(Kisah Para Rasul 8:1-3)
DIHAMBAT MERAMBAT
Oleh: Reinhard Samah Kansil
Saat
dihambat terus merambat. Saat dihadang tetap berkembang.
Ada
tertulis: “Apabila mereka menganiaya kamu dalam kota yang satu, larilah ke kota
yang lain,
menyebar sebagaimana yang sudah disepakati ke seluruh daerah Yudea dan Samaria”. Sebab kepada mereka
telah diberitahu, bahwa mereka harus menjadi saksi-saksi-Nya di Yerusalem
terlebih dahulu, lalu di seluruh
Yudea dan Samaria, dan kemudian sampai ke ujung bumi.
Sejarah mengisahkan bahwa
kekristenan berulang kali menghadapi tekanan, ancaman, hambatan bahkan
penganiayaan. Wajarlah, bila orang-orang Kristen saat itu merasa takut dan
cemas (ay. 1b). penganiayaan besar pertama yang sangat hebat terhadap gereja.
Laki-laki dan perempuan dimasukkan ke dalam penjara (ay. 3) dan disesah banyak
juga dihukum mati. Namun Allah menggunakan penganiayaan ini untuk memulai
pekerjaan pekabaran Injil yang besar dari gereja.
Penganiayaan yang hebat
atas jemaat mula-mula di Yerusalem tidak menghentikan perkembangan pemberitaan
Injil, tetapi malah menyebabkan pemberitaan itu tersebar luas. Jemaat mula-mula
menyerahkan sepenuhnya kepercayaan mereka kepada Allah; sehingga mampu
menghadapi berbagai tekanan di sekitar mereka.
Bertahanlah dalam penderitaan
Pohon cemara Bristlecone adalah pohon tertua di dunia. Pohon
cemara berbongkol dan sangat tua ini hampir berumur 5.000 tahun! Pohon ini
sudah ada saat rakyat Mesir membangun piramid.
Pohon Bristlecone tumbuh di atas pegunungan AS bagian barat, di
ketinggian kira-kira 3.050-3.350 meter. Mereka mampu bertahan hidup, bahkan di
saat kondisi lingkungan yang sangat buruk sekalipun: suhu udara yang amat
dingin, angin topan, lapisan udara yang tipis, dan curah hujan yang rendah. Sebenarnya,
lingkungan ganaslah yang menjadi salah satu faktor sehingga mereka mampu
bertahan hingga abad milenium ini. Kesengsaraan telah menumbuhkan kekuatan yang
luar biasa dan tenaga yang tak kunjung habis.
Stefanus mengajarkan kita bahwa "penganiayaan menimbulkan
tahan uji dan tahan uji mendatangkan kemenangan. Penderitaan akibat
penganiayaan adalah proses yang Allah pakai untuk mendatangkan kebaikan dalam
hidup kita. Permasalahan yang membuat kita datang kepada Tuhan, sebenarnya
dapat mendatangkan kebaikan bagi kita. Hal itu membuat kita sepenuhnya
bergantung kepada-Nya. Diatas semuanya itu, semakin dianiaya dan semakin kita
menderita maka perkembangan Injil semakin menyebar.
Saat setetes cuka masuk ke dalam gelas, airnya
menjadi asam.
Namun saat diteteskan ke danau, tidak ada rasanya.
Demikian pula, bukan hambatan melainkan semangat melayani
yang menentukan merambatnya penyebaran Injil.
Namun saat diteteskan ke danau, tidak ada rasanya.
Demikian pula, bukan hambatan melainkan semangat melayani
yang menentukan merambatnya penyebaran Injil.
SEMAKIN DIHAMBAT SEMAKIN MERAMBAT
Tidak ada komentar:
Posting Komentar