nya (ay. 1-10).
Gembala jenis pertama tidak segan melukai domba-dombanya karena memang
bukan miliknya. Dalam pada itu, gembala jenis kedua adalah Gembala yang
mengenal baik nama dan suara domba-domba-Nya. Sebaliknya, domba-domba-Nya
mengenal Gembalanya. Tidak hanya itu, domba yang sakit dirawatnya, yang luka
dibalutnya, yang hilang dicarinya. Hanya Yesus yang dapat menjadi Gembala yang
baik bagi manusia.
Oleh dan karena itu, pada bagian kedua, Yohanes mencatat: “Yesus bukan
saja memegang peranan sebagai Gembala sejati yang menjamin keamanan dan
kebutuhan masing-masing domba peliharaan-Nya, tetapi juga Pintu bagi
domba-domba-Nya dan memberi hidup berkelimpahan” (ay. 11-21).
Sekawanan domba
Bagian pertama bacaan ini hendak mengatakan dikekinian kita, hendaknya
kita jeli melihat, bahwa Yohanes mencatat istilah “sekawanan domba” bukan
“sekandang domba”. Kesederhanaan pesan ini ternyata tak juga kita pahami.
Artinya, ketika Yesus mengatakan bahwa Ia pun menerima domba lain yang ingin
dituntun-Nya dan bergabung bersama domba milik-Nya.
Pernyataan Yesus: "Akulah Gembala yang baik, sebenarnya menegaskan
bahwa para pemimpin agama zaman old dan zaman now, kita hari ini, haruslah
menjadi Gembala baik bagi “sekawanan domba” bukan “sekandang domba”. Maksudnya,
janganlah hanya melayani di ‘kandang’ saja. Jangan hanya melayani di batasi
tembok-tembok organisasi yang bernama Gereja.
Sementara pada bagian dua bacaan kita, hal yang bisa kita renungkan
adalah: Bila seseorang menyerahkan dirinya untuk digembalakan oleh Gembala
Sejati, yaitu Tuhan Yesus, akan didapatinya pengalaman hubungan kasih
mengasihi. Sebaliknya, waspada terhadap "para gembala" palsu melalui
ajaran-ajaran sesat mereka yang justru ingin membahayakan keselamatan para
domba. Pastikan bahwa iman, harap dan kasih saudara sepenuhnya tertuju pada Tuhan
Yesus Kristus.
Karenanya berdoalah begini: “Tuhan terima kasih, bahwa Engkau bukanlah
gembala upahan. Engkaulah Gembala sejati dalam hidup kami”.
JANGAN MEMPERHITUNGKAN
HARGA YANG HARUS KITA BAYAR
JIKALAU KITA MELAYANI,
KARENA TUHAN TELAH MEMBAYAR
HARGA YANG SANGAT
MAHAL AGAR KITA DAPAT MELAYANI.
#Salam_WOW
NOTE:
Renungan ini bersumber dari buku karangan saya di atas.
Buku ini tidak dijual bebas. Sila pesan via WA/SMS 0818 0888 2611
Buku ini tidak dijual bebas. Sila pesan via WA/SMS 0818 0888 2611
Tebal buku ini 216 halaman dengan ukuran 20 x 15 cm
Harga buku Rp. 65.000 (+Ongkir)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar