TUNAIKAN TUGAS TEPAT JANJI
Oleh: Reinhard Samah Kansil
Kita menjadi
mulia saat menepati satu janji, bukan saat mengucapkan seribu janji. Kita bukan
manusia super yang mampu melakukan banyak hal, karena itu jangan memiliki
ribuan janji. Cukup memiliki satu janji, dan berusaha mewujudkannya dengan tepat.
Eliezer, hamba Abraham paling senior, yang
telah mengikat janji dengan tuannya, untuk mengemban tugas mencarikan istri
bagi Ishak, memberi tahu Ribka dan keluarganya tentang tugas yang diberikan
tuannya kepada dia. Tugas Eliezer adalah mengambil seorang istri bagi anaknya
dari antara sanak saudaranya, beserta alasan untuk itu (ay. 37-38).
Betapa sungguh-sungguhnya dia dengan
urusannya. Meskipun ia baru melakukan perjalanan jauh, dan tiba di rumah
Ribka, ia tidak akan makan sebelum
disampaikannya pesan yang dia bawa (ay. 33). Perhatikanlah,
melaksanakan pekerjaan kita, dan memenuhi kepercayaan yang diberikan kepada
kita, entah untuk Tuhan atau manusia, harus lebih kita utamakan. Eliezer menepati
janjinya untuk menyelesaikan tugasnya tepat waktu.
Tepat
janji tepat sasaran tepat waktu.
Tindakan Eliezer sungguh tepat. Tugas harus diselesaikan dengan tuntas.
Penundaan pulang mungkin mengakibatkan keluarga Ribka berubah pikiran, dan
akhirnya menolak melepaskan Ribka. Sebenarnya kalau Eliezer mau berdalih,
perjalanan jauh sehingga butuh waktu istirahat panjang, tentu saja perjalanan
boleh ditunda satu atau dua hari lagi. Sebagai hamba yang baik, ia ingin
menyenangkan tuannya dengan menepati janjinya: Tepat sasaran dan tepat waktu.
Apabila kita menyatakan kesediaan dan
kesanggupan berbuat, haruslah kita menepatinya. Kita hendaknya menyanggupi akan
menepati apa yang telah dikatakan atau yang telah disetujui. Haruslah kita tepat
janji. Betul dan lurus atau persis benar antara yang dijanjikan dengan yang
dilakukan, itu namanya tepat janji. Orang yang tidak menepati janjinya
mencerminkan kondisi jiwa yang kerdil. Dalam karakter manusia sejati selalu ada
jiwa besar untuk menunda segala sesuatu yang merugikan banyak orang, dan jiwa
besarnya selalu TEPAT JANJI dalam membahagiakan banyak orang, daripada TAK
TEPAT JANJI yang membuat banyak orang menderita.
Renungkan ini, semua
tugas, besar maupun kecil, bila dilihat sebagai pelayanan kepada Tuhan dan sesama,
haruslah kita lakukan dengan penuh tanggung jawab. Antara janji besar dan janji kecil tidak jauh berbeda. Saat tidak
ditepati, keduanya berpotensi menyebabkan kenurukan yang sama. Menepati
janji adalah kebijaksanaan. Tidak mudah berjanji
adalah kebijaksanaan lainnya.
HIDUP DIKELILINGI ORANG YANG TIDAK
MENEPATI JANJI, BUKAN ALASAN UNTUK IKUT HIDUP, SEBAGAI PELANGGAR JANJI.
Salam WOW
Tidak ada komentar:
Posting Komentar